Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Penilaian produk biologi merupakan bagian dari ilmu IPA yang dapat diukur proses dan produknya dalam melakukan eksperimen-eksperimen atau kegiatan praktikum. Namun, pada kenyataannya tidak banyak pendidik yang melakukan kegiatan praktikum dalam proses dan produk pembelajaran. Padahal dengan kegiatan praktikum dapat memungkinkan siswa meningkatkan kualitas keterampilan saintifik yang mereka miliki. Meskipun kegiatan praktikum dilakukan, kegiatan praktikumnya belum berlangsung sesuai dengan tujuan pendekatan saintifik yaitu membangkitkan motivasi belajarnya, meningkatkan keaktifan dan kreatifitas, membantu siswa dalam memahami konsep serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi di SMAN 28 Kab.Tangerang berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi disekolah tersebut. Hasil survei yang dilakukan khususnya wilayah Sumatera Utara menunjukkan 65,5 SMA telah memiliki laboratorium namun kegiatan praktikum belum berlangsung sesuai yang diharapkan baik kuantitas maupun kualitasnya karena fasilitas laboratorium yang minim serta kurangnya kemampuan dan kemauan guru dalam mengelola laboratorium dan kegiatan praktikum. 8 Oleh karena itu, kondisi tersebut diduga berlaku di SMAN 28 Kab.Tangerang. Materi jaringan merupakan salah satu konsep IPA biologi yang memberikan pengalaman nyata bagi siswa yang dilakukan dengan praktikum. Hal ini sesuai dengan kompetensi dasar 4.3 dan 4.4 yang terdapat dalam materi jaringan yaitu: 1 Siswa diminta menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan; 2 Siswa diminta menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada 8 Iis Siti Jahro dan Susilawati. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Vol. 4 1, 2009, h. 32, Jurnal diakses dari http:digilib.unimed.ac.idanalisis-penerapan-metode-praktikum- pada-pembelajaran-ilmu-kimia-di-sekolah-menengah-atas-22012.html, pada tanggal 20 Desember 2014 pukul 16.46 WIB. hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan. Namun pada kenyataannya nilai siswa pada materi jaringan lebih rendah daripada materi lainnya. 9 Rendahnya nilai biologi kelas XI pada materi jaringan di SMAN 28 Kab.Tangerang dapat diakibatkan dari jarangnya pembelajaran yang melakukan kegiatan praktikum. Keterbatasan fasilitas laboratorium di tiap sekolah, sehingga masih banyak siswa yang tidak terbiasa melakukan praktikum dan membuat laporan hasil praktikum berupa produk LKS. Padahal melakukan kegiatan praktikum dan membuat hasil laporan praktikum merupakan salah satu aspek proses saintifik. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui proses saintifik menggunakan penilaian produk pada praktikum biologi konsep jaringan, sehingga dalam pembelajaran biologi siswa akan lebih memahami konsep dan proses dalam pembelajaran praktikum melalui penelitian yang berjudul “Analisis Proses Saintifik Menggunakan Penilaian Produk Pada Praktikum Biologi Konsep Jaringan ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Indikator keterampilan saintifik belum semuanya digunakan. 2. Pembelajaran sains masih kurang memberi wawasan berpikir dan mengembangkan keterampilan saintifik. 3. Penilaian pada kegiatan praktikum hanya terbatas pada penilaian hasil tes tertulis.

C. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang ditetapkan sebagai fokus kajian dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut: 9 Lampiran 34, h. 183. 1. Keterampilan saintifik dibatasi pada indikator: mengamati, menanya, menalar, mencobamengeksplor, dan mengkomunikasi. Penilaian produk adalah penilaian keterampilan saintifik yang dilakukan oleh guru sebagai fasilitator. 2. Materi yang dibelajarkan pada penelitian ini adalah jaringan. 3. Sasaran pengguna produk yang akan diujikan ini adalah siswa kelas XI.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah proses saintifik yang dilakukan dengan praktikum biologi konsep jaringan berdasarkan penilaian produk?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses saintifik menggunakan penilaian produk pada praktikum biologi konsep jaringan di SMA Negeri 28 Kab. Tangerang.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan penilaian produk untuk melihat proses saintifik, dan memberikan gambaran dan acuan yang jelas kepada para pendidik khususnya guru dalam penyusunan penilaian produk untuk menganalisis proses saintifik pada praktikum biologi konsep jaringan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, dapat meningkatkan konsep dan proses khususnya pada materi jaringan, memberikan pengalaman belajar, menumbuhkan, melatih, serta mengembangkan kinerja ilmiah siswa terutama pada pembelajaran sains IPA biologi, mengetahui sejauh mana keterampilan saintifik yang dimiliki, sehingga dapat mengembangkan keterampilan saintifik untuk lebih aktif, kreatif, percaya diri dan mandiri dalam belajar. b. Bagi Guru, dapat membantu guru untuk menyampaikan materi dalam bentuk praktikum, sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan saintifik, memberikan penilaian pada guru dalam menilai proses saintifik. c. Bagi Sekolah, dapat menciptakan panduan penilaian untuk kemajuan proses pembelajaran di masa yang akan datang dan sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan potensi belajar siswa. d. Bagi Dunia Pendidikan, dapat menunjukkan keterampilan saintifik siswa untuk menjadi tolak ukur bagi dunia pendidikan, menunjukkan penilaian produk dalam pelaksanaan proses saintifik. 8

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Teori-teori yang Relevan dengan Variabel yang Diteliti

1. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan keterampilan-keterampilan yang bisa digunakan ilmuan untuk memperoleh pengetahuan. 1 Keterampilan saintifik adalah aktifitas pelaksanaan kegiatan seorang ilmuan ketika mereka mempelajari atau menginvestigasi suatu masalah, hal atau suatu pertanyaan. 2 Keterampilan saintifik terdiri atas keterampilan-keterampilan dasar basic skill dan keterampilan-keterampilan terintegrasi integrated skills. 3 Berdasarkan pengertian tersebut dapat disampulkan bahwa keterampilan saintifik adalah suatu keterampilan dasar yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan untuk memperoleh penemuan dan pengetahuan dalam bidang sains. Proses saintifik pada pendidikan dasar maupun menengah sangat diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu keterampilan saintifik akan memberikan bekal kepada siswa untuk dapat membentuk suatu konsep dasar pemikiran pada masing- masing siswa dalam mempelajari atau menemukan suatu penemuan, sehingga kemampuan berpikir dan kreatifitas siswa dapat berkembang. Dengan keterampilan saintifik siswa juga akan mampu menemukan dan memahami konsep materi yang diajarkan. Mengingat sains pada hakikatnya bukan saja produk, tetapi juga proses yang dinamis, maka mengembangkan keterampilan saintifik dalam diri siswa sangat penting. 1 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet.1, h. 51. 2 A.M Rambuda, dan W.J Faser, Perceptions of Teachers of the Application of Science Process Skills in the teaching of Geography in Secondary Schools in the Free State Province, South African Journal of Education, Vol. 24 1, 2004, h. 10, Jurnal diakses dari http:www.ajol.infoindex.phpsajearticleviewFile2496020645.pdf, pada tanggal 13 Januari 2015 pukul 16.31 WIB. 3 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, Cet. 5, h. 140.