Metode Pendugaan Besarnya Nilai WTP

pengklasifikasian responden yang memiliki kecenderungan untuk mau membayar iuran pengelolaan irigasi dengan responden yang tidak memiliki kecenderungan untuk membayar iuran sehingga dari kemungkinan jawaban “Ya” untuk setiap nilai yang diberikan dapat diestimasi.

4.5.4.2 Teknis Penentuan WTP

Tahap-tahap dalam melakukan penelitian untuk menentukan WTP dengan menggunakan CVM meliputi Fauzi, 2004: 1. Membuat Hipotesis Pasar Pada awal proses kegiatan CVM, biasanya harus terlebih dahulu membuat hipotesis pasar terhadap sumberdaya yang akan dievaluasi. Dalam penelitian ini, pemerintah ingin memperbaiki kondisi jaringan irigasi yang sudah rusak. Dalam hal ini, hal yang perlu dilakukan adalah membuat suatu kuesioner yang berisi informasi lengkap mengenai kondisi jaringan irigasi yang baik, hal apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pelayanan yang baik, serta menentukan besarnya dana yang diinginkan oleh petani melalui iuran pengelolaan irigasi. 2. Memperoleh Nilai Lelang Bids Nilai lelang dilakukan dengan melakukan survei, baik melalui survei langsung dengan kuesioner, wawancara melalui telepon, maupun lewat surat. Dari ketiga cara tersebut survei langsung akan memperoleh hasil yang lebih baik. Tujuan dari survei ini untuk memperoleh nilai maksimum keinginan membayar WTP dari responden terhadap suatu proyek. Dalam penelitian, petani akan memberikan beberapa nilai tawaran iuran pengelolaan irigasi saat ini dan meminta responden untuk memilih nilai tertinggi yang bersedia ia bayarkan untuk peningkatan pelayanan irigasi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa nilai WTP yang sebenarnya dari individu yang bersangkutan terletak dalam kelas atau interval antara nilai yang dipilih dengan nilai WTP berikutnya yang lebih tinggi. Disamping itu, responden dapat dengan mudah memilih nilai yang ditawarkan menggunakan interval tertentu. 3. Menghitung Rataan WTP Expected WTP, EWTP Nilai rataan WTP dihitung berdasarkan nilai lelang bid yang diperoleh pada tahap sebelumnya. Perhitungan ini biasanya didasarkan pada nilai mean rataan dan nilai median tengah. Pada tahap ini harus diperhatikan kemungkinan timbunya outlier nilai yang sangat jauh menyimpang dari rata- rata. Pada tahap ini biasanya diabaikan adanya penawaran sanggahan protest bids . Penawaran sanggahan adalah respon dari responden yang bingung untuk menentukan jumlah yang mereka ingin bayarkan karena mereka tidak mempunyai keinginan untuk ikut serta dalam peningkatan pelayanan irigasi. Selanjutnya dugaan rataan WTP dihitung dengan rumus Jordan Elnagheeb 1993 dalam Arianti, 1999: ∑ = = n i fi i P W EWTP 1 .................................3 dimana: EWTP = dugaan rataan WTP W i = batas bawah kelas WTP kelas ke-i P fi = frekuensi relatif kelas yang bersangkutan n = jumlah kelas interval i = kelas interval WTP; i= 1, 2, 3 4. Menentukan Total WTP TWTP Total WTP dapat digunakan untuk menduga WTP populasi secara keseluruhan dengan rumus Pearce dan Turner 1989 dalam Arianti, 1999: ∑ = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ = n i i i P N n WTP TWTP 1 .................................4 dimana : TWTP = kesediaan populasi anggota P3A untuk membayar WTP i = kesediaan responden sampel untuk membayar n i = jumlah luas lahan sampel yang bersedia membayar sebesar WTP N = jumlah luas lahan sampel P = jumlah luas lahan populasi anggota P3A i = sampel; i = 1, 2, ..., 35 5. Pengevaluasian CVM Hal ini memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pengaplikasian CVM. Apakah hasil survei mengandung tingkat penawaran sanggahan yang tinggi? Apakah ada bukti bahwa responden benar-benar mengerti mengenai pasar hipotetik? Seberapa besar tingkat kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan? Seberapa baik pasar hipotetik yang digunakan untuk menangkap setiap aspek dalam barang lingkungan? Asumsi apa yang digunakan untuk dapat menghasilkan nilai rata-rata dan bentuk pengumpulan penawaran? Seberapa baik penanganan permasalahan yang terjadi diasosiasikan dengan CVM? Untuk mengevaluasi pelaksanaan model CVM dapat dilihat dari tingkat keandalan reability fungsi WTP untuk mengetahui apakah CVM yang dilakukan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari ukuran penilaian anggota P3A.

4.5.5 Analisis Fungsi WTP

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi WTP petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi digunakan model regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang berkaitan dengan iuran irigasi, maka persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: