Kriteria Pengukuran Kinerja Subvariabel
Penjelasan Derajat
D. Tanggung Jawab Selalu berani memikul resiko dari keputusan
yang diambil atau tindakan yang dilakukan 5
Pada umumnya berani memikul resiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang
dilakukan 4
Pada umumnya berani memikul resiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang
dilakukan, tetapi ada kalanya melibatkan orang lain untuk turut memikul resiko
3 Ada kalanya tidak berani memikul resiko
dari keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan
2 Sering tidak berani memikul resiko dari
keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan
1
E. Kemandirian
Kerja Memiliki kreatifitas untuk mengembangkan
cara kerja yng ebih baik dan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil
kerja 5
Mampu mengerjakan seluruh proses-proses pekerjaan dengan mandiri, inisiatif, dan
tanpa pengawasanbimbingan 4
Cukup mampu mengerjakan proses-proses pekerjaan secara mandiri dan memerlukan
sedikit pengawasanbimbingan 3
Kurang mampu mengerjakan proses-proses pekerjaan secara mandiri dan memerlukan
banyak pengawasanbimbingan 2
Tidak mampu mengerjakan proses-proses pekerjaan secara mandiri dan memerlukan
tunjuk ajar 1
Kriteria Pengukuran Kinerja Subvariabel
Penjelasan Derajat
F.Kepemimpinan Menguasai dengan sepenuhnya bidang
tugasnya 5
Pada umumnya menguasai dengan sepenuhnya bidang tugasnya
4 Menguasai secara garis besar bidang
tugasnya 3
Kurang menguasai secara garis besar bidang tugasnya
2 Sering kurang menguasai secara garis besar
bidang tugasnya 1
G. Kualitas Kerja Seluruh hasil kerja tuntas dan selalu selesai
sebelum batas waktu yang ditentukan 5
Seluruh hasil kerja tuntas dan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan
4 Sebagian kecil hasil kerja tidak tuntas atau
selesai melebihi batas aktu yang ditentukan 3
Sebagian besar hasil kerja tidak tuntas atau selesai melebihi batas waktu yang ditentukan
2 Seluruh hasil kerja tidak tuntas atau selalu
selesai melebihi batas waktu yang ditentukan 1
H. Kuantitas Kerja Seluruh hasil kerja selalu di atas beban
pekerjaan 5
Jumlah hasil kerja kadang-kadang di atas beban pekerjaan
4 Jumlah hasil kerja sesuai dengan beban
pekerjaan 3
Jumlah hasil kerja kadang-kadang di bawah beban pekerjaan
2 Jumlah hasil kerja selalu di bawah beban
pekerjaan 1
Kriteria Pengukuran Kinerja Subvariabel
Penjelasan Derajat
I. Komunikasi Selalu mampu berkomunikasi dengan jelas
kepada orang lain 5
Pada umumnya mampu berkomunikasi dengan jelas kepada orang lain
4 Ada kalanya kurang jelas berkomunikasi
dengan orang lain 3
Sering kurang jelas berkomunikasi dengan orang lain
2 Tidak mampu berkomunikasi dengan jelas
kepada orang lain 1
J. Etika Selalu bertingkah laku baik di perusahaan
5 Pada umumnya bertingkah laku baik di
perusahaan 4
Ada kalanya bertingkah laku kurang baik di perusahaan
3 Sering bertingkah laku kurang baik di
perusahaan 2
Tidak pernah bertingkah laku baik di perusahaan
1
K. Kem. Motivasi Selalu mampu memberikan motivasi yang
membangun bagi orang lain 5
Pada umumnya mampu memberikan motivasi yang membangun bagi orang lain
4 Kadang-kadang mampu memberikan
motivasi yang membangun di perusahaan 3
Sering kurang mampu memberikan motivasi bagi orang lain
2 Tidak pernah memberikan motivasi bagi
orang lain 1
Kriteria Pengukuran Kinerja Subvariabel
Penjelasan Derajat
L. Kerja Sama Selalu mampu bekerja bersama-sama dengan
orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan
5 Pada umumnya mampu bekerja bersama-
sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan
4 Ada kalanya kurang mampu bekerja
bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan
3 Ada kalanya tidak mampu bekerja bersama-
sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan
2 Sering tidak mampu bekerja bersama-sama
dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan
1
5.2.2.2. Perancangan Prosedur Pengukuran Kinerja Karyawan
Integrasi Metode 360 dan AHP
Setelah menentukan variabelsubvariabel, menghitung bobot prioritas variabelsubvariabel, serta merancang kuesioner 360
, maka langkah selanjutnya adalah merancang prosedur pengukuran kinerja karyawan. Prosedur pengukuran
kinerja karyawan dengan integrasi Metode 360 dan AHP adalah sebagai berikut.
