Respon Observer terhadap Penilaian Produk
bahwa siswa dapat menggambarkan hasil pengamatan objek yang mereka amati, namun untuk mencantumkan bagian-bagian dalam gambar tersebut mereka tidak
lakukan dikarenakan pemberian konsep dilakukan setelah siswa melakukan hipotesis. Pada keterampilan mengamati rata-rata seluruh praktikum lebih rendah
dibandingkan keterampilan saintifik lainnya. Hal ini sesuai dengan Erica bahwa keterampilan saintifik pada aspek mengamati lebih rendah dibandingkan aspek
keterampilan saintifik lainnya.
8
Untuk mengembangkan keterampilan mengamati dan menafsirkan pada peserta didik, guru dituntut untuk mendorong siswa
menemukan pola dari sejumlah data yang terkumpul dapat berupa: gambar, tabel, grafik, dan lainnya.
9
Keterampilan menanya 70,32 kategori baik, berdasarkan data hasil observasi siswa sudah dapat mengajukan satu sampai dua pertanyaan atau lebih
berkaitan dengan materi yang sedang dipraktikumkan. Keterampilan dalam mengajukan pertanyaan dilakukan oleh siswa agar siswa dapat mengemukakan
keingintahuannya dalam
melakukan praktikum,
mengasah kemampuan
menalarnya dalam mengemukakan pertanyaan dengan tulisan. Keterampilan mengajukan pertanyaan dapat berupa permintaan penjelasan tentang sesuatu hal,
mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang sesuatu kesimpulan.
10
Hasil penilaian produk siswa sudah dapat membuat jawabandugaan sementara dari pertanyaan yang sebelumnya mereka buat, namun masih banyak ditemukan
jawaban yang kurang tepat. Hal berikut wajar sekali ditemukan karena tidak semua jawabandugaan itu harus tepat, dibalik jawaban kurang tepat yang mereka
kemukakan sebelumnya mereka dapat memahami kembali jawaban apa yang seharusnya mereka tulis. Dalam keterampilan menanya siswa diminta untuk
8
Erica Dian Risanti dan Woro Setyarsih, Penerapan Kegiatan Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Krian pada Materi Perpindahan Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika JIPF, Vol. 04 No. 01, 2015, h. 20, Jurnal diakses dari
http:ejournal.unesa.ac.idmobile?sess=2067db83d0c5b4519bf5f31bc447684b, pada tanggal 16 Januari 2016 pukul 14.24 WIB.
9
Suci Sudarisman, Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Biologi Berbasis Keterampilan Proses, Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS, 2010, h. 242,
Artikel diakses dari http:eprints.uns.ac.id100011264-2849-1-SM.pdf, pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 15.27 WIB.
10
Suci Sudarisman, op.cit., h. 240.
memberikan jawaban sementara dari pertanyaan yang mereka buat. Berhipotesis juga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kualitas dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Keterampilan menanya dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan terhadap
kondisi spesifik hasil pengamatan dan interpretasi yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan gagasan peserta didik.
11
Keterampilan mencoba 69.54 kategori baik, berdasarkan data hasil observasi terbagi menjadi dua sub aspek yaitu 1 siswa sudah mengetahui cara
membawa mikroskop namun tidak mengetahui cara memakai mikroskop dengan benar; 2 siswa sudah dapat mengetahui perbedaan antara preparat basah atau
preparat awetan, namun siswa belum mengetahui bagaimana cara membuat preparat dengan benar. Keterampilan menggunakan alat dan bahan dapat
dikatakan keterampilan yang mempengaruhi kualitas praktikum yang sedang dilakukan. Keberhasilan praktikum pun bisa dilihat dari kemampuan siswa dalam
menggunakan alat praktikum. Apabila siswa tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam menggunakan alat-alat praktikum maka kegiatan praktikum
tidak akan dapat dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Sehingga keterampilan ini pun penting dalam kesuksesan dan kelancaran kegiatan praktikum. Namun
fakta lain yang menyebabkan kurangnya pengalaman siswa dalam melakukan praktikum yaitu masih ditemuakan siswa yang tidak mengetahui nama, kegunaan
dan cara pemakaian alat-alat seperti mikroskop, kaca preparat dan kaca penutup. Pengalaman menggunakan alat dan bahan merupakan peengalaman konkrit yang
dibutuhkan siswa untuk menerima gagasan-gagasan baru. Hal tersebut merupakan suatu syarat yang penting bagi siswa yang masih pada tingkat
operasional konkret.
12
Hasil penilaian produk ditemukan bahwa siswa mengetahui praktikum serta alat dan bahan yang akan dilakukan, namun tidak mengetahui
prosedur yang akan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum
11
Ibid., h. 242.
12
Susiwi, Achmad A. Hinduan, Liliasari, dan Sadijah Ahmad, Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada “Model Pembelajaran Praktikum D-E-H”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol.
14, No.2, 2009, h. 90, Jurnal diakses dari http:journal.fpmipa.upi.eduindex.phpjpmipaarticleview320.pdf, pada 15 Januari 2015 pukul
18.25 WIB.
mengetahui prosedur kerja yang akan dilakukan pada praktikum pertama, sehingga guru memberikan prosedur kerja yang akan digunakan kepada siswa
untuk melakukan praktikum. Siswa dapat menentukan alat dan bahan jika mereka memiliki pengetahuan memgenai materi yang akan dipraktikumkan serta
mengenai alat - alat dan bahan-bahan yang ada di dalam laboratorium. Selain itu, di dalam LKS praktikum disebutkan kata-kata pengantar dalam melakukan
praktikum. Sehingga siswa memiliki petunjuk dalam menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sesuai dengan tujuan praktikum. Hal ini
menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terampil dalam hal merencanakan percobaan. LKS praktikum pun harus mendukung atau menstimulus keterampilan
terseubut dengan memberikan pengantar atau kata kunci sebagai petunjuk seperti gambar sketsa yang menunjukan kegiatan praktikum yang akan dilakukan.
Sehingga keterampilan tersebut dapat berkembang menjadi lebih baik. Keterampilan menalar 71.10 kategori baik, berdasarkan data hasil
observasi siswa sudah dapat menganalisis lima sampai tujuh struktur jaringan, namun masih ditemukan jawaban yang kurang tepat. Kemampuan siswa dalam
memprediksi biasanya didapatkan dari pengetahuan awal sebelumnya yaitu keterampilan mengamati dan menanya. Memprediksi dapat diartikan sebagai
mengantisipasi mencari solusi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau
kecenderungan tertentu atau hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dari ilmu pengetahuan. Dengan mengamati suatu permasalahan siswa mampu memprediksi
suatu solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Hal ini didukung oleh pendapat Rustaman bahwa menganalisis mencakup keterampilan mengajukan perkiraan
tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.
13
Keterampilan berkomunikasi 75,00 kategori baik, berdasarkan data hasil observasi siswa sudah dapat menganalisa hasil pengamatan dengan penjelasan
materi yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, namun masih ditemukan
13
Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005, Cet. 1, h. 92.