homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian adalah uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut :
17
F = Keterangan :
F = Uji Fisher Kriteria pengujiannya yaitu :
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat dan jika data dinyatakan berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji
t. Uji “t” adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara
dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
18
Rumus untuk uji t yaitu :
19
Keterangan : t
o
= t hitung M1 = Mean kelompok 1
M2 = Mean kelompok 2
SE
M1
= Standar Error Mean kelompok 1 SE
M2
= Standar Error Mean Kelompok 2
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2012, h. 276
18
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008, h. 278
19
ibid., h. 284
Namun, jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus sebagai berikut :
√ Dengan kriteria pengujian yaitu tolak H
jika:
= rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2
= variansi kelompok 1 = variansi kelompok 2
= jumlah siswa kelompok 1 =
= = t1-
, n1-1 = t1-
, n2-1
H. Hipotesis Statistik
Pengujian penelitian ini, merupakan pengujian hipotesis komparatif. Uji hipotesis komparatif merupakan uji parameter populasi yang berbentuk
perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Dengan demikian dapat menguji kemampuan generalisasi yang berupa
perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Bila H
O
atau H
1
dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi. Rumusan hipotesis
komparasi satu pihak dapat dilihat di bawah ini:
H
O :
µ
1
µ
2
H
1
: µ
1
µ
2
Ho : Hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan pembelajaran menggunakan LKS Eksperimen lingkungan kurang baik atau sama
dibandingkan dengan
siswa yang
mendapat pembelajaran
secara konvensional
H
1
: Hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan pembelajaran menggunakan LKS Eksperimen lingkungan lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang menggunakan pembelajaran secara konvensional. Dengan :
µ
1
= Rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran menggunakan LKS Eksperimen lingkungan pada proses
pembelajaran µ
2
= Rata-rata hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan pembelajaran menggunakan LKS Eksperimen lingkungan pada proses
pembelajaran yaitu dengan pembelajaran konvensio.