Mencoba Hasil Observasi Proses Saintifik

penutup, sel penutup berupa epidermis, mesofil, spons, berkas pengangkut, dan epidermis bawah”. Praktikum ketiga, “struktur epitel pipih berlapis tunggal terdapat sitoplasma, inti sel berbentuk bulat ditengah, dan selnya tersusun rapat. Struktur epitel kubus berlapis tunggal terdapat inti sel, lumen tubulus, sel epitel, dan epitel kubus berlapis tunggal. Struktur epitel silindris berlapis tunggal terdapat mikrovili, sitoplasma, nukleus, membran dasar, dan jaringan ikat. Struktur epitel pipih berlapis banyak terdapat membran basal, epitel pipih, dan jaringan ikat. Struktur epitel kubus berlapis banyak terdapat inti sel, lumen tubulus, dan epitel kubus berlapis banyak. Struktur epitel silindris berlapis banyak terdapat mikrovili, sitoplasma, inti, membran basal, dan epitel silindris berlapis banyak. Struktur epitel transisional terdapat epitel transisional, membran basal dan jaringan ikat”. Praktikum keempat, “jaringan ikat padat tersusun atas serabut kolagen yang berwarna putih, bersifat fleksibel tetapi tidak elastis, serabutnya banyak, dan selnya sedikit. Jaringan ikat longgar tersusun dari sel-sel yang jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastis. Jaringan tulang rawan tersusun atas sel-sel kartilago yang terlindung oleh fibrosa tipis yang tersimpan pada suatu rongga dalam matriks, matriksnya banyak mengandung zat kondrin. Jaringan tulang keras terdiri atas komponen seluler jaringan tulang meliputi sel tulang, sel tulang muda, osteoklas, sedangkan komponen non seluler mengandung serabut- serabut kolagen, dan zat-zat organik. Otot lurik mengandung protein filamen atau miofibril. Otot jantung tersusun atas kondrosit, organel seperti mitokondria, mioglobin, glikogen, dan lipid. Otot polos tersusun atas filamen aktin dan miosin. Jaringan saraf tersusun atas sel saraf neuron dan sel penyokong.

e. Berkomunikasi

Siswa diharuskan menerapkan atau mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam proses kegiatan belajar mengajar pada saat praktikum dapat dengan cara lisan ataupun tulisan. Dengan melihat kualitas keterampilan ini, seorang guru dapat melihat sampai sejauh mana siswa memahami konsep yang telah diajarkan serta sejauh mana pengaplikasian konsep tersebut pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Berkomunikasi Berikut hasil analisa konsep siswa yaitu: Praktikum pertama, “Berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil dapat disimpulkan bahwa akar, batang, dan daun tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Selain itu, tumbuhan dikotil dan monokotil mempunyai perbedaaan secara spesisfik. Perbedaan ciri fisik itu meliputi bentuk akar, bentuk sumsum atau pola tulang daun, kalipatrogen atau tudung akar, jumlah keping bijikotiledon, kandungan akar dan batang, jumlah kelopak bunga, pelindung akar, serta pertumbuhan akar dan batang. Perbedaan tumbuhan dikotil kacang tanah dan karet kebo dan monokotil jagung dan lengkuas yaitu pertumbuhan dikotil berakar tunggang bercabang, berkambium, batang bercabang, kolateral terbuka, pembuluh angkut teratur di dalam lingkaran. Tumbuhan monokotil berakar serabut tidak berkambium, batang tidak bercabang, kolateral tertutu p, pembuluh angkut tersebar”. Praktikum kedua, “Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan yaitu: 1 Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan laian pada tubuh tumbuhan, 2 Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel dan sudah mengalami differensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Berdasarkan sifat totipotensi, tumbuhan baru dapat tumbuh dan dikembangbiakkan. Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau organ tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme utuh. Oleh para ahli, sifat ini dimanfaatkan sebagai dasar perkembangbiakan tumbuhan dengan suatu teknik tertentu. Salah satu teknik yang digunakan adalah kultur jaringan”. Praktikum ketiga, “Jaringan epitel adalah salah satu jaringan yang menyusun tubuh. Jaringan epitel berfungsi untuk melapisi permukaan, melapisi suatu saluranrongga, dan membentuk kelenjar. Beberapa karakteristik jaringan epitel adalah 1 antara epitel yang satu dengan epitel yang lain memiliki lingkaran yang sangat kuat dan rapat, 2 jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah avaskuler, 3 kelenjar merupakan struktur yang khas dari jaringan epitel. Fungsi umum jaringan epitel yaitu untuk proteksi, sekresi dan ekskresi, osmoregulasi, respirasi, dan absorbsi. Berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya jaringan epitel dibedakan menjadi tiga yaitu epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Berdasarkan jumlah lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibedakan atas epitel selapis dan epitel berlapis banyak. Praktikum keempat, “Jaringan di dalam tubuh hewan tingkat tinggi terdapat bermacam-macam jaringan. Namun, bermacam-macam jaringan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan- jaringan tersebut dan kumpulan sel melalui proses yang dinamakan histogenesis. Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan atau organ yang satu dengan jaringan atau