Teknis Penentuan WTP Willingness to Pay Petani terhadap Peningkatan Pelayanan Irigasi

∑ = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ = n i i i P N n WTP TWTP 1 .................................4 dimana : TWTP = kesediaan populasi anggota P3A untuk membayar WTP i = kesediaan responden sampel untuk membayar n i = jumlah luas lahan sampel yang bersedia membayar sebesar WTP N = jumlah luas lahan sampel P = jumlah luas lahan populasi anggota P3A i = sampel; i = 1, 2, ..., 35 5. Pengevaluasian CVM Hal ini memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pengaplikasian CVM. Apakah hasil survei mengandung tingkat penawaran sanggahan yang tinggi? Apakah ada bukti bahwa responden benar-benar mengerti mengenai pasar hipotetik? Seberapa besar tingkat kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan? Seberapa baik pasar hipotetik yang digunakan untuk menangkap setiap aspek dalam barang lingkungan? Asumsi apa yang digunakan untuk dapat menghasilkan nilai rata-rata dan bentuk pengumpulan penawaran? Seberapa baik penanganan permasalahan yang terjadi diasosiasikan dengan CVM? Untuk mengevaluasi pelaksanaan model CVM dapat dilihat dari tingkat keandalan reability fungsi WTP untuk mengetahui apakah CVM yang dilakukan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari ukuran penilaian anggota P3A.

4.5.5 Analisis Fungsi WTP

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi WTP petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi digunakan model regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang berkaitan dengan iuran irigasi, maka persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: i i i i i i i i i i e LUAS TTK PDPTN PGLM KPCY PRST PLYN PTPI TP U midWTP i i + + + + + + + + + + + = 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 β β β β β β β β β β β dimana: midWTP = Nilai tengah kelas WTP di atas iuran irigasi yang berlaku Rpkotaktahun β = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4 , ..., β10 = Koefisien regresi U = Umur petani tahun TP = Tingkat pendidikan petani tahun PTPI = Pengetahuan petani tentang iuran pengelolaan irigasi dimana, 1 = tahu dan 0 = tidak tahu PLYN = Tingkat pelayanan irigasi dimana, 1 = baik dan 0 = tidak baik PRST = Peranserta petani dalam pelaksanaan OP dimana, 1 = aktif dan 0 = tidak aktif KPCY = Kepercayaan petani terhadap P3A dimana, 1 = percaya dan 0 = kurangtidak percaya PGLM = Pengalaman berusahatani tahun PDPTN = Pendapatan usahatani rupiah Luas = Luas lahan garapan kotak i = Responden ke-i i = 1, 2, ..., 35 e = Galat Untuk mendapatkan koefisien regresi parsial, maka digunakan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square-OLS. Metode OLS dilakukan dengan pemilihan parameter yang tidak diketahui sehingga jumlah kuadrat kesalahan pengganggu Residual Sum of Square-RSS yaitu ∑ 2 i e = minimum terkecil. Pemilihan model ini didasarkan dengan pertimbangan metode ini mempunyai sifat-sifat karakteristik yang optimal, sederhana dalam perhitungan, dan umum digunakan. Beberapa asumsi yang dipergunakan dalam model regresi berganda adalah Firdaus, 2004: 1. Nilai yang diharapkan bersyarat conditional expected value dari tergantung pada X i ∈ i tertentu adalah nol. 2. Tidak ada korelasi berurutan atau tidak ada autokorelasi nonautokorelasi artinya dengan X i tertentu simpangan setiap Y yang manapun dari nilai rata- ratanya tidak menunjukkan adanya korelasi, baik secara positif atau negatif. 3. Varians bersyarat dari ∈ adalah konstan. Asumsi ini dikenal dengan nama asumsi homoskedastisitas. 4. Variabel bebas adalah nonstokastik yaitu tetap dalam penyampelan berulang. Jika stokastik didistribusikan secara independen dari gangguan ∈ . 5. Tidak ada multikolinearitas di antara variabel penjelas satu dengan yang lainnya. 6. didistribusikan secara normal dengan rata-rata dan varians yang diberikan oleh asumsi 1 dan 2. ∈ Apabila semua asumsi yang mendasari model tersebut terpenuhi maka suatu fungsi regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan pendugaan dengan metode OLS dari koefisien regresi adalah penduga tak bias linear terbaik best linear unbiased estimator -BLUE. Sebaliknya, jika ada asumsi dalam model regresi yang tidak dipenuhi oleh fungsi regresi yang diperoleh maka kebenaran pendugaan model tersebut danatau pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan dapat diragukan. Penyimpangan asumsi 2, 3, dan 5 memiliki pengaruh yang serius, sedangkan asumsi 1, 4, dan 6 tidak. Pengujian hipotesis regresi berganda dari hasil print out komputer dapat dilakukan dengan cara: 1. Dengan melihat nilai t hitung atau F hitung dan dibandingkan dengan nilai t tabel atau F tabel . Jika t hitung atau F hitung lebih besar daripada t tabel atau F tabel maka keputusannya adalah tolak hipotesis nol H . Sebaliknya, jika nilai t hitung atau