1. Penyebaran Kuesioner 360
Kuesioner 360 disebarkan kepada responden yang telah dipilih dengan
teknik judgement sampling purposive sampling dimana yang menjadi responden adalah orang-orang yang mengenal baik kinerja supervisor di
setiap bidangnya masing-masing dan mencakup seluruh aspek jabatan, baik itu atasan, rekan kerja, bawahan, bahkan oleh diri sendiri yang akan
dinilai kinerjanya. 2.
Rekapitulasi Hasil Kuesioner 360 Seluruh data yang diisi oleh responden data ordinal direkap ke dalam
bentuk tabulasi data sehingga mempermudah untuk melakukan pengolahan data berikutnya.
3. Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval
Transformasi data ordinal hasil kuesioner 360 menjadi data interval perlu
dilakukan agar data dapat diuji validitas dan reliabilitasnya. Proses transformasi data dapat dilakukan dengan metode Metode Suksesif
Interval MSI dengan bantuan Microsoft Ecxel.
4. Uji Validitas Data
Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui keabsahan dari data yang diperoleh dimana setiap butir pernyataan dalam kuesioner dapat diketahui
telah sesuai atau tidak. 5.
Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas data dilakukan untuk melihat konsistensi kuesioner sebagai
alat ukur. Uji reliabilitas dilakukan hanya untuk pernyataan yang valid. 6.
Perhitungan Nilai Rata-rata Kinerja Setelah mengumpulkan seluruh data interval yang telah valid dan reliabel,
maka dihitung nilai rata-rata kinerja untuk setiap subvariabel dari hasil pengukuran.
7. Menganalisis Nilai GAP Kinerja
Nilai rata-rata kinerja yang diperoleh dari berbagai sudut pandang harus dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari pandangan sendiri. Adanya
perbedaan antara nilai kinerja atasan, rekan kerja, atau bawahan terhadap nilai kinerja oleh diri sendiri menunjukkan gambaran kinerja selama ini.
Apabila perbedaan GAP bernilai positif, maka kinerja karyawan yang dinilai supervisor dalam periode tersebut sudah sesuai harapan, namun
sebaliknya apabila GAP yang muncul bernilai negatif, maka kinerja supervisor masih dianggap tidak memuaskan. Analisis nilai GAP kinerja
juga dapat dilakukan dengan menggunakan spider diagram.
8. Perhitungan Nilai Integrasi Kinerja Karyawan
Nilai integrasi kinerja karyawan merupakan nilai akhir dari performa karyawan selama periode tertentu. Nilai integrasi ini diperoleh dengan
mengalikan bobot prioritas variabel x bobot prioritas subvaribel x nilai kinerja 360
. Nilai integrasi akan menunjukkan performa karyawan sesuai dengan subvariabel yang diukur sehingga berdasarkan nilai tersebut dapat
dilakukan evaluasi kinerja serta pengembanganpeningkatan kinerja yang lebih baik.
Prosedur Pengukuran Kinerja Karyawan melalui Integrasi Metode 360 dan AHP hasil rancangan dapat dilihat dalam bentuk blog diagram pada Gambar
5.2 di bawah.
Mulai Penentuan variabel dan
subvariabel kinerja Penyusunan Hirarki
Penyebaran Kuesioner AHP
Penyebaran Kuesioner 360 Feedback
Data Perbandingan Berpasangan Kinerja
Data Skoring Kuesioner Pembobotan Variabel dan
subvariabel Uji validitas dan reliabilitas
Menghitung Konsistensi Responden
Konsistensi 0,1 ?
