Analisis Sensitivitas Harga Espresso

Rp 23.500,00. Titik OPP diperoleh dari titik perpotongan antara kurva Sangat Murah dengan kurva Sangat Mahal. Titik OPP dapat merepresentasikan tingkat harga yang optimum bagi perusahaan. Berdasarkan analisis sensitivitas harga, titik OPP berada pada tingkat harga Rp 21.700. Daerah antara OPP dan IPP merupakan rentang harga yang ideal bagi perusahaan untuk menetapkan harga produk. Tingkat harga Rp 23.500,00 merupakan harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen de Koffie-pot untuk minuman Caramel Machiatto. Berdasarkan rentang harga yang dapat diterima konsumen dan tingkat harga ideal yang telah diperoleh, maka tingkat harga Caramel Machiatto dapat dinaikkan sebesar 12 persen dari harga Caramel Machiatto yang ditawarkan saat ini.

6.2 Analisis Sensitivitas Harga Espresso

Minuman Espresso adalah minuman yang menjadi ciri khas dari sebuah coffee shop. Espresso merupakan minuman yang terbuat dari sari-sari kopi. Berdasarkan observasi di lapang, minuman kopi ini hanya digemari oleh sebagian konsumen tertentu karena rasa Espresso sangat pahit. Espresso yang ditawarkan Starbucks Coffee berasal dari biji kopi luar negeri sehingga kelebihan Espresso di Starbucks Coffee terletak pada aroma dan rasa yang ditimbulkan. Berdasarkan kelebihan tersebut, maka Espresso di Starbucks Coffee menjadi benchmarking untuk mengukur tingkat kepekaan harga konsumen terhadap minuman tersebut. Tingkat harga Espresso yang ditetapkan Starbucks yaitu Rp 15.000,00 sedangkan Espresso di de Koffie-pot sebesar Rp 10.000,00. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat diperoleh kurva-kurva yang menyajikan kriteria harga sangat murah, murah, ma disajikan. Kurva-kurva t Titik PMC diper dengan kurva Tidak Mu berada pada tingkat har perpotongan kurva San Gambar 7, titik PME be harga yang dapat diterim berada pada rentang an sebesar Rp 14.000,00. B pot dapat menaikkan har Rp 14.000,00 maka ko tersebut terlalu mahal da Gamba mahal, sangat mahal, tidak murah, dan tidak ma a tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. peroleh dari titik perpotongan antara kurva San urah. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui arga Rp 7.900,00 per cup. Titik PME diperoleh angat Mahal dengan kurva Tidak Mahal. B berada pada tingkat harga Rp 14.000,00 per cup ima oleh konsumen atau RAP Range Of Acceptab antara titik PMC sebesar Rp 7.900,00 dengan . Berdasarkan rentang tersebut, maka manajemen arga sampai Rp 14.000,00. Apabila penetapan ha konsumen tidak bersedia membeli Espresso kar dari nilai yang diperolehnya. mbar 7 Kurva Sensitivitas Harga Espresso mahal dapat angat Murah ui titik PMC leh dari titik Berdasarkan up. Rentang table Prices n titik PME n de Koffie- harga di atas arena harga Titik IPP diperoleh dari titik perpotongan antara kurva Murah dan kurva Mahal. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga, titik IPP berada pada harga Rp 10.300,00. Titik OPP diperoleh dari titik perpotongan antara kurva Sangat Murah dengan kurva Sangat Mahal. Titik OPP dapat merepresentasikan tingkat harga yang optimum bagi perusahaan. Berdasarkan analisis sensitivitas harga, titik OPP berada pada tingkat harga Rp 10.900. Daerah antara OPP dan IPP merupakan rentang harga yang ideal bagi perusahaan untuk menetapkan harga produk. Tingkat harga Rp 10.900 merupakan harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen de Koffie-pot untuk minuman Espresso. Berdasarkan rentang harga yang dapat diterima konsumen dan tingkat harga ideal yang telah diperoleh, maka tingkat harga Espresso dapat dinaikkan sebesar sembilan persen dari harga Espresso yang ditawarkan saat ini. Hasil analisis sensitivitas harga Caramel Machiatto dan Espresso dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Analisis Sensitivitas Harga Caramel Machiatto dan Espresso Jenis Minuman PMC Rp IPP Rp RAP Rp OPP Rp PME Rp Caramel Machiatto 20.400 23.500 20.400-30.500 21.700 30.500 Espresso 7.900 10.300 7.900-14.000 10.900 14.000 Alat analisis sensitivitas harga dapat digunakan untuk mengetahui rentang harga yang dapat diterima konsumen dan menentukan tingkat harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen sesuai keinginan konsumen de Koffie-pot. Penetapan harga yang terlalu murah dapat menyebabkan kerugian pada pihak coffee shop . Sedangkan penetapan harga yang terlalu mahal akan menyebabkan konsumen berpindah ke coffee shop lain dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, pihak manajemen de Koffie-pot dapat menaikkan harga minuman kopinya sesuai dengan tingkat harga ideal. Kebijakan menaikkan harga kopi harus didasari dengan pertimbangan faktor-faktor lain seperti frekuensi kunjungan ulang ke de Koffie-pot dan nilai tambah yang diberikan kepada konsumen de Koffie-pot. Hal tersebut dikarenakan akan mempengaruhi kelangsungan usaha de Koffie-pot dalam mempertahankan konsumen pada tingkat persaingan yang semakin ketat. Frekuensi kunjungan konsumen ke de Koffie-pot dapat mengalami penurunan apabila harga produk yang ditawarkan semakin meningkat tanpa diiringi peningkatan nilai tambah terhadap produk dan layanan yang diberikan. Adanya peningkatan nilai tambah dalam produk dan layanan de Koffie-pot dapat meningkatkan loyalitas konsumen de Koffie-pot meskipun harga minuman kopi de Koffie-pot dinaikkan. VII STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DAN LAYANAN Pengembangan produk dan layanan de Koffie-pot merupakan suatu strategi yang sangat penting untuk mempertahankan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment QFD untuk membantu manajemen merancang strategi tersebut. Penggunaan metode ini mempunyai salah satu kelebihan yaitu merancang strategi pengembangan produk berdasarkan atas permintaan konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dari pihak manajemen. Adapun mekanisme penyusunan metode QFD pada penelitian ini berasal dari langkah-langkah dalam penyusunan Matriks House Of Quality HOQ. Penyusunan Matriks HOQ mempunyai tahapan yang relatif cukup panjang. Tahapan penyusunan Matriks HOQ dalam mengembangkan produk dan layanan de Koffie-pot coffee shop yaitu dengan menyusun persyaratan pelanggan what, menyusun persyaratan teknik how, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antar persyaratan teknik, penilaian kompetitif, mengembangkan prioritas persyaratan pelanggan, dan mengembangkan prioritas persyaratan teknik. Matriks HOQ ini digunakan dalam perencanaan pengembangan produk dan layanan de Koffie-pot.

7.1 Penyusunan Persyaratan Pelanggan What