Iklim Analisis Kondisi Biofisik Lokasi Studi

dapat diakses dari rumah betang dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit atau menggunakan kendaraan bermotor roda dua selama kurang lebih 15 menit. Fasilitas jalan dari rumah betang menuju Bukit Rentap berupa jalan tanah merah melewati ladang dan perkebunan karet masyarakat. Tawang Serimbak merupakan kawasan hutan rawa yang saat ini memiliki luas kurang lebih 67,012 ha dengan status Areal Penggunaan Lain APL. Kawasan ini merupakan kawasan yang menghutan kembali setelah sebelumnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian berpindah. Tawang Serimbak merupakan hutan yang paling dekat dengan rumah betang di Dusun Rentap Selatan dan dekat dengan jalan sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat. Lama perjalanan menuju tawang ini dari rumah betang adalah kurang lebih 10 menit dengan berjalan kaki. Tawang Sepayan terletak di sebelah barat Desa Ensaid Panjang, berbatasan langsung dengan Dusun Sabang Laja, Desa Merpak. Saat ini kawasan Tawang Sepayan memiliki luas kurang lebih 17,457 ha dan dalam keadaan kritis karena dibuka sebagai lahan berpindah. Tawang Sepayan berstatus APL. Lama perjalanan yang diperlukan untuk sampai ke Tawang ini adalah 1 jam berjalan kaki dari rumah betang. Tawang Mersibung terletak di sebelah barat Desa Ensaid Panjang. Tawang Mersibung memiliki lahan berstatus APL yang dikelola oleh masyarakat adat sebagai bentuk Community Conserved Area CCA. Berdasarkan hasil pemetaan partisipatif masyarakat yang difasilitasi oleh PRCF 2012, Tawang Mersibung memiliki luas kurang lebih 53,983 ha. Fasilitas jalan menuju kawasan hutan rawa ini masih berupa jalan setapak yang melintasi kebun sawit milik perusahaan. Lama perjalanan menuju tawang ini umumnya sekitar 30 menit, namun bervariasi tergantung keadaan jalan yang dilalui. Masyarakat lebih memilih berjalan kaki pada musim hujan karena air biasanya menggenang dan mengakibatkan jalan licin sehingga sulit dilalui dengan sepeda motor, namun di musim kering motor dapat sampai di dekat jalan masuk hutan yang biasa dilalui masyarakat. Tawang Sebesai merupakan hutan rawa berstatus APL yang terletak di sebelah selatan Desa Ensaid Panjang, berada di antara Tawang Mersibung dan Tawang Semilas. Berdasarkan pemetaan partisipatif, kawasan Tawang Sebesai kurang lebih seluas 8,867 ha PRCF, 2012. Lama perjalanan dari rumah betang ke tawang ini adalah sekitar 1 jam berjalan kaki. Tawang Semilas terletak di sebelah selatan Desa Ensaid Panjang, yaitu di wilayah perbatasan antara Desa Ensaid Panjang dan Desa Empaci. Saat ini kawasan hutan rawa Tawang Semilas berstatus APL dan memiliki luas kurang lebih 42,778 ha PRCF, 2012. Lama perjalanan ke tawang ini dari rumah betang adalah sekitar 45 menit berjalan kaki. Semua hutan adat di Desa Ensaid Panjang merupakan daerah serapan air namun hanya hutan Bukit Rentap yang menyediakan air bersih untuk konsumsi masyarakat. Secara hukum yang diakui negara, hutan perbukitan di Bukit Rentap lebih dilindungi sebagai hutan lindung maupun hutan desa sedangkan status tawang lemah karena semua tawang berstatus APL.

4.1.5 Vegetasi dan Satwa

Keanekaragaman plasma nutfah di Desa Ensaid Panjang dipengaruhi oleh faktor iklim tropik yang sesuai bagi berbagai tumbuhan Lampiran 1 dan hewan tropis. Berdasarkan inventarisasi potensi hasil hutan non kayu di Bukit Rentap yang telah dilakukan oleh masyarakat yang didampingi oleh PRCF 2011, terdapat 3 jenis tumbuhan penghasil resin, 3 penghasil minyak lemak, 8 jenis tumbuhan buah-buahan, 1 jenis penghasil tanin, 5 jenis tumbuhan pewarna alami, 2 jenis penghasil getah, 8 jenis tumbuhan obat-obatan, 7 jenis tanaman hias, 6 jenis rotan, 11 jenis bambu dan 1 jenis tanaman kelompok produksi lain-lain. Adapun hewan yang diketahui hidup di kawasan tersebut adalah babi hutan Sus barbatus, rusa Cervus unicolor, kancil Tragulus javanicus, kijang Muntiacus muntjac, kera ekor panjang Macaca fascicularis, beruk Macaca nemestrina, kelasi Presbytis rubicund, kelempiau Hylobates agiis, trenggiling Manis javanicus, musang Paradoxurus hermaprhroditusi, landak Hystrix brachyuran, elang brontok Spizeatus cirrhatus, murai batu Copsychus malabaricus, kacer C. saularis, labi-labi Pelodiscus sinensis, ular sanca Lelophyton albertisi, dan ular tedung Naja sputatrix.

4.1.6 Peta Biofisik

Peta biofisik Gambar 16 diperoleh dari overlay peta jenis tanah, kemiringan dan tutupan lahan. Zona konservasi ditentukan dari sensitivitas lahan. Semakin sensitif suatu lahan maka diberi skor tinggi, berarti harus dikonservasi. Pada lokasi studi, sebagian besar lahan bernilai konservasi sedang. Zona konservasi tinggi berada pada kawasan Bukit Rentap, Tawang Serimbak dan Sungai Kebiau. Gambar 16 Peta Biofisik Lokasi Studi