Langkah Penyusunan LKS LKS Lembar Kerja Ssiwa

seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Keempat, memperhatikan struktur LKS. Ini adalah langkah terakhir dalam penyusunan sebuah LKS. Ibarat akan membangun sebuah rumah, maka harus paham benar tentang struktur rumah. Ada fondasi dibagian dasarnya, kemudian di atasnya ada tembok dan beton, dan di bagian paling atas adalah atap. Jika sampai bagian-bagian itu salah satunya tidak ada atau terbalik dalam penyusunannya, maka bangunan rumah tidak mungkin terbentuk. Hal yang sama juga terjadi dalam penyusunan LKS. Mesti dimahami bahwa struktur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah- langkah kerja, serta penilaian. Ketika menulis LKS, maka paling tidak keenam komponen tersebut harus ada. Untuk lebih memperjelas mengenai langkah-langkah penyusunan LKS yang telah diuaraikan sebelumnya, dapat dilihat dalam bentuk bagan alir sebagai berikut: Gambar 2.1 Langkah-langkah Penyusunan LKS

f. Prosedur Pengembangan LKS

Untuk membuat sebuah LKS yang kaya manfaat, maka LKS harus dijadikan sebagai bahan ajar yang menarik bagi peserta didik. Sehingga, dengan keberadaan LKS tersebut, peserta didik menjadi tertarik untuk belajar. Dalam rangka mengembangkan LKS, maka kita perlu memperhatikan desain pengembangan dan langkah- langkah pengembangan LKS sebagai berikut: 1 Menentukan Desain Pengembangan LKS Seperti halnya bahan ajar yang menggunakan media cetak, desain LKS pada dasarnya tidak mengenal pembatasan. Batas yang ada hanyalah imajinasi sebagai guru. Meskipun demikian ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian pada saat mendesain LKS, yaitu: 1 tingkat kemampuan membaca dan 2 pengetahuan siswa secara mandiri. Artinya, guru hanya berperan sebagai fasilitator; siswa yang diharapkan berperan aktif dalam mempelajari materi yang ada dalam LKS. LKS didesain untuk digunakan peserta didik secara mandiri. Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator; dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat dalam LKS. Apabila desain yang dibuat terlalu rumit bagi peserta didik, maka mereka akan kesulitan dalam memahami materi. Berikut ini batasan umum yang dapat dijadikan pedoman pada saat menentukan desain LKS: 12 a Ukuran Gunakanlah ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contohnya, kita menginginkan peserta didik untuk mampu membuat 12 Andi Prastowo, Panduan Kreatif..., Jogjakarta: Diva Press, 2011, Cet. 1, h. 217-220. bagan alur sebagai salah satu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Maka, ukuran LKS yang mampu mengakomodasi hal ini adalah A4 karena dengan A4 peserta didik akan mempunyai cukup ruang untuk membuat bagan. Apabila kita menentukan ukuran LKS adalah A5, peserta didik akan kesulitan membuat bagan, karena ruangan yang tersedia sangat terbatas. b Kepadatan Halaman Dalam hal ini, usahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian. Berikut ini adalah perbandingan contoh desain LKS: Gambar 2.2 Perbandingan Contoh Desain LKS c Penomoran Penomoran materi juga tidak boleh dilupakan dalam mendesain LKS. Sebab, dengan adanya penomoran, bisa membantu peserta didik, terutama bagi yang kesulitan untuk menentukan mana judul, mana subjudul dan mana anak subjudul dari materi yang kita berikan dalam LKS. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi peserta didik untuk memahami materi secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan huruf kapital atau penomoran. Lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut: Gambar 2.3 Penomoran LKS d Kejelasan Pastikan bahwa materi dan instruksi yang kita berikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh peserta didik. Sesempurna apa pun materi yang kita siapkan, tetapi jika peserta didik tidak mampu membacanya dengan jelas, maka LKS tidak akan memberi hasil yang maksimal. Misalkan saja hasil cetakan LKS yang kita buat tembus sampai halaman sebaliknya. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan saat membacanya. Oleh karena itu, pastikan bahwa cetakan di halaman yang satu tidak menembus ke halaman sebaliknya. 2 Langkah-langkah Pengembangan LKS Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat