Model Tunjuk Silang PENGAJARAN AL-QURAN TINGKAT DASAR

latin lebih memasyarakat, terutama dikalangan para pelajar di kota besar. 13 Dikatakan model pengajaran tunjuk silang karena menggunakan model atau sistem abjad berbahasa latin-Arab. al-Quran yang tertulis dalam huruf dan bahasa Arab ditulis dengan huruf latin akan tampak semacam persilangan letak huruf yang saling tunjuk silang itu serupa tanda silang X, karena: a. Huruf awal pada huruf al-Quran yang terletak di kanan ditulis huruf awal latinnya, tetapi letaknya dikiri. b. Huruf akhir pada huruf al-Quran ditulis dengan huruf latin, tapi letaknya berbeda tempat, yaitu pada huruf al-Quran dikiri dan latin dikanan. c. Jika huruf yang saling tunjuk silang tersebut dihubungkan dengan garis lurus, maka terlukis garis silang, seperti: Huruf al-Quran : Huruf akhir : Huruf awal 2 1 Huruf latin : Huruf awal : Huruf akhir 1 2 Contoh: ﷲ ﺢﱠ Sabbaha Lillahi

3. Model SAS Sintetis Analitis Sistem

Model pengajaran SAS Sintesis Analitis Sistem, mengandung maksud diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan dan pengamatan keseluruhan struktural secara sepihak. 13 Jalaluddin, Metode Tunjuk Silang, Jakarta: Kalam Mulia, 1998, h. 5. 2. Pengenalan dan pengamatan lebih jauh analitik sampai bagian- bagian. 3. Pengenalan dan pengamatan mendalam sintetik sehingga dapat memahami. Dilihat dari segi penerapannya pendekatan yang digunakan dalam model SAS ini, adalah pendekatan struktural yang dijabarkan melalui analisa dan sintesa, sehingga struktur tersebut dapat dipahami dan dihayati. Jadi, keseluruhan pendekatan struktur dan analisa sintesa itulah yang disebut dengan model SAS atau dengan kata lain, model SAS berarti cara penyampaian bahan pelajaran kepada orang lain dan guru menganalisa serta mensintesakan struktur bahan pelajaran dalam pencapaian tujuan pengajaran. Buku pelajaran yang dapat dipergunakan, dengan memilih buku-buku yang berisi alif-bata, seperti juz amma dan beberapa buku pelajaran al-Quran yang sudah banyak disusun. Yang terpenting untuk pertama kali adalah pengenalan huruf dengan bunyinya yang tepat. 14 Adapun cara menganalisa dan mensintesa struktur contohnya yang terdiri atas kalimat: ﺮ آ ﷲا ﺮ آا ﷲا ر ب ك ا ل ل ا ﺮ آا ﷲا ﺮ آا ﷲا Dengan melihat struktural kalimat atau kata lebih dulu, kemudian secara bertahap menganalisanya sehingga menjadi huruf Hijaiyyah. Selanjutnya, huruf hijaiyyah tersebut disintesakan kembali sehingga menjadi struktur kalimat atau kata semula. Dengan cara belajar dan mengajar yang demikian, maka anak-anak sekaligus mengenal huruf awal, 14 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet. I, h. 93.