25
Contoh mural dengan menggunakan tokoh ciptaan baru
2.2.4 Mural dengan Menggunakan Ikon
Mural dengan kategori mural dengan menggunakan ikon lebih mudah ditemukan di mana saja. Sebagian besar mural-mural yang ada di Kota Yogyakarta
adalah jenis kategori mural dengan memakai ikon. Pengertian ikon sendiri adalah tanda yang mengandung kemiripan
“rupa” resemble sebagaimana dapat dikenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai
“kesamaan dalam beberapa kualitas”. Budiman, 2003
26
Banyak pembuat mural yang memberikan berbagai ikon di dalam mural ciptaannya. Penggunaan ikon tersebut memiliki tujuan tersendiri. Untuk menarik
minat penonton mural bisa dijadikan salah satu alasan, setelah penonton mural tertarik dengan salah satu ikon yang dilihatnya tentunya penonton akan lebih tertarik
lagi untuk melihat gambar mural tersebut secara keseluruhan. Penonton yang sudah tertarik menonton mural yang dilihatnya secara otomatis akan
menginterpretasikannya walaupun itu sekadar menganggapnya sebagai hiasan dinding yang indah. Rasa ketertarikan ini yang membuat pencipta mural memberikan
ikon-ikon dalam karyanya karena dengan memicu rasa ketertarikan penonton untuk menonton karyanya.
Mural di Kota Yogyakarta dengan kategori tersebut secara keseluruhan tidak bisa diinterpretasikan dengan mudah hanya dengan melihatnya sekali saja. Mural
jenis tersebut tidak dapat diinterpretasikan dengan mudah karena seringkali pembuat mural sengaja memberikan simbol-simbol yang sulit untuk diinterpretasikan oleh
penonton mural. Dengan penginterpretasian lebih mendalam oleh penonton tentunya makna mural dengan pemakaian ikon akan bisa diketahui maknanya dengan jelas.
27
contoh mural dengan menggunakan ikon
2.2.5 Mural dengan Menggunakan Bentuk Tulisan
Mural dengan kategori mural dengan menggunakan bentuk tulisan sangat sulit ditemukan. Mural dengan jenis tersebut seringkali dianggap oleh masyarakat tidak
menarik karena hanya menonjolkan bentuk tulisan saja. Hanya dengan sekali melihat penonton sudah bisa dengan mudah menginterpretasikannya. Makna mural yang
terkandung di dalamnya hampir bisa diinterpretasikan dengan jelas karena secara umum tulisan tersebut langsung berisi makna mural tersebut. Pembuatan mural
dengan kategori ini dianggap mudah sehingga menjadikan pembuat mural tidak tertarik membuatnya.
28
Perbedaan mural dengan bentuk tulisan dan graffiti terletak pada proses dan hasil jadi. Graffiti dibuat dengan media dinding dan cat semprot, hasil jadi graffiti
adalah gambar bentuk huruf yang berbentuk artistik disertai warna-warna menarik yang mencolok perhatian. Proses pembuatan graffiti selalu menggunakan dinding dan
cat semprot, sedangkan proses pembuatan mural bisa dengan berbagai media, misalnya cat tembok biasa, kapur, dan berbagai media lainnya. Perbedaan yang lain
adalah graffiti lebih mementingkan bentuk menarik yang dihasilkan dari gabungan berbagai huruf, sedangkan mural lebih mementingkan makna yang terdapat di
dalamnya yang terdiri dari gabungan tanda-tanda di dalamnya. Hiasan berupa gambar terkadang juga dimiliki pada mural jenis dengan
bentuk tulisan. Keberadaan gambar-gambar tersebut bukan menjadi fokus utama pada mural, hiasan berupa gambar tersebut hanya sekedar membantu penonton mural
mengintepretasikan makna yang terdapat di dalamnya. Hiasan berupa gambar pada mural jenis tersebut memiliki fungsi sebagai penghias, ada atau tidaknya gambar-
gambar tersebut tidak mempengaruhi makna yang terdapat pada mural.