BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Kinerja
1
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang. Defenisi kinerja karyawan yang dikemukakan Bambang Kusryanto 1993:3 adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
persatuan waktu. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya Mangkunegara,
2004:67. Menurut Bernardin dan Russell, kinerja merupakan catatan out come yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama
periode waktu Sulistiani, dkk. 2003 : 223. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan sehingga mereka mempengaruhi beberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk kualitas pelayanan yang
disajikan. Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM
persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
1
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama hal 9
3.2. Pengukuran Kinerja
2
Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu pengukuran yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa
indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan
menjadi keluaran atau pengukuran dalam proses penyusunan kebijakanprogramkegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan sealama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama Hendrastuti,
2011. Pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai upaya untuk melakukan
pengukuran tehadap kualitas aktifitas kerja yang dilakukan. Menurut Neely 2011, pengukuran kinerja adalah suatu set matrik yang digunakan untuk
menghitung efisiensi dan efektifitas dalam suatu rangkaian tindakan. Pengukuran kinerja juga dapat diartikan sebagai penentuan secara periodik efektifitas
operasional bagian organisasi dan personilnya berdasarkan standar dan kriteria.
2
Hendrastuti. 2011. Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Integrated Performance Measurement System : Institut Pertanian Bogor.