Gambar 44 Matriks IE Sumber: analisis, 2014
4.8 Rencana Pengelolaan Lanskap Budaya Dayak Desa Berkelanjutan
Lanskap budaya Dayak Desa adalah lanskap tradisional Kalimantan Barat berkarakter khas yang dibentuk oleh lanskap dataran rendah dan adat budaya
subsuku Dayak Desa. Keberlanjutan lanskap merupakan harmonisasi antara elemen fisik sebagai modal alam dan masyarakat sebagai modal sosial yang
memanfaatkan elemen alam secara bijaksana. Penyesuaian strategi pengelolaan perlu dilakukan dalam mengimbangi perubahan yang ada agar keharmonisan tetap
terjaga. Ditinjau dari peran hutan terhadap ekologi, ekonomi, dan budaya setempat serta analisis SWOT pada subbab sebelumnya, konsep pengelolaan berbasis hutan
yang diusulkan adalah pengelolaan hutan adat berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lanskap budaya Dayak Desa.
Tabel 18 Perangkingan alternatif strategi bagi lanskap budaya Dayak Desa Ensaid Panjang
No Alternatif strategi
Keterkaitan dengan unsur SWOT
Skor Rangking
1. Peningkatan koordinasi dan
kerja sama antar pihak terkait S5, S6, O2, O3, O4, O5, O6
1,59 1
2. Penetapan
status hukum
hutan adat
untuk perlindungan
W1, W2, W6, W9, W10, O3, O6
1,19 3
3. Diversifikasi
pendapatan masyarakat
dengan pemanfaatan sumber daya
hutan dan potensi kawasan secara berkelanjutan
S1, S3, S4, S5, T1, T4 1,55
2
4. Menetapkan
zonasi pengelolaan
untuk perlindungan lanskap budaya
W1, W2, W6, W9, W10, T1, T2, T3
1,04 4
Sumber: Analisis SWOT 2014
Berdasarkan perangkingan alternatif strategi Tabel 18, beberapa strategi dari yang paling penting sampai yang cukup penting untuk dilaksanakan adalah
1 peningkatan koordinasi dan kerja sama antar pihak terkait, 2 Diversifikasi pendapatan masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya hutan dan potensi
kawasan secara berkelanjutan, 3 penetapan status hukum hutan adat sebagai upaya perlindungan hutan secara legal, dan 4 penetapan zonasi pengelolaan.
4.8.1 Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar pihak terkait
Koordinasi dan kerja sama antara pihak-pihak terkait merupakan strategi pengelolaan yang memanfaatkan kekuaan dan kesempatan yang ada. Komunikasi
dan kerja sama yang harmonis diperlukan dalam mewujudkan keberlanjutan lanskap budaya Dayak Desa. Pihak-pihak yang terkait dalam hal ini adalah
pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan LSM Gambar 45.
Pemerintah merupakan pihak yang berperan penting karena memiliki wewenang berkekuatan hukum lewat kebijakan pusat maupun daerah. Lewat
kebijakan yang dibuat, pemerintah bertanggung jawab atas keberlanjutan lanskap budaya Dayak Desa, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan karena
setiap kebijakan dari pemerintah mengikat pihak lain. Pengusaha sebagai pihak yang menggunakan sumber daya untuk kepentingan ekonomi harus diarahkan
oleh pemerintah agar berorientasi pada keberlanjutan. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan untuk mengendalikan pengusaha.
Gambar 45 Diagram hubungan antar pihak terkait Strategi pelestarian terkait peran pemerintah, baik pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat adalah: 1. Melakukan perencanaan pembangunan yang matang, berorientasi jangka
panjang dan berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lanskap dapat terwujud,
2. Menetapkan kebijakan yang mendukung pelestarian elemen lanskap penting seperti rumah betang dan lanskap sekitarnya sebagai kesatuan cagar budaya
yang perlu dilindungi secara utuh,
3. Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang dapat meningkatkan perekonomian dan melestarikan budaya lokal,
4. Melakukan revisi pada pemberian izin pengelolaan sumber daya lahan yang tidak sesuai dengan potensi wilayah,
5. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam yang diberikan kepada pihak yang telah disepakati masyarakat adat maupun pihak ketiga
secara berkala dan terukur agar penyelesaian masalah yang ada segera teratasi 6. Menjalin kerja sama yang baik dan harmonis dengan masyarakat,
7. Mencari alternatif pajak sebagai sumber Pendapatan Asli Negara PAD yang sesuai dengan potensi desa agar perekonomian daerah berkelanjutan
Pihak masyarakat yang terkait strategi ini antara lain masyarakat Dayak Desa di Desa Ensaid Panjang, masyarakat Dayak Desa di desa lain, serta
masyarakat bukan Dayak Desa dalam negeri maupun mancanegara. Masyarakat lokal sebagai pemilik lanskap budaya merupakan pihak yang berperan penting
dalam pengelolaan karena merasakan langsung dampak pengelolaan lanskap budaya dalam kehidupan. Oleh karena itu aspirasi masyarakat setempat harus
menjadi pertimbangan pemerintah dalam membangun desa. Strategi pelestarian terkait peran serta masyarakat Dayak Desa khususnya dan masyarakat Ensaid
Panjang umumnya adalah:
1. Melakukan pembangunan yang mempertahankan karakter lanskap budaya Dayak Desa,
2. Mempertahankan hutan dan pertanian sebagai elemen penting bagi keberlanjutan lanskap budaya Dayak Desa,
3. Mengorganisir persatuan masyarakat dan bekerja sama dengan kelembagaan yang independen dalam mengontrol atau mengawasi kebijakan pemerintah,
4. Bersikap kritis sekaligus terbuka atas kebijakan pemerintah di bidang lingkungan, ekonomi, dan budaya
5. Berpartisipasi dalam pembangunan dengan aktif memberikan masukan yang membangun lewat jalur yang disediakan oleh pemerintah
Adapun masyarakat Dayak Desa di luar lokasi studi maupun masyarakat bukan-Dayak Desa memiliki peran penting dalam mendukung masyarakat di Desa
Ensaid Panjang mempertahankan lanskap budaya Dayak Desa. Dukungan dapat dilakukan dengan bergabung sebagai relawan, peneliti, atau sebagai wisatawan
yang aktif berkontribusi lewat tulisan dan berbagai dokumentasi. Hal ini penting agar budaya Dayak Desa sebagai bagian dari kekayaan budaya dunia tidak hilang.
Pihak LSM merupakan pihak yang tidak langsung bersinggungan dengan pengelolaan lanskap budaya namun memiliki andil dalam meningkatkan
kepedulian dunia luar atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Sebagai organisasi yang mewadahi aspirasi masyarakat, LSM memiliki peran yang tidak
kalah penting, yaitu:
1. Mendokumentasikan kekayaan alam dan budaya yang ada pada kesatuan lanskap budaya sehingga dapat digunakan sebagai informasi ilmiah
2. Memublikasi dan mensosialisasikan nilai penting pengelolaan lanskap budaya 3. Membina masyarakat dalam memberdayakan potensi ekonomi yang
berkelanjutan 4. Memfasilitasi masyarakat dalam usaha konservasi hutan dan lahan pertanian