Mural Bikin Mug Satoe Sadja

104 publikasi, karena jumlah masyarakat yang melewati simpang empat tersebut lebih banyak daripada masyarakat yang melewati jalan Gejayan. Peletakan mural pada simpang empat tersebut lebih mencuri perhatian daripada mural pada event pertama. Menurut interpretasi penulis, mural event pertama lebih bernilai artistik. Makna publikasi pada mural tersebut bisa menjadi berkurang karena nilai keartistikan pada mural. Makna yang disampaikan mural pada event kedua lebih bisa diterima msayarakat, karena hanya dengan sekali melihat masyarakat tahu kalau mural tersebut berisi tentang sebuah publikasi acara. Makna yang terdapat pada kedua mural tersebut adalah berupa pemberitahuan informasi kepada masyarakat tentang adanya suatu acara pertunjukan musik. Lokasi acara yang terdapat pada stage tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta FBS UNY, menunjukan bahwa penyelenggara kegiatan tersebut adalah civitas akademik UNY.

2.3.6 Mural dengan Menggunakan Unsur Kebudayaan

Mural dengan kategori mural dengan menggunakan unsur kebudayaan memiliki unsur-unsur kebudayaan pada mural. Dalam bentuknya seringkali yang ditonjolkan adalah gambar dan tidak terdapat adanya tulisan atau penjelasan di dalam mural. Tidak adanya tulisan dalam mural jenis tersebut tidak mengurangi interpretasi penonton mural, tetapi penonton mural dapat semakin menginterpretasi mural 105 tersebut dengan dihubungkan berbagai banyak hal, misalnya memaknai filosofi yang terdapat dalam mural tersebut. Makna mural dengan unsur kebudayaan sering terkait dengan penyampaian pesan-pesan kedaerahan yang ditujukan kepada masyarakat. Seringkali hal-hal yang bersifat kedaerahan terlupakan oleh masyarakat, misalnya kesenian, adat, dan tradisi. Bahkan pada saat ini hal-hal tersebut memang sengaja dilupakan atas nama modernisasi karena dianggap ketinggalan jaman dan tidak berguna. Kesenian dan kebudayaan pada jaman dulu adalah hal yang menarik untuk masyarakat. Bukan sekedar menarik dan hanya menjadi hiburan, tetapi masyarakat bisa memaknai filosofi-filosofi yang terdapat di dalamnya secara tidak langsung. Nilai-nilai moral dalam kebudayaan yang ada apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan berdampak baik pada kehidupan bermasyarakat. Yogyakarta adalah kota yang plural, sehingga terdapat juga mural dengan unsur kebudayaan di luar dari kebudayaan Kota Yogyakarta. Masuknya kebudayaan dari daerah lain di Kota Yogyakarta tidak dianggap akan memudarkan kebudayaan- kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta, tetapi kebudayaan dari daerah lain tersebut semakin memperlihatkan suasana pluralisme yang ada di Yogyakarta. Untuk mural kategori mural dengan menggunakan unsur kebudayaan yang terdapat di Kota Yogyakarta tidak semata-mata hanya kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta tetapi juga ada mural tentang kebudayaan yang berasal dari derah selain Kota Yogyakarta. 106 2.3.6.1 Jatilan Foto ini diambil di dinding samping Universitas Negeri Yogyakarta jalan Gejayan, Yoyakarta. Gambar mural tersebut menggambarkan kesenian jatilan. Jatilan adalah salah satu kesenian yang ada di Kota Yogyakarta. Keberadaannya sampai saat ini sulit ditemui. Untuk menampilkan kesenian jatilan diperlukan sarana yang memadahi. Misalnya tanah lapang, peralatan gamelan, pemusik, dan penari. Pada saat ini kesenian tersebut jarang sekali ditemui. Masyarakat jarang sekali dapat menonton pertunjukan tersebut, anak-anak kecil pada saat ini kemungkinan besar tidak mengetahui tentang kesenian tersebut. Modernitas menjadi salah satu