Kriteria, Derajat, dan Periode Pengukuran Kinerja Individu

Tabel 6.2. Kriteria dan Derajat Pengukuran Kinerja Lanjutan Subvariabel Penjelasan Derajat O. Komunikasi Selalu mampu berkomunikasi dengan jelas kepada orang lain 5 Pada umumnya mampu berkomunikasi dengan jelas kepada orang lain 4 Ada kalanya kurang jelas berkomunikasi dengan orang lain 3 Sering kurang jelas berkomunikasi dengan orang lain 2 Tidak mampu berkomunikasi dengan jelas kepada orang lain 1 P. Etika Selalu bertingkah laku baik di perusahaan 5 Pada umumnya bertingkah laku baik di perusahaan 4 Ada kalanya bertingkah laku kurang baik di perusahaan 3 Sering bertingkah laku kurang baik di perusahaan 2 Tidak pernah bertingkah laku baik di perusahaan 1 Q. Kem. Motivasi Selalu mampu memberikan motivasi yang membangun bagi orang lain 5 Pada umumnya mampu memberikan motivasi yang membangun bagi orang lain 4 Kadang-kadang mampu memberikan motivasi yang membangun di perusahaan 3 Sering kurang mampu memberikan motivasi bagi orang lain 2 Tidak pernah memberikan motivasi bagi orang lain 1 Tabel 6.2. Kriteria dan Derajat Pengukuran Kinerja Lanjutan Subvariabel Penjelasan Derajat R. Kerja Sama Selalu mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 5 Pada umumnya mampu bekerja bersama- sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 4 Ada kalanya kurang mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 3 Ada kalanya tidak mampu bekerja bersama- sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 2 Sering tidak mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan 1

6.6. Analisis dan Pembahasan Penilaian Kinerja Supervisor dengan

Metode 360 Feedback Penilaian kinerja yang dilakukan terhadap supervisor keuangan, supervisor personalia, supervisor quality control, supervisor produksi, dan supervisor logistic hanya melibatkan atasan, bawahan, dan diri sendiri . Penilaian ini tidak melibatkan rekan kerja dikarenakan hubungan pekerjaan antar rekan kerja sesame supervisor tidak terlalu signifikan, atau tidak memiliki hubungan kerja langsung.

6.6.1. Penilaian Kinerja Supervisor Keuangan

Hasil penilaian kinerja pada supervisor keuangan menunjukkan adanya GAP penilaian yang positif seperti yang ada pada tabel 6.3. Tabel 6.3. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Keuangan Variabel Penilaian GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.123 3.123 0.000 Keahlian Teknis 3.123 2.895 0.228 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.645 2.668 0.978 Variabel Penilaian GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.701 3.123 0.579 Keahlian Teknis 3.493 2.895 0.598 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.640 2.668 0.972 Penilaian kinerja yang dilakukan atasan terhadap supervisor keuangan memiliki perbedaan yang positif untuk keseluruhan variabel. Hal ini menunjukkan bahwa manajer keuangan mengapresiasi pekerjaan yang dilakukan supervisor keuangan dengan cukup baik. Gap nilai kinerja dari bawahan terhadap supervisor keuangan juga bersifat positif. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian nilai dari bawahan dengan nilai yang diharapkan oleh supervisor keuangan.

6.6.2. Penilaian Kinerja Supervisor Personalia

Hasil penilaian kinerja pada supervisor personalia menunjukkan adanya GAP penilaian yang negatif seperti yang ada pada tabel 6.4 Tabel 6.4. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Personalia Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.12 4.24 -1.11 Keahlian Teknis 3.65 3.94 -0.30 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.42 3.71 -0.30 Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.15 4.24 -1.08 Keahlian Teknis 3.34 3.94 -0.60 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.29 3.71 -0.42 . Penilaian kinerja yang dilakukan atasan dan bawahan terhadap supervisor personalia menghasilkan gap negated untuk keeluruham variabel. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik pribadi, keahliaan teknis, dan keahlian berhubungan antar sesama karyawan masih kurang memuaskan dibandigkan dengan apa yang dirasakan oleh supervisor personalia. Oleh sebab itu, perlu diadakan diskusi terhadap atasan dan bawahan, khususnya tentang karakteristik pribadi yang dimiliki supervisor personalia dimana menunjukkan gap negative yang paling besar sehingga dapat sesuai dengan yang diharapkan atasan maupun bawahan.

6.6.3. Penilaian Kinerja Supervisor Quality Control

Hasil penilaian kinerja pada supervisor quality control menunjukkan adanya GAP penilaian yang positif dan negatif seperti yang ada pada tabel 6.5. Tabel 6.5. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Quality Control Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.65 3.94 -0.30 Keahlian Teknis 2.67 3.94 -1.27 Keahlian Hub. Antar- Manusia 2.90 2.94 -0.04 Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.48 3.94 -0.46 Keahlian Teknis 3.46 3.94 -0.48 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.11 2.94 0.17 Penilaian bawahan mengenai kemampuan berhubungan antar sesama karyawan dengan supervisor quality control menunjukkan gap yang positif, dimana bawahan menilai supervisor keuangan dalam bergaul di perusahaan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Namun, berbeda halnya dengan penilaian yang dilakukan oleh atasan, walaupun memiliki gap negative yang relatif kecil, tetapi hal ini tetap saja menunjukkan bahwa adanya sedikit ketidakpuasan terhadap penilaian yang dilakukan supervisor quality control dalam hal bersosial di perusahaan. Gap nilai kinerja negatif dari hasil penilaian atasan dan bawahan terhadap supervisor quality control dalam variabel karakteristik pribadi dan keahlian teknis menunjukkan adaya ketidaksesuaian dari harapan supervisor dengan atasan ataupun bawahan. Khususnya dalam variabel keahlian teknis, baik atasan maupun bawahan masih menganggap kinerja supervisor personalia tidak sebaik dari yang diharapkan. Oleh sebab itu, perlu dikakukan pengembangan teknik, metode, dan hubungan kerja sama yang lebih baik demi meningkatkan kinerja untuk periode berikutnya.

6.6.4. Penilaian Kinerja Supervisor Produksi

Hasil penilaian kinerja pada supervisor produksi menunjukkan adanya GAP penilaian yang negatif seperti yang ada pada tabel 6.6. Tabel 6.6. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Produksi Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 2.71 4.53 -1.82 Keahlian Teknis 3.71 3.94 -0.23 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.42 4.24 -0.82 Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.24 4.53 -1.29 Keahlian Teknis 3.18 3.94 -0.76 Keahlian Hub. Antar- Manusia 3.60 4.235 -0.63 Penilaian atasan maupun bawahan dari supervisor produksi menunjukkan adanya ketidaksesuaian dari apa yang diharapkan supervisor produksi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gap negatif yang terjadi untuk seluruh variabel penilaian kinerja yang dilakukan. Gap negatif terbesar terjadi pada penilaian variabel karrakteristik pribadi, dimana supervisor produksi menganggap kinerjanya sudah sangat baik, namun ternyata berbeda dengan pandangan atasan dan bawahan yang hanya menganggap cukup baik. Oleh sebab itu, supervisor produksi perlu melakukan diskusi untuk mengvaluasi perbedaan yang ada dari