2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar dikatatkan ajeg apabila
hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama.
11
Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat
memiliki hasil yang ajegkonsisten dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus berikut :
12
r
11
=
Keterangan : r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan. p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q n
= banyaknya item S
= standar deviasi dari tes
3. Perhitungan Analisis Butir Instrumen
a. Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran
antara 0,0 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya, 2009, h. 16
12
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, Cet. 6, h. 100-101
menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus berikut ini :
13
Keterangan : P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya Siswa yang menjawab soal yang benar JS = Jumlah Seluruh siswa peserta tes.
Kriteria tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut : 0,00 p 0,25 = soal sukar
0,26 p 0,75 = soal sedang 0,76 p 1,00 = soal mudah.
a. Daya pembeda
Daya pembeda suatu soal tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai
upper group dengan siswa-siswa yang termasuk kurang lower goup. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
14
Keterangan : DP
= Daya pembeda U
= Jumlah siswa yang termasuk kelompok pandai L
= Jumlah siswa yang termasuk kelompok kurang T
= Jumlah siswa dari kelompok pandai dan kurang
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, Cet.6, h. 207-208
14
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, Bandung : Rosda Karya, 2009, Cet. 15, h. 120
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai D Kategori
0,00 0,20
Jelek 0,21
0,40 Cukup
0,41 0,70
Baik 0,71
1,00 Baik sekali
4. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Normalitas data atau data
berdistribusi normal adalah bila jumlah data di atas atau di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya.
15
Dalam penelitian ini uji normalitas yang akan digunakan adalah uji liliefors. Kelebihan dari uji ini
adalah penggunaan dan perhitungannya yang sederhana dan cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel yang kecil. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut : L
o
= FZ
i
– SZ
i
Keterangan : L
o
= Harga mutlak terbesar FZ
i
= Peluang angka baku SZ
i
= Proporsi angka baku Kriteria pengujian normalitas yaitu :
L
hitung
L
tabel
, maka data berdistribusi normal L
hitung
L
tabel
, maka data tidak berdistribusi Normal b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas atau analisis variance hanya memberikan
indikasi tentang ada tidaknya beda antara mean-mean populasi.
16
Uji
15
Ali Mauludi, Statistik 1, Jakarta ; Prima Heza Lestari, 2006, h. 167
16
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, h. 427