Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
penemuan.” Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut
menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan
pembelajaran IPA yang empiric dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan
proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Asy’ari, Muslichah menyatakan bahwa keterampilan proses perlu dilatih
dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya, mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal
hubungan ruang dan waktu, serta ketempilan proses terintegrasi, misalnya merancang dan melakukan ekperimen yang meliputi hipotesis, menentukan
variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Poedjati menyebutkan bahwa keterampilan dasar dalam
pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan membuat hipotesis.
15
Menurut Depdiknas menyatakan bahawa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
16
a. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur dengan benar, IPA bersifat open ended.
b. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
c. Produk; IPA sebagai produk merupakan hasil upaya partisipasi IPA terdahulu
dan umumnya berupa fakta, konsep, teori, hukum, produser informasi telah
15
http:sekolah-dasar.ne2011..pembelajaran-ipa-di-sekolah..html
16
Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009.Cet. 1 h.46
tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku atau dokumen yang semuanya dapat dianggap sebagai body of knowledge. Dalam pembelajaran
IPA alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak pernah habis sehingga dalam proses mendapatkan ilmu IPA menjadi sangat
penting. Produk IPA juga terkait dengan perkembangan teknologi. d.
Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari- hari.
Pada proses pembelajaran IPA keempat aspek tersebut diharapkan dapat muncul, sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,
memahami pengetahuan secara kegiatan ilmiah atau metode ilmiah yang meniru ilmuan dalam menentukan fakta baru.
Depdiknas menyatakan terdapat tiga kemampuan dalam IPA; Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, Kemampuan untuk memprediksi apa yang
belum diketahui, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, Dikembangkannya sikap ilmiah.
Menurut Cross Belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan
berbagai nilai. Pendidikan sains bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan
kehidupannya yang akan datang. Menurut Alverman pembelajaran sains akan menjadi lebih berarti bila sains diajarkan sedemikian, sehingga anak menjalani
suatu proses perubahan konsepsi.