17
1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Penulis mendeskripsikan dan mengkategorikan data yang diperoleh
kemudian menganalisisnya secara seksama dengan menggunakan tinjauan semiotika milik Barthes. Hasil analisis tersebut kemudian dijelaskan secara mendetail dan juga
diberikan tambahan ilustrasi gambar lainnya sebagai pembuktian hasil analisis tinjauan semiotika visual.
1.8 Sistematika Penyajian
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Keempat bab tersebut adalah Bab satu berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab dua berisi pembahasan makna mural yang ada di Kota
Yogyakarta dengan konsep semiotika visual. Bab tiga berupa pembahasan tentang fungsi mural di Kota Yogyakarta. Bab empat berupa kesimpulan hasil analisis data
dan dilanjutkan dengan saran penelitian lanjutan. Selanjutnya pada bagian akhir berisi daftar pustaka.
18
BAB II MAKNA MURAL DI KOTA YOGYAKARTA
2.1 Proses Pembuatan Mural
Proses pembuatan mural pertama kali adalah melakukan pengeblokan, yaitu memberi warna dasar pada bagian tembok yang nantinya akan dimural. Fungsi
melakukan pengeblokan itu sendiri untuk membuat mural lebih terlihat jelas. Pengeblokan tersebut bisa memakai warna sesuai selera si pembuat mural, dalam
proses pembuatan mural seringkali warna cat yang digunakan adalah warna putih. Setelah tahap pengeblokan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
pembuatan sketsa. Pembuatan sketsa itu bisa berupa garis-garis tipis yang nantinya akan ditebalkan lagi untuk memberi bentuk yang jelas pada mural. Pembuatan mural
tanpa sketsa terlebih dahulu bisa juga dilakukan. Pembuat mural yang profesional seringkali langsung membuat gambar pada dinding yang sudah diblok. Setelah sketsa
selesai dibuat, barulah si pembuat mural akan memberi warna pada sketsa yang sudah dibuat.