Operasi dan Pemeliharaan OP Irigasi

d. Panitia irigasi yang kurang berfungsi dengan baik dan institusi P3A yang belum banyak berjalan.

2.4 Kelembagaan Petani Pemakai Air

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi berbagai kehidupan terutama untuk sistem irigasi, sehingga dapat dikatakan bahwa jika tidak ada air atau kurang tersedianya air di suatu daerah maka akan menimbulkan masalah pada berbagai kehidupan sehingga menyebabkan pertentangan dan persengketaan. Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu yang berkaitan irigasi, dimana air merupakan salah satu sumberdaya alam yang harus ditangani secara bersama menurut aturan dan hak yang telah dikembangkan secara bersama, petani telah menumbuhkan lembaga-lembaga yang dapat mewadahi kemampuan dan aspirasi petani mengenai pengelolaan air irigasi. Oleh sebab itu maka pemerintah membentuk suatu perkumpulan petani pemakai air yang formal yaitu P3A. Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo 1994, Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A merupakan organisasi sosial dari para petani yang tidak berinduk atau bernaung pada golonganpartai politik. P3A merupakan organisasi yang bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam kegiatan pengelolaan air pengairan sehubungan dengan kepentingan-kepentingan melangsungkan usahatani bersama. Maksud atau tujuan dari P3A itu sendiri, yaitu: a. Agar pengelolaan air pengairan bagi kepentingan bersama dapat dilakukan secara mantap, tertib dan teratur melalui perkumpulan, karena perkumpulan dapat mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang mengikat dan memuaskan para anggotanya. b. Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut yang pada dasarnya disepakati bersama oleh para anggotanya, perkumpulan dengan didukung kewajiban- kewajiban para anggotanya akan dapat melaksanakan dan meningkatkan pemeliharaan jaringan pengairan dalam wilayah kerja yang menjadi tanggungjawabnya secara mantap dan teratur dan dengan penuh tanggungjawab. c. Agar dengan adanya perkumpulan, para petani anggotanya dapat dengan tenang dan bergairah melaksanakan usahataninya karena selain kebutuhan air pengairan tercukupi, juga dalam pelaksanaan usahataninya itu akan dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi pertanian dan pengairan. Adapun tugas pokok dari P3A, yaitu: a. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan-perbaikan jaringan pengairan tersier dan pedesaan. b. Membuat peraturan dan ketentuan pembagian air pengairan serta pengamanan jaringan-jaringan pengairan agar terhindar dari perusahaan si pembutuh air pengairan yang hanya mementingkan diri sendiri. c. Mengatasi dan menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dan terjadi di antar para anggota petani pemakai air pengairan di dalam pengelolaan air pengairan. d. Mengumpulkan dan mengurus iuran pembiayaan bagi kegiatan eksploitasi dan pemeliharaan bangunan dan jaringan pengairan dari para anggota petani pemakai air pengairan yang telah mereka sepakati bersama pada musyawarah di antara mereka. e. Mewujudkan peransertanya kepada pemerintah melaksanakan kewajiban- kewajiban pemerintah dalam rangka kegiatan yang menyangkut persoalan- persoalan pengairan dan pertanian.

2.5 Pengenaan Iuran Pengelolaan Irigasi

Pengambilan keputusan untuk pengenaan iuran pengelolaan irigasi dilakukan berdasarkan musyawarah antar anggota P3A, dimana keputusan tersebut setelah mempertimbangkan dana yang dipergunakan untuk biaya OP. Menurut Soediro dalam Ambler 1992, secara teknis pengawasan atau pengelolaan terhadap jaringan irigasi diatur sebagai berikut: a. Jaringan primer dan sekunder dilakukan oleh aparat Pemerintah Daerah tingkat I, dimana dahulu oleh Dinas Pengairan dengan perangkatnya. b. Jaringan tersier diserahkan kepada petani pemakai air. Apabila dalam suatu wilayah terdapat jaringan irigasi Desa atau Subak maka jaringan-jaringan ini juga diurus oleh Desa atau Subak petani pemakai air yang berasal dari wilayah jaringan irigasi yang bersangkutan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya tentang air irigasi telah banyak dilakukan mulai dari penentuan tarif untuk peningkatan usahatani sampai kemampuan petani untuk membayar IPAIR. Besarnya tarif yang dikenakan untuk air irigasi yang digunakan