Tabel 4.5 Uji-t Sampel Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Pretest
Eksperimen Kontrol
N 25
25 X
29,74 27,1
t
hit
1,480 t
tab
1,684
Kesimpulan H
diterima, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor sampel kelas eksperimen dengan
kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan
Dari data Tabel 4.5 karena nilai t
hit
= 1,48 dengan t
tab
= 1,684 pada taraf signifikan
α = 0,05 dan derajat kebebasan 48 dari n
1
+ n
2
-2 dengan n
1
dan n
2
masing-masing 25, memenuhi kriteria t
hit
t
tab
atau 1,48 1,684, maka kedua kelas berada pada daerah penerimaan H
. Sehingga kedua kelas baik kelas eksperimen dan kelas kontrol pantas dijadikan sampel
penelitian, karena mewakili populasi sampel dan memiliki kemampuan yang sama, maka kelas eksperimen dan kontrol dapat dilanjutkan pada
pemberian tindakan atau treatment.
C. Pengujian Prasyarat Analisis
Pada pengujian prasyarat analisis dibutuhkan data postest atau hasil belajar siswa setelah sampel diberi perlakuan. Untuk melakukan pengujian
prasyarat analisis, data dihitung dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah sampel bersidtribusi normal dan homogen
dilanjutkan dengan uji hipotesis, yaitu menggunakan uji-t. Pengujian prasyarat analisis sampel dipaparkan di bawah ini
1. Uji Normalitas
Normalitas data atau data berdistribusi normal adalah bila jumlah data di atas atau di bawah rata-rata ialah sama, demikian juga simpangan
bakunya.
3
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi L
hit
L
tab
dengan derajat kebebasan masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 25 pada taraf signifikan
α = 0,05. Besarnya derajat kebebasan ditentukan dari banyaknya jumlah tiap sampel.
Hasil uji normalitas hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Data Uji Normalitas Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Keterangan Test
N L
hit
L
tab
Kesimpulan
Kelas Eksperimen
Posttest 25
0,1719 0,1703
Berdistribusi Normal
Kelas Kontrol
25 0,1291
0,1703 Berdistribusi
Normal
Pada Tabel 4.6 diketahui bahwa hasil uji normalitas untuk kelas eksperimen dihasilkan L
hit
= 0,1719 dan kelas kontrol L
hit
= 0,1291 dengan L
tab
= 0,1703 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat
kebebasan 25. Dengan ketentuan L
hit
L
tab
, pada kelas eksperimen 0,1719 0,1703 sedangkan kelas kontrol 0,1291 0,1703 maka dapat
disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut berdistribusi normal.
3
Ali Mauludi, Statistika 1, Jakarta : Prima Heza Lestari, 2006, h. 167
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Uji homogenitas memberikan indikasi tentang
ada tidaknya beda antara mean-mean populasi.
4
Dalam penelitian ini uji homogenitas didapat dengan menggunakan Uji fisher. Kriteria pengujian
yang digunakan, yaitu kedua kelas dinyatakan homogen apabila F
hit
F
tab
. dengan derajat kebebasan sebesar 62. Besarnya derajat kebebasan ditentukan dari n
1
+ n
2
– 2, dengan n
1
dan n
2
merupakan banyaknya masing-masing sampel. Adapun taraf signifikansinya sebesar 95. Hasil
uji homogenitas hasil belajar kedua sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7 Data Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Pretest
Eksperimen Kontrol
N 25
25
S² 131
99,41 F
hit
1,32 F
tab
1,98
Kesimpulan Berdistribusi Homogen
Pada Tabel 4.7 data homogenitas hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol pada derajat kebebasan 62 yang didapat dari n
1
+n
2
-2 dengan n
1
dan n
2
masing-masing 25 pada taraf signifikan α = 0,05, di
dapat nilai F
hit
= 1,32. Karena F
tab
= 1,98, maka memenuhi kriteria F
hit
F
tab
atau 1,32 1,98, sehingga kedua sampel berdistribusi homogen.
4
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, h. 427