Mural dengan Satwa dan Anjing
131
Mural “TIDAK PERLU ADA SENJATA UNTUK MENGAMANKAN UNJUK RASA” dibuat pada bulan Maret 2012 pada saat SBY hendak memutuskan
naik atau tidaknya bahan bakar minyak BBM. Unjuk rasa dalam jumlah yang cukup besar sudah terjadi sebelumnya di kota-kota lain sebelum Kota Yogyakarta.
Mural tersebut berfungsi menyampaikan pesan kepada aparat agar tidak menggunakan senjata pada saat terjadi unjuk rasa. Mural tersebut menurut penulis
sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dengan aparat. Makna dari mural tersebut adalah masyarakat menginginkan tidak ada senjata pada saat terjadi unjuk
rasa, sehingga mediasi bisa terjadi melalui mural tersebut. Dengan adanya mural tersebut bisa jadi mengubah pemikiran aparat yang akan menggunakan senjata
sewaktu ada unjuk rasa. Kritik kepada aparat cukup jelas pada mural tersebut. Aparat bersenjata
seringkali seenaknya menggunakan senjata mereka. Pada rezim Soeharto aparat seringkali dengan mudahnya menggunakan senjata sehingga banyak pengunjuk rasa
yang akhirnya meninggal. Selain kritik kepada aparat menurut penulis fungsi lain mural tersebut adalah
wujud penghinaan kepada aparat. Aparat dinilai tidak pernah mendukung apa yang menjadi kepentingan masyarakat dan hanya membela kepentingan pihak-pihak
tertentu. Aparat memiliki senjata sedangkan masyarakat tidak memiliki senjata, hal tersebut menjadi kelebihan pihak aparat apabila terjadi kerusuhan. Tentunya
132
masyarakat yang tidak bersenjata kalah telak dengan aparat yang menggunakan senjata, secara tidak langsung mural tersebut mengatakan aparat adalah pihak yang
pengecut karena hanya berani menggunakan senjata.