Gambar 4 Peta orientasi lokasi studi
3.2 Ruang Lingkap dan Batasan Penelitian
Penelitian difokuskan pada kajian karakteristik lanskap budaya, nilai penting hutan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap
budaya pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan etimologi, sejarah, dan eksistensi artefak budaya Dayak yang masih dipertahankan hingga
saat ini. Desa Ensaid Panjang merupakan satu-satunya desa Dayak Desa di Kabupaten Sintang yang masih mempertahankan hutan dan rumah betang panjang
sebagai ciri khas masyarakatnya. Keberadaan rumah betang dianggap penting dalam kajian karena pada masa lalu bahan bangunan untuk membangun rumah
betang hanya berasal dari hutan sehingga rumah betang diasumsikan memiliki kaitan erat dengan lanskap di sekitarnya. Penelitian dibatasi pada Desa Ensaid
Panjang sedangkan data lokasi di sekitarnya digunakan sebagai data pendukung dalam membentuk lanskap budaya tersebut
Analisis karakteristik lanskap budaya yang dikaji dalam penelitian ini didasari pada aspek karakter biofisik lanskap ekologi dan karakter masyarakat
sosial-ekonomi dan spiritual-budaya. Kajian aspek ekologi dibatasi pada kondisi unsur pembentuk lahan yaitu tanah, topografi, hidrologi, iklim, serta vegetasi dan
satwa. Kajian aspek sosial-ekonomi dibatasi pada kondisi sistem sosial-ekonomi masyarakat dengan meninjau tingkat kesejahteraan secara kualitatif. Kajian aspek
sistem spiritual-budaya dibatasi pada sejarah, kepercayaan, dan aktivitas budaya.
Analisis peran hutan bagi kehidupan masyarakat Dayak Desa dikaji berdasarkan nilai ekologi, ekonomi, dan budaya. Kajian nilai ekologi dibatasi
pada hasil hutan yang memberi manfaat lingkungan berupa keanekaragaman hayati maupun fungsi ekologi hutan lainnya. Kajian nilai ekonomi dibatasi pada
hasil hutan kayu dan non-kayu yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat
secara langsung maupun tidak langsung. Kajian nilai budaya dibatasi pada wujud budaya yang berkaitan erat dengan hutan dan jenis hasil hutan yang digunakan
pada aktivitas budaya.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya Dayak Desa dikaji berdasarkan faktor internal dan eksternal. Kajian faktor internal
dan eksternal dibatasi pada aspek yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya.
3.3 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System GPS Garmin 60csx untuk pengambilan titik koordinat di lapang; kamera digital
untuk dokumentasi objek dan kawasan; alat tulis dan perekam suara untuk dokumentasi survei masyarakat; meteran dan tali untuk analisa vegetasi, dan
komputer dengan perangkat lunak untuk mengolah data spasial dan statistik. Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah peta rupa bumi skala 1:50.000
dan lembar kuesioner.
3.4 Tahapan dan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang digunakan sebagai upaya untuk memperoleh informasi terkait objek penelitian
yang dapat memberikan jawaban yang relevan bagi pertanyaan dalam rumusan penelitian.
Gambar 5 Tahapan penelitian Data dikumpulkan dari studi pustaka dan studi lapangan Gambar 5. Studi
pustaka dilakukan dengan mengkaji sumber tertulis dari berbagai sumber referensi