71
itu masyarakat nantinya diharapkan agar tidak menyesal apabila adanya kasus kematian yang dikarenakan minuman keras dan obat-obatan terlarang, dan
diharapkan segera menghentikan dan mencegah penyakit masyarakat tersebut dari sekarang.
Pada sisi kanan atas kuburan tersebut terdapat gambar botol, alat suntik, dan obat yang berada di dalam lingkaran dengan garis miring. Botol tersebut
diinterpretasikan penulis sebagai minuman keras, sedangkan alat suntik dan obat berupa kapsul dan pil tersebut diinterpretasikan penulis sebagai obat-obatan terlarang.
Benda-benda tersebut berada dalam lingkaran dengan garis miring yang berarti dilarang. Penggambaran dilarang tersebut memiliki ukuran besar yang mencolok, hal
ini diinterpretasi penulis bahwa pembuatan gambar tersebut dibuat mencolok agar mudah dilihat dan dipahami banyak orang.
Kesimpulan makna yang terdapat dalam mural tersebut adalah masyarakat menolak kegiatan mabuk-mabukan yang dilakukan oleh warganya. Makna penolakan
tersebut terlihat jelas dalam mural, dengan adanya mural tersebut masyarakat sekitar diharapkan untuk menghentikan kegiatan mabuk-mabukan dan mencegahnya karena
hal tersebut hanya akan menimbulkan kerugian dan juga kematian. Interpretasi lain dari penulis bahwa mural tersebut ditujukan untuk anak-anak
yang berada di sekitar lokasi dibuatnya mural. Mural tersebut ingin menyampaikan pesan kepada anak-anak tentang bahaya minuman dan obat-obatan terlarang yang
bisa mengakibatkan kematian, hal itu dapat dilihat dari gambar pada mural yang
72
mudah dimengerti dan berwarna mencolok sehingga lebih menarik perhatian anak- anak.
2.3.4.3 Mural “ANDA SOPAN KAMI SEGAN”
Gambar tersebut diambil di perempatan Hotel Melia.
Gambar pada mural tersebut menggambarkan dua buah tangan yang berjabat tangan. Sebenarnya kalau diamai secara seksama, tangan tersebut bukanlah tangan
manusia pada umumnya tetapi malah terlihat seperti mainan. Menurut penulis gambar tersebut adalah gambar dua tangan mainan yang sedang berjabat tangan. Bisa jadi
gambar itu memiliki makna kepura-puraan dalam berjabat tangan. Arti jabat tangan menurut penulis adalah kegiatan yang dilakukan untuk berkenalan, mengajak
73
berdamai, dan berpamitan. Apabila tangan mainan yang melakukan jabat tangan berarti hal-hal yang dijadikan alasan untuk berjabat tangan adalah kepura-puraaan
belaka. Jabat tangan yang dilakukan tidak untuk mewakili arti sebenarnya tetapi hanya untuk permainan belaka.
Pada atas gambar tangan mainan tersebut terdapat tulisan yang berbunyi “ANDA SOPAN KAMI SEGAN”. Warna yang digunakan dalam penulisan tulisan
tersebut adalah warna hitam, dan terlihat jelas apabila warnanya dibandingkan dengan warna tangan mainan atau latar belakang mural tersebut.
Penulis mengartikan makna jabat tangan yang ada di mural itu sebagai hal yang dilakukan untuk berkenalan dengan orang lain. Mural itu ditujukan kepada para
pendatang yang ada di Kota Yogyakarta agar bisa lebih menghargai masyarakat Kota Yogyakarta asli. Penulis juga pernah menemukan masyarakat pendatang yang berada
di Kota Yogyakarta seringkali bertindak dengan seenaknya sendiri. Penulis pernah menemui kendaraan plat luar Yogyakarta yang dikendarai secara ugal-ugalan dan
hampir mencelakakan orang lain. Ada juga pengendara dengan plat luar seenaknya sendiri dengan cara menjalankan kendaraannya pelan-pelan tanpa peduli kendaraan
yang berada dibelakangnya juga ikut melambat, bahkan terkadang menjadi penyebab macet. Masyarakat pendatang seringkali tidak seenaknya dalam hal bertutur kata
tetapi seringkali lebih dalam hal tindakan. Mural “ANDA SOPAN KAMI SEGAN” adalah mural yang mewakili
masyarakat yang tinggal di Kota Yogyakarta kepada para pendatang. Ini adalah tawaran yang diberikan kepada para pendatang di Kota Yogyakarta. Apabila nantinya