Valid dan Reliabel ?
Rekapitulasi Bobot Variabel dan subvariabel
Menghitung nilai rerata indikator kinerja
Rekapitulasi Penilaian Kinerja
Integrasi Nilai Kinerja Selesai
Pembuatan Pertanyaan
N
Gambar 5.2. Blog Diagram Prosedur Pengukuran Kinerja Karyawan melalui Integrasi Metode 360
dan AHP
5.3. Penilaian Kinerja Supervisor dengan Metode 360
Feedback 5.3.1.
Transformasi Data Ordinal ke Data Interval
Data ordinal ditransformasi ke data interval sebelum dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memenuhi prosedur statistik seperti product
moment. Transformasi skala ordinal menjadi skala interval dilakukan dengan menggunakan tahap MSI dengan bantuan Microsoft Excel.
Langkah-langah mengubah data ordinal ke data interval. 1. Menghitung frekuensi setiap skala ordinal yang menunjukkan banyaknya
taggapan responden dalam memilih skala tersebut. Frekuensi skala :
1 = 10 kali 2 = 24 kali
3 = 100 kali 4 = 194 kali
5 = 152 kali Total
= 480 kali 2. Menghitung proporsi P
a. Proporsi skala 1 = 10480 = 0,021 b. Proporsi skala 2 = 24480 = 0,05
c. Proporsi skala 3 = 100480 = 0,208 d. Proporrsi skala 4 = 194480 = 0,404
e. Proporsi skala 5 = 152480 = 0,317 3. Menghitung proporsi kumulatif PK
Proporsi kumulatif I = 0,021
Proporsi kumulatif II = 0,021 + 0,05 = 0,071 Proporsi kumulatif III = 0,071 + 0,208 = 0,279
Proporsi kumulatif IV = 0,279 + 0,404 = 0,683 Proporsi kumulatif V = 0,683 + 0,317 = 1,000
4. Mencari nilai Z dengan formula Ms. Excell =NORMSINVprobability berdasarkan proporsi kumulatif.
Z1 = -2,033
Z2 = -1,468
Z3 = -0,586
Z4 = 0,476
Z5 =
∞ 5. Menghitung densitas FZ yang dihitung dengan rumus :
FZ = 1
√2πExp -12 Z
2
F1 = 0,05
F2 = 0,136
F3 = 0,336
F4 = 0,356
F5 = 0
6. Menghitung scale value SV dengan rumus : SV
=
limit lower
under area
- limit
upper under
area limit
upper of
dencity -
limit lower
at Dencity
SV 1 = -2,404 SV 2 = -1,706
SV 3 = -0,963
SV 4 = -0,05 SV 5 = 1,12
7. Menghitung nilai penskalaan dengan mengubah SV terkecil menjadi sama dengan 1, kemudian data berikutnya ditambahkan dengan jumlah skala
terkecil dan nilai mutlak SV terkecil. Nilai 1 diperoleh dari : -2,404 + X = 1, maka X = 3,404
Sehingga : SA 1 = -2,404 + 3,404
= 1 SA 2 = -1,706 + 3,404
= 1,698 = 1,7 SA 3 = 2,44
SA 4 = 3,35 SA 5 = 4,53
Setelah diperoleh hasil transformasi data ordinal menjadi ddata interval, maka rekapitulasi data dapat dilihat seperti pada Lampiran 4.
5.3.2. Uji Validitas
5.3.2.1. Uji Validitas Penilaian Supervisor Keuangan
Uji validitas dilakukan terhadap seluruh kuesioner yang diisi oleh 8 responden untuk menilai supervisor keuangan. Langkah-langkah pengujian
validitas : 1. Ho
: Subvariabelpertanyaan adalah valid dan dapat digunakan
H1 :
Subvariabelpertanyaan adalah tidak valid dan tidak dapat digunakan
2. Taraf signifikan yang dipilih adalah α = 0,05
3. Menentukan wilayah kritis, dari tabel α = 0,05, dan N= 8, diperoleh r =
0,632, maka pertanyaan akan valid apabila rhitung 0,632 4. Perhitungan r, untuk pertanyaan pertama
x y
x2 y2
xy 3.35
39.56 11.2225
1564.9936 132.526
2.44 34.74
5.9536 1206.8676
84.7656 2.44
38.92 5.9536
1514.7664 94.9648
3.35 31.82
11.2225 1012.5124
106.597 4.53
50.82 20.5209
2582.6724 230.2146
4.53 52
20.5209 2704
235.56 4.53
53.18 20.5209
2828.1124 240.9054
3.35 33.26
11.2225 1106.2276
111.421 �28.52 � 334.3 � 107.1374 � 14520.1524 � 1236.954
r = 0,824, maka pertanyaan 1 dinyatakan valid.
