•
Poin penjualan
Poin penjualan merupakan sebuah indikator untuk tim QFD mengenai seberapa baik sebuah persyaratan pelanggan akan menjual. Tujuan dari poin
penjualan untuk mempromosikan persyaratan pelanggan yang terbaik dan yang menolong dalam penjualan produk.
•
Bobot absolut
Bobot absolut dihitung dengan mengalikan kepentingan bagi pelanggan dengan faktor skala dan poin penjualan:
Bobot Absolut = Kepentingan bagi pelangganFaktor skala kenaikanPoin penjualan
Langkah selanjutnya setelah menjumlahkan semua bobot absolut maka persentase serta rangking untuk setiap persyaratan pelanggan dapat ditentukan.
Bobot absolut kemudian dapat digunakan sebagai pedoman dalam fase perencanaan dari pengembangan produk.
7. Mengembangkan prioritas persyaratan teknik
Prioritas persyaratan teknik dilakukan dengan membuat blok baris yang saling berhubungan untuk setiap persyaratan teknik dalam Matriks HOQ yang
menempati letak baris di bawah penilaian kompetitif teknik. Prioritas persyaratan teknik mencakup derajat kesulitan teknik, nilai sasaran, bobot absolut, dan bobot
relatif. Tim QFD mengidentifikasikan persyaratan teknik yang paling dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan membutuhkan perbaikan.
•
Derajat kesulitan
Pada umumnya, pemanfaatan Metode QFD dengan alat Matriks HOQ dapat menambahkan derajat kesulitan untuk mengimplementasikan setiap
persyaratan teknik yang ditunjukkan dalam baris pertama dari prioritas
persyaratan teknik. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberikan nilai untuk setiap persyaratan teknik dari angka 1 paling tidak sulit sampai dengan angka 4
sangat sulit. Semakin rendah atribut yang terboboti, maka semakin mudah dilakukan peningkatan pada atribut tersebut.
•
Nilai sasaran
Sebuah nilai sasaran untuk setiap persyaratan teknik dimasukkan di bawah derajat kesulitan teknik. Hal ini merupakan sebuah ukuran objektif yang
mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk mencapai persyaratan teknik. Banyaknya nilai yang diambil untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen
dijawab dengan mengevaluasi semua informasi yang dimasukkan ke dalam Matriks HOQ dan memilih nilai sasaran. Nilai sasaran untuk setiap persyaratan
teknik ditentukan menggunakan skala 1 terburuk sampai dengan 4 terbaik. •
Bobot absolut
Dua baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut dan bobot relatif. Sebuah metode yang umum dan mudah untuk menentukan
bobot yaitu dengan menunjukkan nilai bernomor kepada simbol dalam simbol matriks hubungan. Bobot absolut untuk persyaratan teknik ke-j dapat dirumuskan
dengan rumus:
Sumber : Besterfield et al. dalam Hamrah 2007
Keterangan: a
j
: Vektor baris dari bobot absolut untuk persyaratan teknik j=1,2,…,m R
ij
: Bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan i=1,2,…,n ; j=1,2,…,m
C
i
: Vektor kolom dari kepentingan bagi pelanggan untuk persyaratan pelanggan i=1,2,…,n
m : Nomor persyaratan teknik n : Nomor persyaratan pelanggan
•
Bobot relatif
Berdasarkan cara yang sama dengan bobot absolut, bobot relatif untuk persyaratan teknik ke-j diberikan dengan mengganti derajat kepentingan untuk
persyaratan pelanggan dengan bobot absolut untuk persyaratan pelanggan, yaitu:
Sumber : Besterfield et al. dalam Hamrah 2007
Keterangan: b
j
: Vektor baris dari bobot relatif untuk persyaratan teknik j=1,2,…,m R
ij
: Bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan i=1,2,…,n ; j=1,2,…,m d
i
: Vektor kolom dari bobot absolut untuk persyaratan pelanggan i=1,2,…,n m : Nomor persyaratan teknik
n : Nomor persyaratan pelanggan
Bobot absolut dan relatif yang lebih tinggi menunjukkan persyaratan yang bersangkutan perlu untuk dikonsentrasikan. Perbedaan utama antara kedua bobot
tersebut adalah bobot relatif mencakup nformasi faktor skala kenaikan dan poin penjualan.
Bobot relatif menunjukkan dampak dari karakteristik teknik pada persyaratan pelanggan. Sejalan dengan derajat kesulitan teknis, keputusan dapat
dibuat dengan memperhatikan dimana mengalokasikan sumberdaya untuk perbaikan kualitas. Matriks HOQ dasar dapat dilihat pada Gambar 5.
