keberatan dan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan irigasi dan perbaikan kondisi jaringan irigasi yang ada.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis pendapatan usahatani padi menghasilkan penerimaan yang
dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi menguntungkan karena pendapatan yang dihasilkan
relatif tinggi. 2.
Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan petani dalam membayar iuran pengelolaan irigasi adalah faktor
tingkat pendidikan, tingkat pelayanan irigasi, dan peranserta petani dalam operasi dan pemeliharaan OP, sedangkan variabel lainnya tidak
berpengaruh nyata. 3.
Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi WTP petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi adalah umur, tingkat pendidikan petani,
keuntungan bersih, dan luas lahan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh.
4. Nilai kontribusi air irigasi water value usahatani padi cenderung meningkat
dengan semakin meningkatnya rata-rata luas lahan petani. Nilai kontribusi air irigasi tersebut menunjukkan bahwa kontribusi air irigasi dalam menghasilkan
produk pertanian. Besarnya nilai water value tersebut bersifat objektif jika diterapkan pada penentuan iuran pengelolaan irigasi karena water value
bernilai positif dan petani layak untuk dikenakan iuran pengelolaan irigasi pada saat musim tanam padi.
5. Kesediaan petani dalam membayar iuran pengelolaan irigasi untuk
peningkatan pelayanan irigasi dilihat dari nilai dugaan rataan Willingness to Pay WTP di atas iuran irigasi yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp
94.393hektartahun. Nilai tersebut ternyata berada di atas iuran pengelolaan irigasi yang diterapkan pada saat ini, dimana untuk MT I dan MT II dikenakan
iuran sebesar Rp 50.000orangtahun.
8.2 Saran
1. Pemerintah Daerah atau instansi yang terkait sebaiknya segera memperbaiki
jaringan irigasi yang sudah mulai rusak tingkat primer dan sekunder agar distribusi air irigasi tidak terhambat, sehingga petani tidak perlu menunda
musim tanam dan distribusi air dapat merata serta tepat waktu. 2.
P3A dapat menggunakan pendekatan Willingness To Pay WTP dalam menetapkan iuran pengelolaan irigasi agar iuran irigasi yang diberlakukan
tidak memberatkan petani dalam pembayaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan OP.
3. Faktor yang perlu mendapat perhatian yang besar agar petani bersedia
membayar iuran irigasi yaitu tingkat pelayanan irigasi. Hal ini dikarenakan peluang faktor tingkat pelayanan irigasi lebih besar dibandingkan dengan
faktor lainnya. Besarnya peluang tersebut adalah 20,30 kali artinya petani akan mempunyai peluang 20,30 kali lebih besar dalam membayar iuran
irigasi apabila pelayanan irigasi yang mereka terima baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aji. E. R. 2005. Analisis Willingness to Pay Petani terhadap Peningkatan Pelayanan Irigasi. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian dan
Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ambler, J. S. Ed. 1992. Irigasi di Indonesia: Dinamika Kelembagaan Petani.
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial LP3ES. Jakarta.
Andriyani. 2002. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Petani DAlam Membayar IPAIR. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian dan
Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anonim. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
Tentang Sumberdaya Air. Penerbit Citra Umbara. Bandung. Arianti, N. N. 1999. Analisis Pilihan Sumber Air Bersih dan Kesediaan
Membayar bagi Perbaikan Kualitas dan Kuantitas Air PDAM di Kodya Bengkulu. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ayu, E. R. 2004. Willingness to pay Masyarakat terhadap Perbaikan Ekosistem Hutan Mangrove melalui Pendekatan Contingent Valuation Method
CVM dengan Analisis Regresi Logit Studi Kasus: Hutan Mangrove di Muara Angke, Jakarta Utara. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian
dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Badan Pusat Statistik 2005. Kudus dalam Angka Tahun 2005. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus. Kudus.
--------------------------- 2006. Kudus dalam Angka Tahun2006. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus. Kudus.
---------------------------- 2006. Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2006. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.