Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle sebesar 53,25. tiga Aspek persentease yang mendapatkan terendah adalah pada saat siswa
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai tujuan pembelajaran, pada aktivitas ini biasanya siswa tidak terlalu memperhatikan penjelasan mengenai
tujuan pembelajaran, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa hal itu tidak penting, dan masih siswa yang malu bertnya dan menjawab pertanyaan dari
guru hal ini terlihat karena siswa jarang melakukan Tanya jawab pada saat pembelajaran. Selain ini ada aspek lain yang masih rendah yaitu siswa kurang
bertanggung jawab dan bekerja sama dengan kelompoknya dan siswa masih malu-malu mempresentasikan hasil kerjanya hal ini dapat dilihat banyaknya
siswa yang bercanda dan mengobrol dengan seenaknya, dan masih belum berani untuk tampil kedepan. Selain aspek ini, ada aspek yang lain yang masih
rendah yaitu pada saat siswa mengerjakan tugas TTS hal ini dilihat karena siswa masih terlihat bingung dalam mengerjakan LKS TTS tersebut. Jika
semua aspek ini diamati menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, terlihat
dari beberapa siswa yang masih pasif dalam melakukan diskusi dengan kelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih belum
sempurna.
3 Tes Hasil Belajar Siswa
a Data Hasil Pretest
Pretest dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan penelitian untuk mengetahui data awal siswa dalam pembelajaran, khususnya terhadap
materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam tindakan penelitian. Pretest dilaksanakan pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai yaitu
selasa 12 November 2013. Bentuk soal pretest adalah soal pilihan ganda dengan jumlah butir soal 15 butir soal.Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
pree test sebanyak 33 orang, ada 3 orang siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit.
Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 4.3 Nilai Pretest pada Siklus I
No Nama
Nilai
1 S.1
40 2
S.2 60
3 S.3
33 4
S.4 47
5 S.5
80 6
S.6 40
7 S.7
33 8
S.8 53
9 S.9
67 10
S.10 53
11 S.11
60 12
S.12 47
13 S.13
60 14
S.14 67
15 S.15
73 16
S.16 47
17 S.17
53 18
S.18 27
19 S.19
67
No Nama
Nilai
20 S.20
60 21
S.21 67
22 S.22
20 23
S.23 53
24 S.24
73 25
S.25 47
26 S.26
60 27
S.27 27
28 S.28
20 29
S.29 40
30 S.30
40 31
S.31 53
32 S.32
67 33
S.33 40
∑ 1774
Tabel 4.4 Rekap Data Nilai Pre Test
Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA Siswa
Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 20
Rata-rata Nilai 50,72
pencapaian KKM 9,09
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat kemampuan hasil belajar siswa kelas V SDN Tugu 2 khususnya pada materi
tumbuhan hijau masih sangat rendah.
b Data Hasil Post test Siklus
Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan tes hasil belajar yang dinamakan dengan tes akhir siklus.Tes ini dimaksudkan
untuk mengukur tingkat pencapaian kemampuan serta ketuntasan belajar siswa terhadap pokok bahasan pada materi yang ingin disampaikan pada saat
tindakan penelitian. Adapun rekapitulasi data hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Nilai Post test Siklus Pada Siklus I
No Nama
Nilai No
Nama Nilai
1 S.1
93 20
S.20 93
2 S.2
87 21
S.21 73
3 S.3
93 22
S.22 73
4 S.4
93 23
S.23 93
5 S.5
87 24
S.24 93
6 S.6
93 25
S.25 67
7 S.7
67 26
S.26 73
8 S.8
93 27
S.27 67
9 S.9
73 28
S.28 60
10 S.10
80 29
S.29 67
11 S.11
67 30
S.30 93
12 S.12
93 31
S.31 60
13 S.13
87 32
S.32 60
14 S.14
80 33
S.33 93
15 S.15
87 34
S.34 80
16 S.16
67 ∑
2718 17
S.17 60
Rata-rata kelas
79,94 18
S.18 93
Ketuntasan 70,58
19 S.19
80
a. Tahap Refleksi
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle selama tiga kali pertemuan, maka
dilakukan tes hasil belajar IPA siklus I pada pertemuan keempat. Berdasarkan tes hasil belajar IPA siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,94,
dan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 pada tes hasil belajar IPA sebesar 70,58, ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapakan belum
tercapai yaitu 75 siswa mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau.
Peneliti harus lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dengan baik, agar
siswa dapat maksimal dalam melaksanakannya Pdan peneliti harus bisa
mengatur pembagian waktu dalam menjelaskan materi, penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzlle dan kesimpulan hasil belajar. Selain itu
sangat diperlukan ketegasan guru pada siswa yang membuat tidak serius dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh rata-rata persentase sebesar 53,25, hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang
diharapkan belum tercapai dan persentase aktivitas siswa masih perlu untuk ditingkatkan.
Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian
dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai perbaikan.
Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, hal-hal yang menghambat pembelajaran
pada siklus I dan perbaikan-perbaikan pada siklus II di sajikan dalam tabel berikut ini:
No Hambatan pada siklus I
Perbaikan untuk siklus II
1 Pada saat peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran banyaknya siswa yang tidak mendengarkan
bahkan ada yang bercanda dan mengobrol
dengan temannya,
bahkan pada saat pembentukan kelompok siswa pun sangat gaduh,
serta kurang termotivasinya siswa dalam pembelajaran hingga masih
banyak siswa
yang belum
mengusai materi . Peneliti akan menegur bagi siswa
yang membuat
gaduh dan
memberikan pertanyaan
seputar tujuan pembelajaran yang telah
disampaikan, dan meminta siswa agar kelompok pertama dahulu
berkumpul berdasarkan anggotanya yang telah ditentukan. Peneliti pun
memberikan ice breaking diawal atau
ditengah-tengah saat
pembelajaran berlangsung
dan memberikan point-point tertentu.
2 Pada saat pengisian TTS sudah
dimulai masih ada siswa yang kesulitan
dan gaduh
dalam mengisi TTS tersebut sehingga ada
siswa yang menyontek dengan siswa lain kelompok lain dan
mengumpulkan LKS nya tidak sesuai
waktu yang
telah ditentukan.
Peneliti akan lebih memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih
mudah dimengerti oleh siswa serta peneliti pun selalu memberikan
arahan pada saat pengisian LKS TTS
dan memberikan
waktu tambahan pada saat pengisian TTS.
3 Siswa masih belum percaya diri
dalam bertanya atau memberikan tanggapan
dan perwakilan
kelompok masih
sulit untuk
beranjak mempresentasikan hasil kerjanya.
Peneliti akan mencoba memberikan motivasi-motivasi yang membuat
siswa percaya diri dan berani bertanya serta mempresentasikan
hasil kerjanya di depan kelas dengan memberikan reward penghargaan.
3. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini diarahkan pada optimalisasi
proses pembelajaran. Tindakan ini diharapkan agar hasil belajar dapat meningkat lagi dibandingkan siklus I dan Aktivitas siswa pun bisa mencapai
intervensi tindakan yang diharapkan.Siklus II ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 November-05 Desember 2013.
a. Perencanaan
Pada pembuatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap siklus I. Yaitu perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP,dengan menetukan konsep bahasan. Sedangkan materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah ketergantungan
manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan, selanjutnya RPP yang telah dibuat di diskusikan oleh kolabolator serta sehubungan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan selajutnya adalah menyiapkan instrument-instrument penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan
guru, lembar kerja siswa LKS, menyusun lembar latihan soal pretest dan postes siklus II, catatan lapangan dan alat dokumentasi.
Pada siklus II ini, target yang ingin dicapai adalah hasil belajar siswa dapat meningkat dari hasil belajar siklus I dan aktivitas siswa untuk memenuhi
indikator keberhasilan penelitian.
1 Pertemuan kelima Selasa, 26 November 2013
Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan kelima ini diawali dengan kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan
dengan mengucap basmallah bersama-sama, sebelum memberikan apersepsi peneliti mencoba untuk melakukan ice breaking, hal ini dilakukan agar siswa
lebih termotivasi dalam pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi materi sebelumnya.Pertemuan kelima siswa hadir
semua. Namun dalam pertemuan siklus II sebelum pelajaran dimulai peneliti seperti biasa peneliti melakukan pretest siklus II. Setelah pretest selesai
peneliti memberikan pertanyaan mengen ai materi yang ingin diajarkan “dari
manakah manusia dan hewan memperoleh makanan?” siswa menjawab dengan berbagai jawaban lalu peneliti menjelaskan materi yang akan diajarkan pada
hari ini. Pada siklus II ini respon positif cukup baik yang diberikan oleh para siswa, hal ini terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran,
siswa yang mengobrol dan yang membuat kegaduhan pun berkurang. Dan terdapat beberapa siswa yang bertanya seputar pertanyaan pada materi yang
diajarkan. Begitu pula pada saat pembentukkan kelompok siswa lebih tertib membuat
kelompoknya berdasarkan yang telah ditentukan, siswa pun dalam mengerjakan LKS TTS lebih terlihat aktif bekerja sama dengan kelomponya. Dan siswa pun
tidak ada yang menyontek dengan teman kelompok lain, mengumpulkan LKS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya rata-rata
kelompok sudah
tidak malu-malu
untuk