83
Universitas Indonesia
yang inklusif melalui partisipasi masyarakat, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, dan Pemerintah Daerah.
Tiga nilai strategis LAPOR yakni mudah, terpadu, dan tuntas. Mudah
berarti selalu memberikan kemudahan bagi pemangku kepentingan dalam menyampaikan aspirasi, pengaduan, dan penyelesaian pengaduan pelayanan
publik. Terpadu artinya menghubungkan Kementerian, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Pemerintah Daerah, beserta jajarannya dalam alur koordinasi
yang efisien. Tuntas diartikan mendorong setiap pengaduan diselesaikan secara terukur.
4.2.2 Komposisi Pengelola dan Alur Kerja LAPOR
Pengelola LAPOR terdiri atas pengelola induk, pengelola, dan pengawas. Mereka mempunyai tiga peran dan fungsi yang berbeda dalam operasionalisasi
LAPOR sebagaimana dijelaskan di bawah ini: 1. Pengelola Induk menjalankan peran dan fungsi manajerial, pengembangan
dan asistensi sistem; verifikasi laporan; quality control atas penuntasan laporan oleh seluruh instansi pemerintah yang terhubung; dan sosialisasi
kepada masyarakat maupun pemerintah. Hal ini dijalankan oleh UKP-PPP dengan komposisi yang terdiri atas Kepala UKP4, Deputi III UKP4,
Manajer Program, Lemsaneg Crypto Task Force, Spesialis Komunikasi, Spesialis Administrasi, dan Spesialis Development dan Programming.
Untuk lebih jelasnya mengenai koordinasi dan komando pada pengelola induk dapat dilihat pada gambar 4.5;
2. Pengelola menjalankan peran dan fungsi verifikasi laporan khusus untuk instansi dengan model keterhubungan integrasi penuh, penuntasan
laporan, analisis pengaduan yang diterima, sosialisasi kepada masyarakat maupun
internal, dan
laporan kepada
pimpinan KementerianLembagaPemda
KLD. Dijalankan
oleh penghubungoperator yang ditunjuk oleh masing-masing KLD. Model
keterhubungan sendiri ada tiga, yaitu: sentral, semi integrasi, dan integrasi penuh. Perbedaan antara ketiga model ini terletak pada verifikasi laporan
dan penerusan laporan ke unit kerja terkait. Pada model sentral verifikasi masih dilakukan oleh pengelola induk, pejabat penghubung berfokus pada
84
Universitas Indonesia
penuntasan laporan, pada model ini koordinasi pejabat penghubung dengan unit kerja yang berwenang dilakukan di internalnya sendiri.
Mayoritas KL terhubung dengan model ini. Berikutnya pada model semi integrasi verifikasi dan penuntasan laporan masih sama seperti model
sentral, perbedaannya laporan masyarakat dapat diteruskan ke unit kerja yang berwenang di KL tersebut melalui sistem LAPOR. Terdapat
sejumlah KL yang terhubung dengan model semi integrasi seperti Kepolisian RI dan Kementerian BUMN. Pada model yang ketiga yakni
integrasi penuh, verifikasi, penerusan, dan penuntasan laporan ditangani langsung oleh masing-masing KLD. Seluruh Pemerintah Daerah yang
terhubung, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Hukum dan HAM sudah menerapkan model ini;
3. Pengawas menjalankan peran dan fungsi untuk memastikan ketuntasan laporan dan menindaklanjuti laporan yang berkadar pengawasan.
Dijalankan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP di KLD atau unit kerja dengan kewenangan yang sama dan bekerjasama dengan
Ombudsman Republik Indonesia Laporan Tahunan LAPOR, 2014. Gambar 4.5
Komposisi Pengelola Induk
Sumber: Laporan Tahunan LAPOR 2014
Selanjutnya mengenai alur kerja penanganan pengaduan masyarakat melalui LAPOR. Alur kerja ini terdiri atas beberapa bagian, mulai dari
penerimaan, verifikasi, disposisi, tindak lanjut, dan penyelesaian laporan. Berikut ini penjelasan alur kerja LAPOR: