Keterampilan Operasional Variabel Keterampilan Digital
118
Universitas Indonesia
mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam menciptakan, memahami, dan tukar menukar makna dengan orang lain.
Diagram 4.14 Keterampilan Komunikasi
Meskipun demikian, tidak semua pengguna LAPOR mempunyai keterampilan komunikasi tinggi seperti responden dalam penelitian ini. Hal
tersebut tercermin dari rendahnya pengaduan yang didisposisi oleh administrator LAPOR dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk setiap harinya pada
pengelola induk. Sampai dengan bulan Mei 2015 terdapat 207.410 pengaduan yang masuk, namun hanya 5nya saja pengaduan yang dapat didisposisikan
lapor.go.id, 15 Mei 2015. Menurut salah satu tim LAPOR yang peneliti wawancarai, hal ini
disebabkan oleh karakteristik pelapor. Banyak pelapor yang menyampaikan laporan yang tidak jelas, bahkan terdapat satu orang pelapor yang bisa
menyampaikan aduan tidak jelas sebanyak 56 aduan dalam sehari. Hal ini dapat dimaknai bahwa masih terdapat pelapor yang keterampilan komunikasinya
rendah. Akibatnya membuat pengaduan yang didisposisikan sangat sedikit dibandingkan dengan pengaduan yang masuk.
“Memang karakter masyarakatnya, kalo ngelapor memang ga jelas, kan banyak laporan. Bahkan yang sampah aja 1
orang kadang-kadang ada yang 56 laporan sendiri, sehari ”, ungkap informan G,
Manajer Program LAPOR. Temuan ini sebenarnya menandakan belum banyak terjadi perubahan dari
sisi pelapor dalam hal keterampilan komunikasi selama kurun waktu dua tahun. Penelitian Sitoresmi 2013 menemukan bahwa banyak pelapor belum dapat
9,9 90,1
Rendah Tinggi
119
Universitas Indonesia
19,8 80,2
Tidak Puas Puas
berkomunikasi dengan baik dan benar, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya aduan yang masih pakai bahasa gaul, bahasa daerah, singkatan yang sulit
dipahami, dan informasi yang tidak lengkap ketika menyampaikan pengaduan. Namun, temuan ini juga dapat menggambarkan bahwa dari sisi pengelola
LAPOR sosialisasi yang dilakukan mengenai kriteria pengaduan yang baik dan benar belum maksimal. Tim LAPOR juga menyadari sosialisasi yang
dilakukannya belum menjangkau semua lapisan masyarakat. Hal inilah yang perlu dilakukan agar ke depan laporan yang masuk dapat didisposisikan ke instansi
terlapor. “Sosialisasi kita…. Karena sosialisasi untuk melapor dengan cara yang
baik dan benar mungkin masih belum menjangkau semua ”, ungkap informan G,
Manajer Program LAPOR.