Identifikasi Faktor Eksternal Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan Lanskap
Tabel 17 Total skor IFE Internal Factor Evaluation dan EFE Eksternal Factor Evaluation
Faktor Strategis Bobot
Rating Skor
Kekuatan S1. Hutan memiliki jasa lingkungan
0,06 4
0,26 S2. Lahan sesuai untuk pertanian
0,04 3
0,13 S3. Hutan berpotensi ekonomi tinggi
0,05 4
0,21 S4. Hutan berperan penting bagi budaya lokal
0,05 4
0,21 S5. Budaya masyarakat yang terbuka
0,06 3
0,19 S6. Adanya lembaga adat
0,06 4
0,24 S7. Lahan pertanian luas
0,04 3
0,13
Kelemahan W1. Perubahan tata guna lahan
0,05 2
0,10 W2. Integritas lanskap rendah
0,05 2
0,10 W3. Kehidupan subsisten terkait pemanfaatan lahan
0,05 2
0,10 W4. Variasi mata pencaharian rendah
0,06 1
0,06 W5. Hasil pertanian dan perkebunan karet
dipengaruhi cuaca 0,07
1 0,07
W6. Rumah betang hampir hilang 0,07
2 0,14
W7. Perhatian generasi muda rendah 0,06
2 0,13
W8. Rekam budaya rendah 0,08
1 0,08
W9. Perlindungan budaya kurang terpadu 0,06
1 0,06
W10. Keterbatasan hukum adat 0,07
2 0,14
Total faktor internal 2,35
Peluang O1. Pembangunan daerah
0,09 3
0,28 O2. Dukungan kelompok peduli lingkungan
0,10 2
0,20 O3. Dukungan LSM
0,11 3
0,33 O4. Dukungan budayawan
0,12 2
0,23 O5. Perkembangan teknologi
0,08 1
0,08 O6. Otonomi daerah
0,11 3
0,32
Ancaman T1. Perkebunan monokultur kelapa sawit
0,09 4
0,38 T2. Pelanggaran dari pihak luar
0,10 2
0,20 T3. Perbedaan batas desa
0,10 1
0,10 T4. Harga hasil perkebunan karet tidak stabil
0,10 3
0,30 Total faktor eksternal
2,42 Perumusan strategi pengelolaan dituangkan dalam matriks SWOT
Lampiran 5 kemudian dilakukan perangkingan atau penyusunan peringkat strategi pengelolaan kawasan dengan menjumlahkan skor setiap faktor internal
dan eksternal yang memiliki keterkaitan dengan strategi tersebut. Peringkat pertama memiliki total skor tertinggi dan peringkat terakhir memiliki total skor
terkecil.
Gambar 44 Matriks IE Sumber: analisis, 2014