Penyusunan Rencana Pengelolaan Lanskap Budaya Dayak Desa
Gambar 10 Batas desa dan pembagian wilayah dusun Pada lokasi penelitian, terdapat perbedaan perbatasan antar desa yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan batas yang diakui oleh masyarakat. Batas yang disepakati secara adat oleh masyarakat berpatokan pada kepemilikan
lahan pada masa lalu. Menurut RTRW Pemkab Sintang, Desa Ensaid Panjang memiliki luas wilayah sebesar 4.905,75 ha; sedangkan menurut kesepakatan adat
masyarakat, luas wilayah desa adalah sebesar 2.960,69 ha. Selisih luas wilayah ini mempengaruhi pengelolaan kawasan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.
Desa Ensaid Panjang berada kurang lebih 478 km dari ibukota provinsi Kalimantan Barat Kota Pontianak, 58 km dari ibukota kabupaten Kota Sintang,
dan 27 km dari ibukota kecamatan Desa Kebong. Perjalanan dari Kota Pontianak ke Sintang dapat ditempuh melalui darat dan udara. Perjalanan darat
Pontianak-Sintang memiliki 2 alternatif jalur yaitu jalur Sungai Pinyoh ±428 km atau jalur Ambawang ±317 km. Perjalanan darat dapat dilakukan dengan
kendaraan bermotor selama kurang lebih 8 jam sedangkan perjalanan udara dengan pesawat kecil dapat ditempuh selama 45 menit.
Jalur transportasi dari Sintang menuju kawasan Desa Ensaid Panjang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor. Dengan kendaraan pribadi, Sintang-Kebong
±20 km dapat dicapai dalam waktu 30 menit. Terdapat 2 jalur dari Desa Kebong ke Desa Ensaid Panjang, yaitu dari arah Desa Baning Panjang ±30 km dan dari
arah Desa Merpak ±17 km. Jalur melalui Desa Baning Panjang lebih panjang karena melewati jalan raya antar kota Sintang-Putussibau. Kondisi jalan raya
kurang baik karena sebagian jalan beraspal rusak parah. Adapun jalur melalui Desa Merpak lebih pendek namun kurang aman karena jalan berupa tanah
berlumpur yang licin, tidak ada penerangan di malam hari, dan tergenang air pada musim penghujan. Untuk transportasi umum, tersedia 1 satu unit kendaraan
dengan trayek Sintang-Baning Panjang. Belum tersedia angkutan umum trayek Sintang-Ensaid Panjang.
Sebelum jalan sebagai jalur transportasi darat dibangun, masyarakat Desa Ensaid Panjang memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi. Perjalanan air
dari desa ke Kota Sintang adalah melalui Sungai Kebiau selama kurang lebih satu hari satu malam. Saat ini aksesibilitas menuju desa dapat ditempuh lewat tiga jalur
akses, yaitu jalur timur melalui Desa Baning Panjang, jalur barat melalui Desa Merpak, dan jalur utara melalui Desa Sungai Maram Gambar 11.
Gambar 11 Akses menuju tapak Jalur dari timur merupakan akses utama yang melewati gerbang masuk
desa dari arah Desa Baning Panjang. Kondisi jalan pada jalur ini sebagian berbatu-batu besar dan beberapa bagian yang beraspal. Jalur barat merupakan
jalur alternatif dari arah Desa Merpak dengan kondisi fisik jalan berbatu dan berlumpur. Pada musim hujan, jalur ini jarang digunakan karena sering tergenang
air sehingga tidak dapat dilewati oleh kendaraan. Adapun jalur utara merupakan jalur alternatif dari arah Desa Sungai Maram. Jalur ini jarang digunakan oleh
masyarakat yang menuju atau dari Sintang karena memiliki jarak paling jauh dibandingkan dua jalur lain. Ketiga akses masuk Desa Ensaid Panjang tersebut
belum memiliki penerangan jalan sehingga perjalanan pada malam hari harus dilakukan dengan lebih hati-hati.
Secara umum, aksesibilitas, sirkulasi dan transportasi menuju lokasi studi belum memadai. Moda transportasi umum berupa angkutan desa dari dan menuju
Desa Ensaid Panjang hanya beroperasi satu kali dalam satu hari, yaitu pagi hari sekitar pukul 08.00-09.00 WIB dengan trayek Desa Baning Panjang menuju
Sintang dan sekitar pukul 14.00-15.00 WIB dengan trayek Sintang menuju Desa