Gambar 2.1 Sistem Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan melakukan diferensiasi menjadi tiga bagian pokok tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun. Bagian lain yang dapat ditemukan pada
tubuh tumbuhan dapat dipandang sebagai suatu modifikasi berganti bentuk, sifat, dan mungkin juga fungsi dari salah satu atau mungkin kedua bagian
pokok tersebut. Jaringan hewan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Macam-macam Jaringan Hewan
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tumbuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan epitel ditemukan hampir di seluruh
tubuh. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi di antaranya melindungi
jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya.
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Bentuk sel-sel menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu
menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi jaringan lemak, membentuk struktur tubuh tulang, dan
menyusun sistem sirkulasi darah. Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot. Jaringan otot bertanggung jawab
untuk pergerakan anggota tubuh. Sedangakan jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Catherine Anne S. Balanay, dalam judul “Assessment on Students’ Science
Process Skills: A Student-Centered Approach ” dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini dilakukan untuk menilai kemampuan ilmiah mahasiswa berorientasi pada prosedur yang digunakan dalam pemantauan biologi serta rubrik yang
digunakan dalam menilai kinerja mereka seperti menyiapkan peralatan, mengikuti prosedur, pengumpulan data, keamanan dan membersihkan prosedur. Pendekatan
yang berpusat pada hand-on siswa digabung dengan pengajaran sains berdasarkan penyelidikan telah secara signifikan meningkatkan keterampilan proses sains
siswa.
33
Chris Keil, Jodi Haney, Jennifer Zoffel, dalam judul “Improvements in
Student Achievement and Science Process Skills Using Environmental Health Science Problem-Based Learning Curricula
” dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan serta melaksanaan penilaian kemampuan
dan penilaian keterampilan proses menggunakan kurikulum kesehatan lingkungan berbasis masalah. Keterampilan proses sains di evaluasi menggunakan 21
pertanyaan. Instrumen penilaian kinerja dikembangkan untuk mengevaluasi keterampilan proses sains seperti: melakukan percobaan, menggunakan variabel,
menginterpretasi dan menyajikan data. Hasil analisis penilaian kemampuan dan penilaian kinerja menunjukkan efek positif, pendidik dapat melanjutkan
penggunaan kurikulum kesehatan lingkungan berbasis masalah.
34
Allen A. Espinosa, Sheryl Lyn C. Monterola, Amelia E. Punzalan, dalam judul “Career Oriented Performance Task in Chemistry: Effect on Students’
Integrated Science Process Skills ” dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
dilakukan untuk menilai keefektivitasan Tugas COPT pendekatan Karir
33
Catherine Anne S. Balanay, dan Elnor C. Roa, Assessment on Students’ Science Process
Skills: A Student-Centred Approach, International Journal of Biology Education, Vol. 3 Issue 1, 2013, h. 24, Jurnal diakses dari http:www.ijobed.com2_3vol2issue3art2.pdf, pada tanggal 14
Januari 2015 pukul 14.25 WIB.
34
Chris Keil, Jodi Haney, Jennifer Zoffel, Improvements in Student Achievement and Science Process Skills Using Environmental Health Science Problem-Based Learning Curricula,
Electronic Journal of Science Education, Vol. 13 No. 1, 2009, h. 1, Jurnal diakses dari http:ejse.southwestern.eduarticledownload77825549E2808E, pada tanggal 16 Januari
2015 pukul 15.26 WIB.