Dengan melakukan perhitungan dan pengujian yang sama terhadap pertanyaan lainnya, maka diperoleh nilai validitas untuk setiap subvariabel
pertanyaan seperti pada tabel 5.20.
Tabel 5.17. Validitas Subvariabel Penilaian Supervisor Keuangan Subvariabel ke- r hitung
r tabel Keterangan
1 0.824
0,632 valid
2 0.812
0,632 valid
3 0.812
0,632 valid
4 0.825
0,632 valid
5 0.903
0,632 valid
6 0.777
0,632 valid
7 0.771
0,632 valid
8 0.772
0,632 valid
Tabel 5.17. Validitas Subvariabel Penilaian Supervisor Keuangan Lanjutan Subvariabel ke- r hitung
r tabel Keterangan
9 0.824
0,632 valid
10 0.682
0,632 valid
11 0.841
0,632 valid
12 0.920
0,632 valid
5.3.2.2. Uji Validitas Penilaian Supervisor Personalia
Dengan melakukan perhitungan dan pengujian yang sama seperti uji validitas penilaian supervisor keuangan, maka diperoleh nilai validitas untuk
setiap subvariabel pertanyaan seperti pada tabel 5.21.
Tabel 5.18. Validitas Subvariabel Penilaian Supervisor Personalia subvariabel ke-
r hitung r tabel Keterangan
1 0.808
0,632 valid
2 0.642
0,632 valid
3 0.723
0,632 valid
4 0.823
0,632 valid
5 0.900
0,632 valid
6 0.794
0,632 valid
7 0.826
0,632 valid
8 0.865
0,632 valid
9 0.795
0,632 valid
10 0.685
0,632 valid
11 0.671
0,632 valid
12 0.780
0,632 valid
5.3.2.3. Uji Validitas Penilaian Supervisor Quality Control
Dengan melakukan perhitungan dan pengujian yang sama seperti uji validitas penilaian supervisor keuangan, maka diperoleh nilai validitas untuk
setiap subvariabel pertanyaan seperti pada tabel 5.22.
Tabel 5.19. Validitas Subvariabel Penilaian Supervisor Quality Control Subvariabel ke- r hitung r tabel Keterangan
1 0.772
0,632 valid
2 0.751
0,632 valid
3 0.863
0,632 valid
4 0.773
0,632 valid
5 0.812
0,632 valid
6 0.810
0,632 valid
7 0.756
0,632 valid
8 0.949
0,632 valid
9 0.953
0,632 valid
10 0.749
0,632 valid
11 0.791
0,632 valid
12 0.779
0,632 valid
5.3.2.4. Uji Validitas Penilaian Supervisor Produksi
Dengan melakukan perhitungan dan pengujian yang sama seperti uji validitas penilaian supervisor keuangan, maka diperoleh nilai validitas seperti
pada tabel 5.23.
Tabel 5.20. Validitas Subvariabel Penilaian Supervisor Produksi Subvariabel ke- r hitung r tabel Keterangan
1 0.845
0,632 valid
2 0.844
0,632 valid
3 0.788
0,632 valid
4 0.788
0,632 valid
5 0.791
0,632 valid
6 0.849
0,632 valid
7 0.877
0,632 valid
8 0.857
0,632 valid
9 0.942
0,632 valid
10 0.874
0,632 valid
11 0.763
0,632 valid
12 0.769
0,632 valid
5.3.2.5. Uji Validitas Penilaian Supervisor Logistik