Prosedur Pembayaran dan Penarikan Iuran Pengelolaan Irigasi Perkembangan Iuran Pengelolaan Irigasi

BAB VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

6.1 Karakteristik Responden

Identifikasi pilihan petani terhadap pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui efisiensi petani dalam mengusahakan usahatani padi. Responden yang diwawancarai untuk memperoleh tujuan penelitian ini adalah para petani pemakai air yang termasuk dalam anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A di Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus yang diklasifikasikan menurut luas garapan. Penyebaran responden berdasarkan luas lahan garapan disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Penyebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan Petani Responden Klasifikasi Luas Lahan Garapan ha Luas Rata- rata ha Jumlah Persentase 0,5 0,3 30 66,7 0,5 - 1,0 0,6 10 22,2 1,0 1,6 5 11,1 Rata-rata 0,5 Total 45 100,0 Berdasarkan klasifikasi luas lahan garapan petani, maka dari 45 responden diperoleh responden untuk luas lahan 0,5 hektar sebannyak 30 orang 66,7 persen, luas 0,5 – 1,0 hektar sebanyak 10 orang 22,2 persen, dan luas 1,0 hektar sebanyak 5 orang 11,1 persen. Penggolongan lahan tersebut diharapkan dapat menggambarkan kondisi ekonomi petani dengan tujuan untuk mengidentifikasi kesediaan petani dalam membayar iuran pengelolaan irigasi. Karakteristik responden dapat dilihat dari beberapa variabel yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, dan status usahatani. Berikut penjelasan karakteristik petani responden dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Penyebaran Karakteristik Petani Responden Keterangan Jumlah Responden orang Persentase 1. Berdasarkan Umur: 40 40 – 55 55 Total Responden: 2 28 15 45 4,5 62,2 33,3 100 2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan: Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat AkademiPT Total Responden: 4 15 20 2 4 45 8,9 33,3 44,5 4,4 8,9 0,0 100 3. Berdasarkan Pengalaman Berusahatani: ≤ 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 ≥ 40 Total Responden: 18 8 6 6 7 45 40,0 17,8 13,3 13,3 15,6 100 1. Umur Petani responden berumur rata-rata 52,1 tahun dengan umur terendah 28 tahun dan umur tertinggi 70 tahun. Umur seseorang merupakan karakteristik individu yang dapat mempengaruhi fungsi biologis dan psikologi individu tersebut. Semakin tua umur petani akan mempengaruhi kemauan dan pengalaman petani dalam berusahatani. Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa petani di Desa Ngemplak cenderung masuk ke dalam generasi tua, hal ini ditunjukkan oleh persentase terbesar yaitu 62,2 persen berumur 40-55 tahun dan 33,3 persen berumur lebih dari 55 tahun. Sementara generasi muda yang ada cenderung tidak berkecimpung dalam bidang pertanian di lahan sawah, mereka lebih tertarik untuk memilih jenis pekerjaan di bidang perdagangan, industri, jasa dan sebagainya. Kondisi demikian terlihat pada kelompok umur 40 tahun hanya 4,5 persen dari seluruh jumlah responden. 2. Tingkat Pendidikan Menurut tingkat pendidikan, dari 45 responden sebagian besar hanya berpendidikan Sekolah Dasar SD yaitu 20 orang 44,5 persen, sedangkan yang paling sedikit adalah tingkat SLTP sebanyak 2 orang 4,4 persen, bahkan untuk tingkat AkademiPT tidak ada. Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden petani dapat dikatakan berpendidikan rendah bahkan terdapat petani yang tidak mendapatkan pendidikan sebanyak 8,9 persen dan yang tidak tamat SD sebanyak 33,3 persen. Alasan mereka tidak melanjutkan sekolah karena para orangtua mereka yang sebagian besar petani cenderung mendidik anak-anaknya berusahatani di sawah serta kurangnya kesadaran orangtua zaman dahulu akan pentingnya pendidikan bagi generasi berikutnya serta didorongnya keadaan ekonomi mereka yang kurang. 3. Pengalaman Berusahatani Rata-rata pengalaman berusahatani petani responden adalah 22 tahun. Oleh karena itu, sebagian besar petani responden telah mengenal seluk beluk pertanian yang ada di Desa Ngemplak. Penyebaran petani responden menurut pengalaman berusahatani dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan Tabel 11