Dasar Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Fungsi Pendidikan Agama Islam

a. menanamtumbuhkan rasa keimanan yang kuat. b. Menanamkembangkan kebiasaan habbit vorming dalam melakukan amal ibadah, amal soleh dan akhlak mulia. c. Menumbuhkembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugerah Allah SWT kepada manusia. Fungsi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam pada pendidikan formal ini, sebagai suatu keseluruhan yang dapat dipandang sebagai penjabaran dari fungsi pendidikan dan pengajaran agama Islam di sekolah, karenanya secara keseluruhan itu pun merupakan fungsi pendidikan dan pengajaran agama Islam disekolah-sekolah umum yang disesuaikan dengan takaran atau tingkatannya. 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pembahasan

Penelitian ini pada dasarnya bersifat kuantitatif. Untuk memperoleh data yang lengkap dan objektif serta dalam rangka mendukung penelitian ini, maka peneliti melakukan beberapa langkah penelitian, diantaranya meliputi: 1. Penelitian Kepustakaan library research, yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan dan menelaah dari beberapa literatur buku-buku ilmiah dan sumber-sumber lainnya yang memiliki relevansi dengan objek penelitian ini, sebagai factor penunjang yang melandasi dasar-dasar teoritis sebagai data sekunder dan kamus-kamus atau buku ensiklopedia dan lain-lain sebagainya sebagai data tersier. 10 Zakiah daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara, 1995, cet. Ke-1, h. 174-175. 2. Penelitian lapangan field research, yaitu mengumpulkan data dengan cara peneliti terjun dan mengamati langsung ke lokasi penelitian sebagai data primer.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penilitian ini adalah siswa-siswi SDN 02 Pondok Pucung. Namun, mengingat jumlah populasi tersebut sangat banyak, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya diambil dari siswa-siswi dari kelas 5 dan 6 di sekolah tersebut. Penelitian ini didasarkan pada satu pertimbangan bahwa diharapkan siswa-siswi yang menjadi responden tersebut dapat memberikan penilaian atau jawaban yang obyektif terhadap masalah yang akan dibahas. Dalam penentuan sampel ini, akan dipilih secara acak random sampling sebanyak 40 40 orang dari jumlah siswa kelas 5 dan 6. Dengan ketentuan sebagian siswa yang melalui TPA dan sebagian lagi siswa yang tidak melalui TPA.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data informasi yang obyektif, serta mencapai arah dan sasaran yang diinginkan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut : 1. Questioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data secara tertulis dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden dengan disediakan alternative jawaban dan responden diminta untuk memilih salah satu jawqban- jawaban yang telah disediakan. 2. Interview atau wawancara, yaitu suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara langsung, artinya dalam hal ini adalah percakapan yang diarahkan kepada masalah tertentu atau pusat perhatian untuk mendapatkan informasi secara mendalam dan tuntas. Untuk dapat