PENUTUP Kontribusi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dalam hal baca-tulis al-Qur'an: studi kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang-Selatan, Propinsi

Idris, Chairani, dkk. PedomanPembinaan dan Pengembangan TKATPA, Jakarta: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, 1995. Tim Dosen IKIP Malang. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Malang: Usaha Nasional,Cet. Ke-3, 1981. An-Nawawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro Darul Fikr, 1996. Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya Agung,cet. Ke-17, 1992. Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara, cet. Ke-1, 1995. _____, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-3, 1996. Zaini, Syahminan, Drs., Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Jakarta: kalam Mulia, cet. Ke-1, 1986. PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN TPA DALAM MENDUKUNG PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Kab. Tangerang Tugas ini dibuat sebagai pengganti UAS pada Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi Dosen Pembimbing: Drs. Rusydi Zakariya Di buat oleh: W I N D I NIM: 104011000040 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 M 1428 H DAFTAR PUSTAKA Abu Daud, Sunan Abu Daud, Kairo: Daar al-Hadist, 1980. An-Nawawi, Abdurrahman, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro Darul Fikr, 1996. Al-Toumy al-Syaibany, Falsafat Pendidikan Islam terjemahan, Hasan Langgulung dari falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyyah, Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet. Ke-3. --------------, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara, 1995, cet. Ke-1. Humam, Asad, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Membaca, Menulis dan Memahami al-Quran M3A, Yogyakarta: Balai Peneliian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Quran LPTQ Nasional, 2001, cet. Ke-12. Idris, Chairani, dan Tasyrifin Karim, PedomanPembinaan dan Pengembangan TKATPA, Jakarta: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, 1995. Karim, Tasyrifin, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKATPA, Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004. Nasution, Harun, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 2001, cet. Ke-2. Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, cet. Ke-1. Rachman Shaleh, Abdul, Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, Misi, dan Aksi, Jakarta: PT. Gemawindu pancaperkasa, 2000, cet. Ke-1. Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKATPA al-Quran, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, 1996, cet. Ke-3. --------------, dkk, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKATPA, Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004. Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Malang: Usaha Nasional, 1981, Cet. Ke-3. Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. Ke-2. --------------, dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001, cet. Ke-2. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006. Yunus, Mahmud, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990, cet. Ke-3. --------------, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992, cet. Ke-17. Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, akan tetapi juga berlangsung di luar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi mencakup pula pendidikan yang bersifat non formal. Tugas manusia tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia. Pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang besar dalam segi kehidupan manusia, terlebih lagi pendidikan agama yang tentunya mempunyai pengaruh yang sangat besar daripada pendidikan yang lain pada umumnya, apa lagi yang hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata. 1 Pendidikan agama Islam di Indonesia mendapat tempat yang layak serta perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah mulai sejak taman kanak- kanak sampai dengan perguruan tinggi. Dan pendidikan agama merupakan mata pelajaran yang paling penting atau pokok di sekolah. Ini menunjukkan pentingnya kedudukan pendidikan agama di sekolah dan di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. 1 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. Ke-II, h. 149. 1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memililki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 2 Dari tujuan Pendidikan Nasional di atas, ditegaskan bahwa salah satu ciri manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional ialah manusia yang beriman dan bertakwa. Agar beriman dan bertakwa ini dapat terwujud, mutlak diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketakwaan. Dan itulah pendidikan agama. Tujuan Pendidikan Nasional tersebut, menempati hirarki tertinggi jika dilihat dari taksonomi tujuan pendidikan. Ibarat sebuah pohon dimana tujuan pendidikan nasional sebagai batangnya, sedangkan tujuan kelembagaan institusional dan tujuan pengajaran kurikuler adalah sebagai cabang dan rantingnya. Dengan demikian, antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional serta tujuan kurikuler mempunyai unsur-unsur persenyawaan yang berhubungan dan sinkron antara satu sama lain. Dalam hubungan ini, salah satu unsur yang mengedepan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional adalah tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Hal ini, menunjukkan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga pendidikan di Indonesia baik pada pendidikan formal pendidikan sekolah maupun pada pendidikan non formal pendidikan diluar sekolah. Dengan mengacu pada rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka adanya penyelenggaraan pendidikan TKTP al-Quran dapat dikatakan sebagai sub sistem dari pendidikan nasional yang mengandung nilai strategi tersendiri dalam upaya mengkondisikan kepribadian anak dalam mencapai tujuan pendidikan 2 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006, h. 8-9.