3.2. Pengukuran Kinerja
2
Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu pengukuran yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa
indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan
menjadi keluaran atau pengukuran dalam proses penyusunan kebijakanprogramkegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan sealama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama Hendrastuti,
2011. Pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan
pengukuran tehadap kualitas aktifitas kerja yang dilakukan. Menurut Neely 2011, pengukuran kinerja adalah suatu set matrik yang digunakan untuk
menghitung efisiensi dan efektifitas dalam suatu rangkaian tindakan. Pengukuran kinerja juga dapat diartikan sebagai penentuan secara periodik efektifitas
operasional bagian organisasi dan personilnya berdasarkan standar dan kriteria.
2
Hendrastuti. 2011. Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Integrated Performance Measurement System : Institut Pertanian Bogor.
3.2.1. Faktor Pengukuran Kinerja
Beberapa peneliti mengatakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilihat dari berbagai aspek yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Hal
tersebut menyebabkan faktor pengukuran menjadi banyak dan bervariasi. Ada yang melihat dari aspek pekerjaannya saja, ada yang melihat dari aspek
kepribadiannya saja, dan ada juga yng melihat dari aspek sosialnya saja. Menurut Robert L. Katz, setiap manajer membutuhkan tiga keahlian dasar sebagai
berikut. 1.
Keahlian Teknis Technical Skills Pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan sebuah
pekerjaan yang spesifik , yang diperlukan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Keahlian teknis sangat penting
bagi manajer lini pertama. 2.
Keahlian Hubungan Antar-Manusia Human Skills Kemampuan bekerja sama secara baik dengan orang lain, secara
perorangan maupun kelompok. Manajer semacam ini tahu cara berkomunikasi, memotivasi, memimpin, dan membangkitkan antusiasme dan kepercayaan.
3. Keahlian Konseptual Conceptual Skills
Kemampuan berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks. Melalui keahlian ini, seorang manajer dapat memandang organisasi
dari perspektif keseluruhan, memahami hubungan di antara bagian organisasidepartemen, dan bagaimana organisasi dapat membaur dengan baik
dengan lingkungannya.