Penilaian Kinerja Supervisor Logistik

motivasi 0,0305. Berdasarkan bobot subvariabel di atas, maka disusun Nilai Kinerja Individu NKI supervisor sebagai berikut : NKI = 0,0949X 1.1 + 0,1047X 1.2 + 0,0731X 1.3 + 0,108X 1.4 + 0,0995X 2.1 + 0,1009 X2.2 + 0,1366 X2.3 + 0,1153X 2.4 + 0,0342X 3.1 + 0,0509X 3.2 + 0,0305X 3.3 + 0,0514X 3.4 3. Kinerja supervisor keuangan terdapat gap yang positif yang menunjukkan adanya kesesuain terhadap penilaian sendiri dengan atasan maupun bawahan. 4. Kinerja supervisor personalia terdapat gap yang negatif yang menunjukkan adanya perbedaan terhadap penilaian sendiri dengan atasan maupun bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja supervisor personalia masih belum sesuai dengan yang diharaapkan atasan maupun bawahan. 5. Kinerja supervisor quality control terdapat gap yang negatif yang menunjukkan ketidaksesuaian kinerja sendiri dengan yang diharapkan oleh atasan maupun bawahan. Namun, 6. Penilaian atasan maupun bawahan dari supervisor produksi menunjukkan adanya ketidaksesuaian dari apa yang diharapkan supervisor produksi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gap negatif yang terjadi untuk seluruh variabel penilaian kinerja yang dilakukan. 7. Kinerja supervisor logistik terdapat gap yang positif yang menunjukkan adanya kesesuain terhadap penilaian sendiri dengan atasan maupun bawahan. Namun, supervisor logistic diharapkan dapat meningkatkan hubungan antar sesama karyawan dikarenakan penilaian bawahan tidak sesuai dengan yang diharapkan. 8. Nilai kinerja integrasi supervisor tergolong baik, namun bagi supervisor personalia, quality control, dan produksi perlu lebih meningkatkan kinerjanya lagi karena masih memiliki gap negatif yang lebih besar dibandingkan supervisor keuangan maupun logistic.

7.2. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi Perusahaan

1. Perusahaan perlu mempertimbangkan pengukuran kinerja karyawan dengan menggunakan integrasi metode 360 dan AHP dibandingkan dengan metode skala peringkat karena lebih efektif untuk melakukan evaluasi dan peningkatan kinerja. 2. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk mengadakan pengukuran kinerja secara berkala sehingga dapat mengevaluasi subvariabel kinerja secara berkesinambungan. 3. Perusahaan dapat melakukan pengukuran kinerja dengan sistem ini terhadap level karyawan lainnya.