Delimitasi Limitasi dan Delimitasi Penelitian .1 Limitasi

78 Universitas Indonesia Nasional yang kesemuanya merupakan tema-tema pokok dari program Pemerintah 2010-2014, yakni: 1. reformasi birokrasi dan tata-kelola; 2. pendidikan; 3. kesehatan; 4. penanggulangan kemiskinan; 5. ketahanan pangan; 6. infrastruktur; 7. iklim investasi dan iklim usaha; 8. energi; 9. lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; 10. daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; serta, 11. kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

b. Debottlenecking, yakni melakukan analisis, koordinasi, dan fasilitasi

untuk mengurai masalah dalam implementasi.

c. Kajian cepat terhadap hal-hal yang dinilai strategis dan berpotensi

menghambat atau berpeluang mempercepat proses tata-kelola pemerintahan, kemudian mengusulkan kepada Presiden atau Wakil Presiden untuk menyikapinya.

d. Pengoperasian ruang kendali-operasi situation room Presiden di

Bina Graha untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

e. Penugasan khusus

dari Presiden dan Wakil Presiden untuk menyelesaikan danatau memberikan saran atas langkah-langkah yang harus diambil dalam waktu cepat. 79 Universitas Indonesia Gambar 4.1 Peran UKP4 Monitoring Kinerja untuk Mengawal Konsisten dan Sinkronisasi Sumber: www.ukp.go.id

4.1.2 Susunan Organisasi UKP4

Susunan organisasi UKP4 terdiri atas kepala, enam deputi, dan tenaga profesional dengan komposisi asisten ahli, asisten, asisten muda, dan tenaga terampil, serta tim khusus yang dibentuk oleh Kepala UKP4 untuk penanganan masalah tertentu. Pada awalnya UKP4 hanya memiliki empat orang deputi sesuai dengan Perpres 542009, berselang tiga tahun kemudian terbitlah Perpres 102012 yang bertujuan untuk memperkuat tugas dan fungsi UKP4, salah satu isinya adalah menambah deputi menjadi enam orang. Selain itu terdapat Sekretariat UKP4 yang dibentuk untuk memberikan dukungan teknis dan administrasi, secara kedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UKP4 dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Menteri Sekretaris Negara. Kepala UKP4 dan Deputi atas usul Kepala UKP4 diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Sedangkan tenaga profesional dan tim khusus di lingkungan UKP4 selain pegawai Sekretariat, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala UKP4. Tenaga profesional dan tim khusus di UKP4 dapat diangkat dari pegawai negeri dan bukan pegawai negeri dengan masa bakti paling lama sama dengan masa bakti Kepala UKP4. Tugas Kepala UKP4 berakhir pada tanggal 20 Oktober 2014 sesuai dengan Keputusan Presiden terkait pemberhentian para jajarannya Detik.com, 19102014. Untuk sementara waktu tugas dan fungsi UKP4 dipimpin dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Kabinet sesuai Perpres 1652014 yang terbit pada 80 Universitas Indonesia tanggal 27 Oktober 2014. Kemudian pada tanggal 31 Desember 2014 masa tugas deputi-deputi UKP4 berakhir dan tidak diperpanjang oleh Presiden Joko Widodo Kompas.com, 31122014. Keberadaan UKP4 secara resmi berakhir dengan terbitnya Perpres 262015 tentang Kantor Staf Presiden pada tanggal 24 Februari 2015, yang salah satu isinya mencabut Perpres 542009 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpres 842014 dan Perpres 1652014. Gambar 4.2 Model Struktur Organisasi Pada Inti Core Team di UKP4 Sumber: telah diolah kembali oleh peneliti dari berbagai sumber 4.2 Deskripsi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat LAPOR 4.2.1 Latar Belakang LAPOR Di dalam Perpres 102012 yang merupakan perubahan dari Perpres 542009, disebutkan bahwa salah satu fungsi UKP4 adalah menerima saran dan keluhan masyarakat serta melakukan pemantauan, analisa dan tindak lanjut terkait pelaksanaan program dan tugas Pemerintah dan membantu untuk mengatasinya. Sejalan dengan itu UKP4 membuat inisiatif bernama Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat LAPOR untuk merangkul dan menjaring laporan berupa keluhan maupun aspirasi dari masyarakat terkait pembangunan nasional. Seiring berjalannya waktu, LAPOR diperluas fungsinya sehingga masyarakat dapat menyampaikan laporan mengenai pelayanan publik maupun program- program pemerintah daerah.