33
menggabungkan makna-makna yang ditemukan dan akan menggabungkannya secara keseluruhan, sehingga kemudian dapat dimengerti makna yang terdapat pada mural
yang diteliti. Dalam bab ini ada 20 mural yang dianalisis. Mural-mural tersebut dipilih oleh peneliti karena memiliki makna yang menarik dan menggambarkan
kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu penempatan pembuatan mural berada di titik-titik tertentu yang dirasa penulis merupakan tempat yang menarik, antara lain di
simpang empat, jalan raya, dan di pemukiman warga.
2.3.1 Makna Mural dengan Menggunakan Tokoh Ternama
Dalam kategori mural dengan menggunakan tokoh ternama penulis menggunakan tiga mural yang ada di Kota Yogyakarta, yaitu mural dengan tokoh
Soekarno, Bung Tomo, Romo Driyarkara, dan Pramoedya Ananta Toer. Berikut penjelasan makna mural dengan tokoh ternama.
34
2.3.1.1 Mural dengan Menggunakan Tokoh Soekarno
Gambar tersebut diambil di sekitar jembatan Sayidan, Gondomanan.
Teks yang terdapat dalam mural tersebut adalah “MERDEKA BELUM BUNG?“. Kata MERDEKA dan BUNG? diberi cat dengan warna putih. Apabila
dibaca begitu saja maka akan berbunyi “merdeka bung?. Pada mural tersebut juga terdapat kata “belum” yang diberi warna merah. Warna yang berbeda tersebut
menurut peneliti memiliki maksud tertentu, yaitu untuk mencuri perhatian penontonnya. Jika dibaca maka bacaan akan berbunyi: merdeka belum bung?
Menurut penulis di dalam teks itu terdapat penekanan tentang pertanyaan “sudah atau belum merdeka?”. Pada sisi sebelah kanan teks “MERDEKA BELUM BUNG?”
35
terdapat gambar wajah Soekarno. Soekarno adalah salah satu orang hebat yang dikenal dunia. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia. Beliau adalah seorang
proklamator yang hebat, dapat memimpin dan disegani rakyat. Walaupun penulis belum pernah merasakan kepemimpinan beliau tetapi penulis mengerti benar bahwa
Soekarno adalah tokoh besar yang disegani. Gambar wajah dan kata “BUNG” merupakan perlambangan adanya sosok Soekarno di mural tersebut.
Soekarno yang bertanya: “MERDEKA BELUM BUNG?” adalah suatu keanehan. Soekarno adalah sosok yang berperan penting dalam kemerdekaan
Indonesia. Beliau berperan sebelum Indonesia merdeka dan tetap berperan sesudahnya, yaitu menjadi presiden untuk pertama kali. Menurut penulis mural
tersebut merupakan mural yang memiliki makna kritik sosial terhadap keadaan yang ada. Keadaan kehidupan pada saat ini tidak lebih baik dari pada keadaan di masa
penjajahan. Pada masa penjajahan kelaparan dan penindasan dalah hal yang selalu ada, jika dibandingkan dengan kehidupan sekarang hal ini masih memiliki kesamaan.
Pada masa sekarang ini masih banyak orang miskin yang kelaparan dan juga hidup mereka tertindas. Banyak orang miskin yang sudah bekerja keras tetapi tetap saja
miskin, sedangkan orang-orang yang memiliki pangkat dan sudah kaya masih bisa melakukan tindakan korupsi. Orang miskin selalu salah dan orang kaya selalu benar,
orang kaya bisa hidup seenaknya sendiri. Hal tersebut menurut penulis adalah suatu penjajahan di mana terlihat jelas kesenjangan sosial seperti masa penjajahan.
36
2.3.1.2 Mural dengan Menggunakan Tokoh Bung Tomo
Foto ini diambil di simpang empat Demangan
Pada dalam mural tersebut terdapat tulisan “KALAU MAU ANARKIS JANGAN DI JOGJA DAB”. Menurut penulis mural tersebut adalah wujud
peringatan sebelum melakukan tindakan pengusiran untuk orang-orang yang berbuat anarki di Kota Yogyakarta. Terlepas akan atau sudah melakukan tindakan anarkis.
Menurut penulis tulisan dalam mural ini bukan ditujukan untuk masyarakat dari luar Kota Yogyakarta. Panggilan “DAB” adalah sebuah panggilan yang akrab ditemui di
Kota Yogyakarta. Panggilan tersebut memiliki arti “mas” atau kakak laki-laki di