Persyaratan Teknik How
Persyaratan PelangganWhat
Primer Primer
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
S ek
u n
d er
Primer Sekunder
P ri
o ri
ta s
P er
sy ar
at an
P el
an g
g an
Sekunder Sekunder
Sekunder Sekunder
Primer Sekunder
Sekunder Sekunder
Penilaian kompetitif
teknik Produk
Kita
P ro
d u
k K
it a
P ro
d u
k P
es ai
n g
K ep
en ti
n g
an P
el an
g g
an
N il
ai S
as ar
an
F ak
to r
S k
al a
Ke n
ai k
an
P o
in P
en ju
al an
B o
b o
t Ab
so lu
t Produk
Pesaing Derajat Kesulitan
Nilai Sasaran Bobot Absolut
Penilaian Kompetitif
Pelanggan Bobot Relatif
Prioritas Persyaratan Teknik
Gambar 5. Matriks House of Quality HOQ Dasar Besterfield et al. dalam Hamrah 2007
Hubungan antara persyaratan teknik:
++ : Positif kuat, bernilai +9 + : Positif lemah, bernilai +3
X : Negatif lemah, bernilai -3 XX : Negatif kuat, bernilai -9
◊ : Tidak ada hubungan, bernilai 0
Hubungan antara persyaratan pelanggan dengan persyaratan
teknik:
● : Kuat 9 ○ : Sedang 3
∆ : Lemah 1 □ : Tidak ada hubungan 0
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1
Gambaran Umum Perusahaan
De Koffie-pot merupakan coffee shop yang berlokasi di Jalan Salak No. 6 Bogor. Coffee shop ini didirikan oleh Christopher Dedi S. yang juga merupakan
pemilik. Latar belakang didirikannya de Koffie-pot adalah keinginan untuk mendirikan coffee shop di Kota Bogor sebagai tempat untuk bersantai dan
beristirahat sejenak sekaligus sebagai tempat negosiasi bisnis. Penggunaan nama de Koffie-pot berasal dari Bahasa Belanda yang mempunyai arti secangkir kopi.
Motto de Koffie-pot yaitu “Taste The Heritage Indonesian Coffee” mempunyai filosofi berupa keinginan untuk memajukan kopi dalam negeri yang
mempunyai cita rasa yang enak. Motto ini tercermin dari bahan baku biji kopi yang digunakan menggunakan biji kopi dalam negeri. Coffee shop ini berada di
sebuah bangunan peninggalan zaman Belanda yang diberi nama The Colonial. Oleh karena itu, de Koffie-pot juga dikenal sebagai Café Colonial. Selain itu, pada
bangunan The Colonial juga terdapat beberapa usaha lain antara lain florist, barbershop, mobile wine
, kantor Production House, Diginet internet provider, Event Organizer
, distro, dan koperasi karyawan. De Koffie-pot secara resmi dibuka bulan Desember 2004. Konsep interior
ruangan de Koffie-pot didesain untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengunjung dengan dikelilingi oleh kaca yang memberikan kesan luas, elegan,
dan moderen. Konsep tersebut terlihat dari pembagian ruangan coffee shop yang terbagi menjadi dua ruangan, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam
ruangan dikhususkan bagi pengunjung yang tidak merokok non smoking area.
Pada bagian ini terdapat tiga pasang sofa, tujuh meja, dan 28 kursi alumunium. Sedangkan ruangan bagian luar dikhususkan bagi pengunjung yang merokok
smoking area, dimana terdapat empat meja kayu, sepuluh meja, dan 40 kursi alumunium. Daftar menu beserta harga tertera pada papan yang terletak di bagian
tengah counter. Sementara itu, terdapat papan tulis yang berisi mengenai menu minuman maupun makanan baru de Koffie-pot. Tempat mengambil pesanan
terdapat di sebelah kiri counter tepat bersebelahan dengan tempat membuat minuman. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menyaksikan proses pembuatan
minuman yang dipesan sehingga dapat menciptakan pengalaman bagi konsumen. Pengalaman inilah yang mampu memperkuat citra dan loyalitas konsumen de
Koffie-pot. Konsep pelayanan de Koffie-pot menggunakan konsep self service.
Konsep pelayanan ini biasa digunakan pada coffee shop bertaraf Internasional. Minuman kopi dipesan sendiri oleh konsumen di counter dan langsung
membayar. Setelah minuman dan makanan yang dipesan selesai dibuat, konsumen dapat langsung membawa ke meja atau dapat menambahkan gula, bubuk cokelat,
maupun mengambil tisu dan pengaduk di meja yang telah disediakan. Konsep ini mampu memberikan interaksi sosial dengan konsumen yang dapat bermanfaat
untuk memperkuat pengalaman konsumen saat berada di de Koffie-pot. Fasilitas yang ditawarkan de Koffie-pot antara lain akses internet dengan
menggunakan voucher, toilet yang nyaman, musholla, majalah, dan surat kabar, serta acara nonton bersama. Program layanan nonton bersama merupakan sebuah
keunggulan de Koffie-pot yang tidak tersedia di coffee shop lainnya di Kota Bogor. Program ini diadakan setiap hari Sabtu malam, hari Minggu malam, dan
event-event tertentu. Program ini merupakan kerjasama de Koffie-pot dengan
Astro. Coffee shop
de Koffie-pot memiliki target pasar yaitu kaum professional muda dan keluarga dengan segmen pasar menengah ke atas. Persentase konsumen
de Koffie-pot menurut pengamatan pihak pengelola sebanyak 40 persen adalah konsumen tetap yang sudah mengenal de Koffie-pot. Kegiatan operasional de
Koffie-pot berlangsung setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Waktu operasional de Koffie-pot dimulai sejak pukul 08.00 WIB
dikarenakan de Koffie-pot ingin memperbesar pasar dengan menjaring konsumen yang ingin makan pagi.
5.1.1 Struktur Organisasi