Strategi pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle

Pembelajaran aktif menurut Zaini dkk adalah suatu pembelajaran yang menuntut siswa belajar secara aktif untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar lebih maksimal. 22 Informasi yang didapat siswa nantinya dibahas dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tetapi juga kemampuan analisis dan sintesis. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Di si si lain, Silberman menyatakan “lingkungan fisik dalam kelas dapat mend ukung atau menghambat kegiatan belajar aktif.” 23 Keuntungan menggunakan strategi Active Learning bahwasanya setiap realita siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang lebih senang membaca, ada siswa yang senang berdiskusi, dan ada juga yang senang praktek langsung inilah yang disebut dengan gaya belajar atau learning style. Untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperlihatkan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam mengandalkan indera yang banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, mengapa belajar aktif? Alasanya karena belajar aktif itu sangat diperlukan siswa untuk mendapat belajar yang maksimum. Adapun dari sisi guru sebagai penyampai materi, strategi pembelajaran aktif akan sangat membatu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian. Bagi guru yang sibuk mengajar strategi ini dapat dipakai dengan strategi yang tidak membosankan. 22 Hisyam Zaini. Dkk, Strategi pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h. xiv 23 Mel Siberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2006, Cet. Ke-3, ha.l 35 Pembelajaran aktif merujuk kepada kaedah dimana pelajar melakukan sesuatu termasuk memproses, mengguna, dan membuat merefleksi terhadap apa yang diberikan. Dengan menggunakan kaedah pembelajaran aktif bukan berarti pengajar tidak perlu lagi memberikan arahan, walau bagaimanapun pemberian arahan merupakan suatu yang penting untuk disampaikan. Guru dapat memulai pembelajaran aktif dari awal pembelajaran, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai. Tujuan-tujuan ini adalah sebagai berikut: a Membentuk tim: membantu siswa untuk lebih mengenal satu sama lain dan saling menciptakan semangat kerja sama dan interdependensi. b Penilaian sederhana: guru mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa. c Keterlibatan belajar langsung: guru menciptakan minat siswa terhadap pelajaran. Ketiga tujuan diatas, bila dicapai akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang melibatkan siswa, meningkatkan keinginan siswa untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptkan norma kelas yang positif. 24 Dapat dilihat dari bagan Edgar Dale berikut ini: 25 24 Mel Silberman, ibid, hal 62 25 T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif Active Learning online, Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009 Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran Gambar diatas menunjukkan efektivitas pembelajaran antara pembelajaran pasif dengan pembelajaran aktif. Pembelajaran pasif biasanya dilakukan dengan tahap membaca, mendengarkan, melihat gambar, menonton video sampai melihat suatu kebiasaan suatu tempat. Sedangkan pembelajaran aktif sendiri terdiri dari partisipasi dalam diskusi, memberikan pendapat sampai melakukan penerapan. Dalam pembelajaran aktif ini, cara belajar dengan mendengarkan saja akan sangat cepat lupa dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian polio menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40 dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian Mc. Keachie menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70 dan berkurang sampai menjadi 20 pada waktu 10 menit terakhir. 26 Kondisi tersebut di atas merupakan kondisi umum yang sering terjadi dilingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan kita, terutama disebabkan anak didik di ruang kelas yang lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan indera visual, sehingga apa yang dipelajari dikelas tersebut cenderung untuk dilupakan. Pembelajaran aktif pertama kali diperkenalkan filosop kenamaan cina, Confucius, dia mengatakan: What I hear, I forget apa yang dengar, saya lupa What I see, I remember apa yang saya lihat, saya ingat What I do, I understand apa saya lakukan, saya mengerti Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar aktif. Silberman telah memodifikasi pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham belajar aktif, yaitu: What I hear, I forget Apa yang saya dengar, saya lupa What I hear and see, I remember a liitle Apa yang saya dengar dan lihat, saya inget sedikit 26 ibid, hal 24 What I hear see, and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau didiskusikan dengan beberapa teman lainnya, saya mulai paham What I hear, see discus and do. I acquire knowledge and skill Apa yang saya dengar, lihar, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan What I teach to another, I master Apa yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai. 27 Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab mengapa kebanyakkan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara ketepatan berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa apa yang disampaikan oleh guru. Kebanyakkan guru berbicara sekitar 100-200 kata permenit, sementara anak didik hanya mampu mendengarkan 50 – 100 kata permenitnya, karena siswa mendengarkan pembicaraan guru sambil berfikir. Active Learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan Active Learning Strategy pada anak didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran yang sukses. 27 Ibid, hal 23

b.Karakteristik pembelajaran aktif

Menurut Bowell 1995, pembelajaran aktif memiliki karakteristik- karakteristik sebagai berikut: 1 Penekanan proses penyampaian bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 2 Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi. 3 Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi. 4 Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. 5 Umpan balik yang lebih cepat akan menjadi pada proses pembelajaran. 28 Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan dan penuh gairah, serta siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa dan berpikir. Selama proses belajar dapat beraktivitas, bergerak, dan melakukan sesuatu dengan aktif, keaktifan siswa hanya keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental. 28 T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif Active Learning online, Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009 6. Crossword Puzzle Teka-Teki Silang

