119
Universitas Indonesia
19,8 80,2
Tidak Puas Puas
berkomunikasi dengan baik dan benar, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya aduan yang masih pakai bahasa gaul, bahasa daerah, singkatan yang sulit
dipahami, dan informasi yang tidak lengkap ketika menyampaikan pengaduan. Namun, temuan ini juga dapat menggambarkan bahwa dari sisi pengelola
LAPOR sosialisasi yang dilakukan mengenai kriteria pengaduan yang baik dan benar belum maksimal. Tim LAPOR juga menyadari sosialisasi yang
dilakukannya belum menjangkau semua lapisan masyarakat. Hal inilah yang perlu dilakukan agar ke depan laporan yang masuk dapat didisposisikan ke instansi
terlapor. “Sosialisasi kita…. Karena sosialisasi untuk melapor dengan cara yang
baik dan benar mungkin masih belum menjangkau semua ”, ungkap informan G,
Manajer Program LAPOR.
4.7 Kepuasan Masyarakat pada Sistem Penanganan Pengaduan Masyarakat LAPOR
Dalam penelitian ini, kepuasan masyarakat pada sistem penanganan pengaduan masyarakat LAPOR menjadi variabel dependen. Berdasarkan data
penelitian ini, dapat diketahui bahwa mayoritas responden puas pada LAPOR dengan persentase 80,2, sedangkan yang tidak puas 19,8. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram 4.15. Tingginya kepuasan masyarakat terhadap LAPOR dapat mencerminkan
pengalaman yang dirasakan oleh responden selama menggunakan LAPOR. Hal ini dikemukakan oleh seorang responden dalam penelitan ini yang mengatakan
LAPOR telah banyak membantunya selama ini, sehingga responden tersebut puas menggunakan LAPOR. Berikut ini pernyataan resp
onden tersebut: “Terima kasih Lapor yang telah banyak membantu selama ini. Saya sungguh sangat puas atas
kinerja Lapor selama ini ”, ungkap responden O.
Diagram 4.15 Kepuasan Masyarakat pada LAPOR
120
Universitas Indonesia
BAB 5 ANALISA VARIABEL BIVARIAT
Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan analisa data hasil penelitian. Analisa hasil data penelitian ini dijelaskan berdasarkan hubungan antar variabel.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan masyarakat pada sistem penanganan pengaduan masyarakat LAPOR. Sedangkan untuk variabel
independen ada tiga, yakni: proses penanganan pengaduan, hasil penanganan pengaduan, dan keterampilan digital. Untuk mendukung hasil data penelitian ini,
peneliti akan menggunakan data kualitatif yang menjelaskan secara lebih dalam keterkaitan hasil temuan. Selain itu, peneliti juga akan membandingkan tingkat
kepuasan masyarakat berdasarkan jenis kelamin, usia, domisili, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan responden.
Untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara variabel independen dan dependen, peneliti menggunakan uji
somers’d dengan alasan variabel dalam penelitian ini berskala ordinal. Selain itu, hubungan variabel dalam penelitian ini
bersifat asimetris, dalam artian variabel dependen dan independennya sudah jelas. Terdapat tiga variabel independen yang memengaruhi satu variabel dependen.
Berikut ini tabel tingkat kekuatan hubungan Somers’d:
Tabel 5.1 Skor
Somers ’d
Range +- Tingkat Kekuatan Korelasi
0,0 - 0,2 Sangat lemah
0,2 - 0,4 Lemah
0,4 - 0,7 Cukup Kuat
0,7 - 0,9 Kuat
0,9 - 1,0 Sangat Kuat
Kemudian, peneliti menetapkan nilai signifikansi alpha sebesar 0,05 α=0.05 yang berfungsi dalam melakukan generalisasi ke tingkat populasi.
Apabila nilai signifikansi berada di bawah atau lebih kecil dari 0,05, maka hasil penelitian ini bisa digeneralisasi ke tingkat populasi. Sebaliknya, apabila nilai