3.1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dan perumusan masalah penelitian, dapat dikembangkan hipotesis penelitian, yaitu:
1. Diduga pilihan masyarakat untuk bersedia membayar iuran pengelolaan irigasi
dipengaruhi secara positif oleh faktor umur, tingkat pendidikan, pengetahuan tentang iuran, tingkat pelayanan irigasi, peranserta dalam OP irigasi, dan
kepercayaan terhadap P3A. 2.
Diduga tingkat WTP petani terhadap iuran pengelolaan irigasi dipengaruhi secara positif oleh faktor umur, tingkat pendidikan, pengetahuan tentang iuran,
tingkat pelayanan irigasi, peranserta dalam OP irigasi, kepercayaan terhadap P3A, pengalaman berusahatani, keuntungan bersih usahatani, dan luas lahan
garapan, sedangkan secara negatif dipengaruhi oleh tanggungan keluarga.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya tanaman padi, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara untuk mengupayakan
agar jaringan irigasi yang telah dibangun tetap berfungsi dengan baik mengingat bahwa air irigasi sangat diperlukan dalam musim penanaman dan pertumbuhan
tanaman padi itu sendiri sehingga air yang dialirkan masuk ke petak-petak sawah dapat lancar dan sesuai dengan kebutuhan tanaman tanpa adanya petak sawah
yang mengalami kekurangan air. Pada kenyataannya, saat ini sebagian jaringan irigasi mengalami kerusakan, baik akibat faktor alam, usia bangunan, atau ulah
manusia. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk merehabilitasi jaringan irigasi yang rusak tersebut. Upaya rehabilitasi tersebut tidak akan berhasil jika
tidak adanya pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat petani. Oleh karena itu, melalui Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A, pengurus dan anggotanya
melakukan operasi dan pemeliharaan OP irigasi secara rutin guna memberikan pelayanan irigasi yang baik. Untuk kelancaran jalannya OP irigasi diperlukan
kesadaran dari petani pemakai air untuk membayar iuran pengelolaan irigasi. Dalam rapat Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A, iuran pengelolaan
tersebut telah disepakati tetapi pada kenyataannya banyak para petani yang enggan untuk membayar iuran tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
dibahas mengenai pendapatan usahatani petani melalui analisis usahatani dan melihat kemampuan dalam kesediaan petani dalam membayar iuran pengelolaan
irigasi melalui metode analisis regresi logit serta penilaian tentang pelayanan irigasi dilihat berdasarkan nilai Willingness to Pay WTP dengan menggunakan
Contingent Valuation Method CVM melalui pendapatan usahatani yang ada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
dalam menentukan iuran pengelolaan irigasi dan meningkatkan pelayanan terhadap irigasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Ket:
= lingkup pelayanan irigasi = lingkup pelayanan irigasi
Kerusakan Jaringan Irigasi
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Pemerintah DaerahProvinsi
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Iuran Pengelolaan Irigasi
Kesediaan Membayar Iuran Penilaian Ekonomi
Pelayanan Irigasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan
Willingness to Pay WTP
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi WTP
Estimasi Nilai WTP
Analisis Regresi Logit
Penentuan Iuran Pengelolaan Irigasi
Analisis Regresi Linear Berganda
Contingent Valluation Method
CVM P3A atau Petani
Pendapatan Usahatani
Analisis Usahatani
Pelayanan Irigasi
= berkaitan
secara langsung
= berkaitan
secara langsung
= berkaitan
secara tidak
langsung =
berkaitan secara
tidak langsung
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Operasional Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Operasional