Mural Ing Ngarso Sung Tulodho

99 sesama pejalan kaki, yang bisa diinterpretasikan juga bahwa sebagai sesama masyarakat pejalan kaki mereka saling menyemangati.

2.3.5.2 Mural Pro Penetapan Jogja Istimewa

Foto di atas diambil di simpang empat Hotel Melia Dalam mural tersebut terdapat tulisan “PRO PENETAPAN JOGJA ISTIMEWA”. Interpretasi penulis mengenai mural tersebut adalah mengenai status keistimewaan yang ada di Kota Yogyakarta. Mural tersebut dibuat sebelum adanya UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang keistimewaan Kota Yogyakarta yang mengatur tentang tata cara penetapan gubernur dan wakil gubernur. Mural tersebut sebagai respon peristiwa pada saat Susilo Bambang Yudhoyono selanjutnya disebut SBY yang menjabat sebagai presiden 100 berbicara menyinggung tentang keistimewaan Yogyakarta. SBY mengatakan: “Sistem monarki di Yogyakarta akan bertabrakan dengan konstitusi dan demokrasi”. Mural tersebut adalah wujud ketidakterimaan masyarakat Kota Yogyakarta terhadap pernyataan SBY. Penulis menginterpretasikan bahwa masyarakat di Kota Yogyakarta pada saat itu sudah tidak menghargai dan menolak keras apa yang sudah diucapkan SBY. Kalimat yang sederhana tersebut cukup jelas menyampaikan makna apa yang dirasakan masyarakat Kota Yogyakarta pada saat itu, yaitu memilih pemilihan gubernur dengan cara ditetapkan.

2.3.5.3 Mural Bikin Mug Satoe Sadja

Foto mural tersebut diambil pada sebuah pertigaan yang terdapat di sekitar Jalan Gejayan. 101 Mural tersebut terdapat pada sebuah outlet “kedai digital”, “kedai digital” tersebut adalah sebuah perusahaan kecil yang bergerak dibidang percetakan digital. Perusahaan tersebut menjual produk-produk seperti mug, jam dinding, kaos, bantal, pin, dan sebagainya yang berhubungan dengan percetakan digital. Tempat tersebut dapat melayani permintaan pelanggan walaupun hanya berjumlah satu. Hal ini menjadi hal yang menarik dalam persaingan bisnis yang ada, dimana di tempat- tempat lain tidak dapat menerima pesanan dalam bentuk satuan. “BIKIN MUG SATU SAJA” tulisan tersebut terdapat pada mural yang berada di sisi samping outlet tersebut. Tulisan tersebut terlihat begitu jelas mencuri perhatian orang-orang yang melewatinya. Makna yang terdapat pada mural tersebut adalah menyuruh orang yang melihatnya untuk membuat mug, walaupun hanya berjumlah satu saja. Tulisan tersebut memiliki makna lain yaitu makna penawaran, dimana fasilitas membuat satu mug tersebut menjadi hal yang ditonjolkan. Seperti pada penjelasan penulis sebelumnya, gambar-gambar yang terdapat pada mural kategori mural dengan tulisan tidak mempengaruhi makna yang terdapat di dalamnya secara signifikan. Gambar cangkir yang terdapat pada mural tersebut apabila dihilangkan tidak akan mempengaruhi makna yang terdapat pada mural tersebut. Gambar-gambar yang terdapat pada mural tersebut hanya bersifat sebagai hiasan saja. 102

2.3.5.4 Mural Dendang Calon Guru

Mural pada samping dinding Universitas Negeri Yogyakarta, jalan Gejayan . Mural pada simpang empat hotel Melia 103 Mural Dendang Calon guru DCG, acara DCG adalah acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta FBS UNY. Acara tersebut adalah acara pertunjukan musik. Sejauh penelitisan penulis, publikasi acara DCG dengan mural sebagai salah satu media publikasinya telah dilakukan sebanyak dua kali. Publikasi melalui mural tersebut dilakukan pada publikasi acara DCG yang ketujuh dan acara DCG yang kedelapan. Menurut interpretasi penulis, pihak publikasi penyelanggara acara sudah tahu benar tentang masalah permuralan. Bentuk mural event pertama dan kedua memiliki perbedaan. Pada publikasi event pertama, gambar mural menurut penulis memiliki nilai artistik yang lebih daripada mural pada event kedua. Mural tersebut terlihat bagus karena adanya permainan warna, perpaduan warna yang lembut dan warna- warna kontras bisa dijadikan berada dalam satu mural dengan terlihat secara artistik. Mural pada event kedua menurut penulis tidak lebih indah daripada mural event pertama. Bentuk gambar dan tulisan yang ada pada mural tersebut sangat sederhana, sedangkan pemakaian warna cat pada mural terkesan apa adanya tanpa mempertimbangkan nilai artistik. Di sisi lain, mural pada event kedua tersebut memiliki nilai lebih, yaitu terletak pada nilai publikasi. Mural event pertama terletak pada dinding samping UNY, jalan Gejayan. Sedangkan mural event kedua terletak pada simpang empat Hotel Melia. Peletakan mural pada simpang empat Hotel Melia adalah pemilihan tempat yang strategis untuk