Hipotesis Statistik METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Maksimum 50 50 Nilai Minimum 15 15 Mean 29,74 27,13 Median 31,75 21,65 Modus 22,9 22,9 Rentang Kelas R 35 35 Interval I 6 6 Standar Deviasi SD 10,17 8,48 Berdasarkan Tabel 4.1 dari pretest diketahui nilai rata-rata 29,74 untuk kelas eksperimen dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 27,13. Masing-masing memiliki standar deviasi 10,17 untuk kelas eksperimen dan 8,48 untuk kelas kontrol, median 31,75 untuk kelas eksperimen dan 21,65 untuk kelas kontrol, sementara modus untuk kelas eksperimen 22,90 dan untuk kelas kontrol 22,90.

2. Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran LKS eksperimen berbasis alat dan bahan dari lingkungan dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dilakukan posttest untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar setelah diberi perlakuan. Hasil belajar dari kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Maksimum 85 75 Nilai Minimum 55 40 Mean 72,48 56,9 Median 72,06 62,75 Modus 74,07 44 Rentang Kelas R 30 35 Interval I 5 6 Standar Deviasi SD 8,38 11,22 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar untuk kelas eksperimen yaitu 72,48 dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol 56,9. Masing-masing memiliki standar deviasi 8,38 untuk kelas eksperimen dan 11,22 untuk kelas kontrol, median 72,06 untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol 62,75, sedangkan untuk modus kelas eksperimen 74,07 dan untuk kelas kontrol 44. Dapat terlihat nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Selain itu nilai maksimum pada kelas eksperimen yaitu 85 dan untuk kelas kontrol 75.

B. Pengujian Prasyarat Pengambilan Sampel

Pengujian prasyarat pengambilan sampel, dibutuhkan data sebelum sampel diberikan perlakuan yaitu data pretest dari sampel baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk melakukan uji prasyarat pengambilan sampel, data dihitung dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah sampel berdistribusi normal dan homogen dilanjutkan dengan uji hipotesis, yaitu menggunakan uji-t prasyarat sampel. Pengujian prasyarat pengambilan sampel dipaparkan di bawah ini

1. Uji Normalitas

Normalitas data atau data berdistribusi normal adalah bila jumlah data di atas atau di bawah rata-rata ialah sama, demikian juga simpangan bakunya. 1 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi L hit L tab dengan derajat kebebasan masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 32 pada taraf signifikan 95 . Besarnya derajat kebebasan ditentukan dari banyaknya jumlah tiap sampel. 1 Ali Mauludi, Statistika 1, Jakarta : Prima Heza Lestari, 2006, h. 167 Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Keterangan Test N L hit L tab Kesimpulan Kelas Eksperimen Pretest 25 0,1608 0,1703 Berdistribusi Normal Kelas Kontrol 25 0,1587 0,1703 Berdistribusi Normal Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa hasil uji normalitas untuk kelas eksperimen dihasilkan L hit = 0,1608 dan kelas kontrol L hit = 0,1587 dengan L tab = 0,1703 pada taraf signifikan 95 dengan derajat kebebasan 32. Dengan ketentuan distribusi normal adalah L hit L tab , pada kelas eksperimen 0,1608 0,1703 sedangkan kelas kontrol 0,1587 0,1703 maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas memberikan indikasi tentang ada tidaknya beda antara mean-mean populasi. 2 Dalam penelitian ini uji homogenitas didapat dengan menggunakan Uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu kedua kelas dinyatakan homogen apabila F hit F tab, dengan derajat kebebasan 62, besarnya derajat kebebasan ditentukan dari n 1 + n 2 – 2, dengan n 1 dan n 2 merupakan banyaknya masing-masing sampel. Adapun taraf signifikansinya α = 0,05. Hasil Uji homogenitas pretest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini : 2 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, h. 427