3.2.1. Faktor Pengukuran Kinerja
Beberapa peneliti mengatakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilihat dari berbagai aspek yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Hal
tersebut menyebabkan faktor pengukuran menjadi banyak dan bervariasi. Ada yang melihat dari aspek pekerjaannya saja, ada yang melihat dari aspek
kepribadiannya saja, dan ada juga yng melihat dari aspek sosialnya saja. Menurut Robert L. Katz, setiap manajer membutuhkan tiga keahlian dasar sebagai
berikut. 1.
Keahlian Teknis Technical Skills Pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan sebuah
pekerjaan yang spesifik , yang diperlukan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Keahlian teknis sangat penting
bagi manajer lini pertama. 2.
Keahlian Hubungan Antar-Manusia Human Skills Kemampuan bekerja sama secara baik dengan orang lain, secara
perorangan maupun kelompok. Manajer semacam ini tahu cara berkomunikasi, memotivasi, memimpin, dan membangkitkan antusiasme dan kepercayaan.
3. Keahlian Konseptual Conceptual Skills
Kemampuan berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks. Melalui keahlian ini, seorang manajer dapat memandang organisasi
dari perspektif keseluruhan, memahami hubungan di antara bagian organisasidepartemen, dan bagaimana organisasi dapat membaur dengan baik
dengan lingkungannya.
Menurut P. Korkky, dalam bukunya “management practices that work’, keahlian- keahlian penting bagi manajemen :
1. Mendelegasikan secara efektif pekerjaan benar-benar terselesaikan secara
baik 2.
Mampu berkomunikasi secara efektif. 3.
Berpikir secara kritis 4.
Mengelola beban pekerjaanwaktu 5.
Memahami batasan-batasan yang jelas antara karyawan dengan perusahaan.
6. Menciptakan suasana keterbukaan, membangkitkan kepercayaan dan
tantangan. Menurut Younus Vakil Alroaia, dalam penelitiannya di kota Tabas, Iran 2012,
variabel pengukuran kinerja adalah sebagai berikut. 1.
Keahlian Kognitif Cognitive Skills
Tabel 3.1. Subvariabel Keahlian Kognitif Menurut Younus Vakil Alroaia No
Subvariabel
1. Penghematan Sumber Daya
2. Komitmen Bekerja Lembur
3. Kualitas Pekerjaan
4. Bertanggung jawab
5. Ketepatan waktu
6. Setia
7. Mampu Menjaga Rahasia
8. Kreatif dan inovatif
9. Kemampuan Mengambil Keputusan
2. Keahlian Teknis Technical Skills
Tabel 3.2. Subvariabel Keahlian Teknis Menurut Younus Vakil Alroaia
No Subvariabel
1. Berpengalaman
2. Kualitas Hasil Pekerjaan
3. Keahlian dalam Bidang Terkait
4. Kemampuan dalam Menyelesaikan Tugas
5. Kuantitas Pekerjaan yang dapat diselesaikan
6. Akses Informasi terbaru
7. Penggunaan Teknologi
3. Keahlian Pribadi Personal Skills
Tabel 3.3. Subvariabel Keahlian Pribadi Menurut Younus Vakil Alroaia No
Subvariabel
1. Penampilan yang Baik
2. Kejujuran dan kerja Keras
3. Pembicara yang Baik
4. Kemampuan Mengkritik Bagus
5. Fleksibel
6. Memiliki etika
7. Dapat Dipercaya
4. Keahlian Hubungan Antar-Manusia Human Skills
Tabel 3.4. Subvariabel Human Skills Menurut Younus Vakil Alroaia
No Subvariabel
1. Kemampuan Berbagi Ilmu
2. Aktif dalam kegiatan Sosial
3. Motivator
4. Keterampilan berkoordinasi
5. Kepatuhan
Sementara itu, menurut Mangkunegara 2001, ada empat faktor yang harus diukur dalam pengukuran kinerja, yaitu :
1. Kualitas kerja : ketepatan waktu, teliti, mahir, dan bersih. 2. Kuantitas kerja : output dan penyelesaian pekerjaan.
3. Kecakapan : patuh, inisiatif, hati-hati, dan rajin.
4. Sikap : kepada atasan, rekan kerja, pekerjaan, dan kerja sama.
Keseluruhan faktor-faktor di atas, menurut Mangkunegara dapat dijadikan tolak ukur pegawai. Seorang pegawai dikatakan berkinerja jika memenuhi keseluruhan
faktor-faktor pengukuran tersebut. Menurut Bernardian dan Russel 1993, suatu kinerja pada dasarnya diukur
dengan kriteria : kualitas, kuantitas, ketepatan, penghematan biaya, dan kemandirian dalam bekerja.
Menurut Flippo 1996, pengukuran prestasi kinerja dapat dilakukan melalui pengukuran beberapa hal sebagai berikut.
1. Kualitas kerja, dimana berkaitan dengan ketepatan, keterampilan, ketlitian, dan kerapian pelaksanaan pekerjaan.
2. Kuanitas kerja, dimana berkaitan dengan pelaksanaan tugas reguler dan tambahan.
3. Ketangguhan, dimana berkaitan dengan ketaatan mengikuti perintah, kebiasaan mengikuti peraturan, keselamatan, inisiatif, dan ketepatan waktu
kehadiran. 4. Sikap, yakni menunjukkan seberapa jauh tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan serta bagaimana tingkat kerja sama dengan teman dan atasan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Mc. Kenna dan Beach 1995, menyatakan bahwa ada delapan faktor yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja, yaitu :
1. Pengetahuan 2. Kemampan dan keterampilan bekerja
3. Sikap kerja 4. Kualitas kerja
5. Jumlah hasil kerja 6. Interaksi
7. Komunikasi 8. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
Kinerja juga dapat diukur melalui dimensi kerja. Menurut Gomes 1995, membagi dimensi kerja menjadi delapan bagian, yaitu :
1. Quantity of Work Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan
2. Quality of Work
Kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat dan kesiapannya 3. Job Knowledge
Luasnya pengetahuan menegenai pekerjaan dan keterampilannya 4. Creativeness
Keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul
5. Cooperation Kesetiaan untuk bekerja sama dengan orang lain
6. Dependability Kesadaran dan kepercayaan dalam kehadiran dan penyelesaian kerja
7. Initiative