Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Fungsi irigasi yaitu untuk 1 menjamin keberhasilan produksi tanaman dalam menghadapi kekeringan jangka pendek, 2 mendinginkan tanah dan atmosfir sehingga akrab untuk pertumbuhan tanaman, 3 mengurangi bahaya kekeringan, 4 mencuci atau melarutkan garam dalam tanah, 5 mengurangi bahaya pemipaan tanah, 6 melunakkan lapisan olah dan gumpalan-gumpalan tanah, dan 7 menunda pertunasan dengan cara pendinginan lewat evaporasi Pusposutardjo, 2001.

2.2 Klasifikasi Sistem Irigasi

Menurut Tambunan dan Bachtiar dalam Pasandaran 1991, sistem jaringan irigasi di Indonesia pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : 1. Irigasi teknis yaitu irigasi dengan struktur dan saluran yang permanen, pintu kontrol dan alat pengukur sampai unit tersier. 2. Irigasi semi teknis yaitu irigasi dengan struktur yang tidak semuanya permanen, dimana struktur kontrol hanya tersedia pada lokasi-lokasi pokok serta alat ukur umumnya tidak tersedia atau jika tersedia hanya pada beberapa lokasi. 3. Irigasi sederhana yaitu irigasi yang sering dibuat oleh petani sendiri, bangunan kontrolnya biasanya tidak permanen dan tidak ada fasilitas pengukur. Menurut Gandakoesoemah 1975, pada umumnya syarat untuk daerah irigasi teknis yaitu: a. Semua sawah-sawah dan ladang-ladang dalam daerah irigasi teknis harus dapat diairi dari saluran induk menurut kebutuhannya dengan cara pemberian air yang mudah diperiksa, dapat diatur dan banyaknya aliran dapat diukur. b. Air yang tidak dibutuhkan untuk tanaman harus mudah dan dapat dibuang ke saluran pembuangan atau sungai.

2.3 Operasi dan Pemeliharaan OP Irigasi

Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumberdaya air terdiri dari pemeliharaan serta operasi dan pemeliharaan. Berdasarkan Undang-Undang nomor 7 tahun 2004, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem irigasi ditetapkan menjadi 2, yaitu : 1. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. 2. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggungjawab masyarakat petani pemakai air. Pengembangan sistem irigasi dapat dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat. Pada pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder dapat dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air P3A atau pihak lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya karena kebutuhan dan atas pertimbanganrekomendasi pemerintah secara berjenjang menurut skala