a. Sejarah Umum Crossword Puzzle

Crossword Puzzle Teka Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf- huruf yang membentuk sebuah kata yang berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori “Mendatar” dan “Menurun” tergatung posisi kata-kata yang harus diisi. Pada tahun 1913, Arthur Wynne menerbitkan TTS dalam majalah New York World dengan format seperti yang kita kenal saat ini dan sering disebut sebagai TTS pertama. TTS kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku kumpulan TTS pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon dan Schuster. Bukunya terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun 1924. Pada tahun 1970- an di Jakarta terbit “Asah Otak”, sebuah majalah TTS dan berbagai teka-teki lainnya. Penerbitan ini ternyata sukses sehingga banyak terbiatan serupa yang segera mengikutinya.

b. Prosedur Umum Penerapan Crossword Puzzle

Ketika pembelajaran aktif mulai diimplementasikan langkah-langkah yang harus dijlani yaitu: 29 Ditulis kata-kata kunci,terminologi atau nama-nama yang berhubngan dengan materi yang telah diberikan oleh guru. 1 Dibuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang dapat dipilih seperti dalam teka-teki silang. Hitamkan bagian yang tidak diperlukan. 2 Dibuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan mengarah kepada kata-kata tersebut. 29 Hisyam Zaini,Op.cit, h. 71 3 Teka-teki ini dibagikan kepada peserta didik. Dapat dilakukan individu atau kelompok. 4 Ditentukan batasan waktu untuk mengerjakan teka-teki. 5 Kelompok atau individu yang mengerjakan paing cepat dan bemar diberi hadiah.

c. Kelebihan dan Kekurangan Crosssword Puzzle

Teka-teki silang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal. Mendesain tes uji pada Crossword puzzle mengndang keterlibatan dan partisipasi langsung. Crossword puzzle dapat diselesaikan secara individu atau secara timkelompok. 30 Crossword puzzle juga sebagai ssalah satu metode pengajaran permainan kelas yang digunakan untuk meningkatkan persaingan siswa dengan kelompok dan materi pelajaran yang cocok. Crossword puzzle berhubungan dengan Lexical Memory Memory Kosa Kata, kata-kata dapat ditemukan dari pertanyaan pada TTS. Pendapat ini dibuat mengenai keefektifan petunjuk Semantic, Orthographic, Phonetic, dan Thematic. Namun, Crossword puzzle hanya dapat mengukur keberhasilan belajar siswa pada konsep yang sifatnya hafalan. Karena berdasarkan prosedur pembuatan Crossword puzzle hanya menitikberatkan kepada konsep yang banyak menggunakan istilah-istilah asing. Dengan TTS siswa hanya mencari kata kunci key word dari konsep yang dipelajarinya, jadi Crossword puzzle sulit diaplikasikan untuk konsep yang banyak membutuhkan analisis. 30 Melvin L. Silberman,Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta; Pustaka Insan Madani, 2006, Cet Ke-3, hal 256

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Annisa Ika Cahyani 2012, dengan judul Penerapan strategi pembelajaran Croosword Puzzle dalam upaya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3 mojosongo telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP negeri 3 mojosongo. Partisipasi siswa pada refeleksi awal 86,11 siklus 1, pada siklus 2 sebesar 91,67. Prosentasi ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran terjadi peningkatan 6 setiap siklus pertisipasi belajar matematika pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3 mojosongo. Berdasarkan analisis hasil penelitian tersebut, maka peneliti merefleksi bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 31 2. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh linda indriawati tahun 2012, dengan judul peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi pembelajaran Crossword Puzzle Teka-teki silang pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten. Hasil penelitian menunjukkan dapat dilihat dari prosentase pada silkus 1 sebesar 61,11 dan pada siklus 2 sebesar 83,78. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten dapat meningkatkan hasil belajar. 32 31 Annisa Ika Cahyani, Penerapan Strategi Croosword Puzzle Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas VII SMP Negri 3 Mojosongo, Surakarta, UMS, 2012 32 Linda Indriawati, Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crosssword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten, Surakarta, UMS 2012

Dokumen yang terkait

“Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta

0 8 246

Upaya peningkatan minat belajar fiqih melalui strategi pembelajaran crossword puzzle di MTS Islamiyah Ciputat: penelitian tindakan kelas di MTs Islamiyah Ciputat

10 57 183

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SDN Sukopuluhan 01 Tahun Pelajara

0 1 16

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SDN Sukopuluhan 01 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SDN Sukopuluhan 01 Tahun Pelajara

1 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Materi Ekosistem Dengan Media Power Point Siswa Kel

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA MATERI EKOSISTEM Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Materi Ekosistem Dengan Media Power Point Siswa Kel

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 13

PENGEMBANGAN MAGIC CROSSWORD PUZZLE SEBA

0 1 9