Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini, terdiri dari enam bab diantaranya adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II Tinjauan Teoritis tentang Taman Pendidikan Al-Quran TPA dan Pendidikan Agama Islam. Sub pertama, membahas tentang Taman Pendidikan al-Quran TPA, meliputi pembehasan tentang Pengertian Taman Pendidikan al-Quran, Visi dan Misi Taman Pendidikan al-Quran, serta Tujuan Pendidikan dan Pengejaran Taman Pendidikan al-Quran. Dan sub kedua, membahas tentang Pendidikan Agama Islam, meliputi pembahasan Pengertian Pendidikan Agama Islam, Dasar Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama Islam, dan Fungsi Pendidikan Agama Islam. BAB III Metodologi Penelitian, meliputi pembahasan tentang Metode Pembahasan, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian, meliputi pembahasan tentang Sejarah dan Letak Geografis, Keadaan Guru, Keadaan Siswa dan Jumlah Kelas, Sarana dan Pra Sarana, Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. BAB V Peranan Taman Pendidikan Al-Quran TPA sebagai Pendukung Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung. Meliputi pembahasan tentang Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung yang melalui TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung yang tidak Melalui TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB VI Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran-saran, dimana pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGAJARAN AL-QURAN

TINGKAT DASAR DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. PENGAJARAN AL-QURAN TINGKAT DASAR

1. Pengertian Pengajaran Al-Quran

Lembaga pendidikan umum yang bernaung di bawah Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menempatkan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran pokok diberbagai jenjang pendidikan, dan salah satu materi atau bahan yang dipelajari dalam pendidikan agama Islam adalah baca-tulis al-Quran. Materi tersebut dianggap sangat penting untuk diberikan kepada siswa, karena al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang perlu untuk dipelajari, dihayati dan dipahami untuk menjadi pedoman hidup bagi setiap orang Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian al-Quran berasal dari bahasa Arab yang secara etimologi adalah masdar dari kata ﺮ أ seimbang dengan kata ﻼْ ن yang berarti bacaan berbicara tentang apa yang tertulis padanya atau melihat dan menelaahnya. Dalam pengertian ini kata ناْﺮ berarti ﺮْ ءْو itu berbentuk isim maful, dari kata أﺮ . 1 Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al- Quran: 1 Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, Cet. 2, h. 23. 10 Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. QS. Al-Qiyaamah; 17-18 Sedangkan, menurut tarif yang diberikan olah Ahli Ushul, diantaranya adalah: ﷲا م ﻼآﻮه نأْﺮ ﻟا ﺪﱠﻤﺤ ﻰ لﱠﺰ ﻤﻟْا ﺤْﺼﻤﻟْا بْﻮ ْﻜﻤﻟْا مْﻮ ْ ﻤﻟْا ﺔﺤ ﺎ ﻟْﺎﺑ ءْوﺪْﻤﻟْاﺮ اﻮﱠﻟﺎﺑ ﺎ ْﻴﻟا لْﻮ ْﻤﻟْا ﺑﺮ ﻟْا نﺎﺴ ﱢﻟﺎﺑ وﻼ ﺑ ﺪﱠ ﻤﻟا سﺎﱠﻟﺎﺑ Kitab al-Quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf, yang berbahasa Arab, yang telah dinukilkan dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir, yang dimulai dengan surah al-Fatihah, diakhiri dengan surah an-Naash, yang dipandang pembacanya suatu ibadah. 2 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah SWT, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai pedoman bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Selanjutnya, Dra. Zuhairini, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan istilah mengajar memiliki arti memberikan pengetahuan kepada anak, agar mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum ataupun proses dari pengetahuan. 3 2 Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999, Cet. 6, h. 188. 3 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, Cet. 8, h. 27.