IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di coffee shop de Koffie-pot. Coffee shop de Koffie-pot terletak di Jl. Salak No.6 Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara purposive dengan pertimbangan bahwa de Koffie-pot merupakan salah satu coffee shop
yang menjadi pelopor berdirinya coffee shop di Kota Bogor. Hal lain yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi adalah ketersediaan data, kesediaan
pihak manajemen perusahaan untuk dijadikan lokasi penelitian, serta merupakan pendalaman dari penelitian sebelumnya mengenai analisis keputusan pembelian
dan kepuasan konsumen di tempat yang sama. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi harga dan pengembangan
produk serta layanan diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen maupun konsumen de Koffie-pot, data internal perusahaan, dan penyebaran
kuesioner. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini antara lain BPS, Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia, literatur,
studi pustaka yang relevan dengan penelitian, dan beberapa informasi dari media informatika.
4.3 Teknik Pengambilan Contoh
Pengambilan responden konsumen dan manajemen dilakukan dengan metode Judgement Sampling. Kriteria konsumen yang dijadikan responden antara
lain pernah mengunjungi de Koffie-pot minimal satu kali dan pernah mengkonsumsi kedua jenis minuman Caramel Machiatto dan Espresso serta
sedang memesan kopi. Kriteria tersebut untuk memperoleh tingkat kepekaan harga kedua minuman tersebut. Informasi mengenai konsumen yang pernah
mengunjungi de Koffie-pot tersebut diperoleh melalui wawancara kepada konsumen dan rekomendasi dari pramusaji. Responden yang berasal dari pihak
manajemen yaitu manajer de Koffie-pot dengan dasar bahwa manajer mengetahui seluruh seluk beluk coffee shop de Koffie-pot. Jumlah konsumen yang dijadikan
responden berjumlah 60 responden. Penentuan jumlah responden tersebut dianggap telah mewakili sebaran normal yaitu sebanyak 30 responden dan
dianggap telah mewakili seluruh pengunjung de Koffie-pot. Sejumlah enam responden digunakan untuk menilai kinerja atribut di de Koffie-pot maupun
Starbucks Coffee. Penetapan jumlah responden untuk penilaian kompetitif tersebut berdasarkan judgment peneliti dengan asumsi bahwa jumlah tersebut
dapat mewakili seluruh penilaian konsumen de Koffie-pot lainnya. Kriteria enam responden tersebut harus pernah mengunjungi de Koffie-pot dan Starbucks Coffee
minimal satu kali serta dapat bersikap objektif dalam proses penilaian kedua coffee shop
tersebut. Pemilihan Starbucks Coffee sebagai benchmarking karena Starbucks merupakan coffee shop yang mempunyai kualitas lebih baik sehingga
dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan nilai sasaran. Pertimbangan lain pemilihan Starbucks Coffee karena coffee shop tersebut merupakan pesaing
terberat de Koffie-pot serta memiliki karakteristik coffee shop yang sama dalam hal produk dan konsep pelayanan yang ditawarkan.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data