Teknik Penarikan Sampel Populasi dan Sampel .1 Populasi

63 Universitas Indonesia responden seperti tampilan yang kurang menarik. Kemudian, peneliti mengevaluasi hasil pre-test dengan melakukan beberapa editing terhadap pertanyaan yang diajukan dan melakukan pergantian situs penyedia web survei dari google forms menjadi surveymonkey.org. Setelah itu, kuesioner disebarkan untuk mendapatkan data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif peneliti lakukan dengan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science 20, software ini dipilih karena kemudahannya dan dapat mengurangi resiko human error dalam perhitungan statistik. Tahapan-tahapan berikutnya seperti entry data, coding, recode, compute, analisa data univariat, dan analisa data bivariat peneliti lakukan sepenuhnya menggunakan program SPSS. 3.7 Validitas dan Realibilitas 3.7.1 Validitas Dalam penelitian kuantitatif, validitas instrumen berperan penting dalam menentukan valid atau tidaknya data yang diperoleh. Idrus 2009 mengatakan suatu instrumen dinyatakan valid sah apabila instrumen tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur p.123. Contoh sederhananya timbangan dikatakan valid untuk mengukur berat dan tidak valid jika untuk mengukur panjang suatu benda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas item dengan alasan untuk mengukur kesesuaian butir soal dengan soal-soal lainnya. Validitas item adalah tingkat korelasi antara skor butir soal item dengan skor total seluruh Idrus, 2009. Untuk melakukan uji validitas peneliti menggunakan software SPSS versi 20 dengan menggunakan Pearson’s Correlation. Peneliti melakukan perhitungan korelasi skor butir soal dengan skor total dibuktikan oleh nilai r tabel. Valid atau tidaknya dirumuskan dalam pernyataan berikut ini: 1. Jika r hitung ≥ r tabel uji dua sisi dengan signifikan 0.05 dinyatakan valid. 2. Jika r hitung ≤ r tabel uji dua sisi dengan signifikan 0.05 dinyatakah tidak valid. Proses uji validitas dilakukan setelah melakukan pengambilan data primer dengan jumlah sampel 121 orang. Nilai r tabel sesuai dengan tingkat signifikansi 64 Universitas Indonesia 0.05 dengan uji 2 sisi dan N = 121 sehingga df= N-2 =119, sehingga didapat r tabel = 0.178.

3.7.1.1 Uji Validitas Proses Penanganan Pengaduan

Proses penanganan pengaduan merupakan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat enam dimensi dari variabel proses penanganan pengaduan masyarakat, diantaranya: visibilitas, aksesbilitas, responsivitas, objektivitas, kerahasiaan, dan akuntabilitas. Di bawah ini peneliti akan memaparkan hasil uji validitas dari enam dimensi tersebut. Tabel 3.1 Uji Validitas Dimensi Visibilitas No Item r-hitung r-tabel Status 1 Informasi mengenai petunjuk untuk membuat pengaduan mudah dilihat dan didapatkan 0.875 0.178 Valid 2 Informasi mengenai petunjuk untuk membuat pengaduan mudah dimengerti 0.909 0.178 Valid 3 Informasi mengenai syarat dan ketentuan untuk membuat pengaduan mudah dilihat dan didapatkan 0.912 0.178 Valid 4 Informasi mengenai syarat dan ketentuan untuk membuat pengaduan mudah dimengerti 0.937 0.178 Valid 5 Informasi mengenai alur kerja dan fitur LAPOR mudah dilihat dan didapatkan 0.900 0.178 Valid 6 Informasi mengenai alur kerja dan fitur LAPOR mudah dimengerti 0.891 0.178 Valid Hasil uji validitas pada dimensi visibilitas yang diukur dari kemudahan melihat, mendapatkan, dan memahami petunjuk untuk membuat pengaduan, syarat dan ketentuan untuk membuat pengaduan, dan alur kerja LAPOR menunjukkan seluruh pertanyaan valid. Pertanyaan yang diajukan dapat menggambarkan apa yang ingin diukur. Semua pertanyaan memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari pada 0.05. Berikutnya dimensi aksesbilitas.