3.1.2  Konsep Produk
Menurut  Kotler  2005,  produk  adalah  segala  sesuatu  yang  dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Limbong  dan  Sitorus  1987  mendefinisikan  produk  sebagai  sesuatu  yang  dapat ditawarkan  pada  suatu  pasar  untuk  mendapat  perhatian,  untuk  dimiliki,
penggunaan, ataupun konsumsi yang bisa memuaskan keinginan dan kebutuhan. Strategi  produk  dapat  dipaparkan  dalam  bauran produk.  Bauran  produk  product
mix adalah  rangkaian  semua  produk  dan  unit  produk  yang  ditawarkan  suatu
penjual  tertentu  kepada  pembeli  Kotler,  2005.  Sementara  itu,  bauran  produk dapat  memberikan  alternatif  pegangan  untuk  mendefinisikan  strategi  produk
perusahaan. Bauran produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi produk tertentu yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Lebar  bauran  produk
mengacu  pada  berapa  banyak  macam  lini  produk perusahaan.  Kotler  2005  mendefinisikan  lini  produk  sebagai  sekelompok
produk  yang  berhubungan  erat  karena  melaksanakan  fungsi  yang  serupa, dijual  pada  kelompok  pelanggan  yang  sama,  dipasarkan  melalui  saluran
distribusi yang sama, atau berada pada rentang harga tertentu. 2.
Panjang  bauran  produk mengacu  pada  jumlah  unit  produk  dalam  bauran
produknya. 3.
Kedalaman  bauran  produk mengacu  pada  berapa  banyak  varian  yang
ditawarkan tiap produk dalam lini tersebut. 4.
Konsistensi  bauran  produk mengacu  pada  seberapa  erat  hubungan  berbagai
lini produk dalam penggunaan akhir.
3.1.3  Sensitivitas Konsumen
Sensitivitas  konsumen  merupakan  tingkat  kepekaan  konsumen  atas perubahan suatu barang atau jasa. Konsumen yang sensitif terhadap harga berarti
konsumen  tersebut  peka  terhadap  perubahan  harga  yang  ada.  Konsumen  yang sensitif  cenderung  akan  berperilaku  tidak  loyal  terhadap  suatu  merek  dan  akan
segera berpindah atau mengkonsumsi merek lain yang memiliki harga yang lebih murah. Konsumen yang tidak sensitif terhadap perubahan harga disebut konsumen
yang  loyal  Erwanto,  2005.  Konsumen  yang  tidak  sensitif  terhadap  perubahan harga  akan  tetap  setia  mengkonsumsi  suatu  merek  tertentu.  Proses  menganalisis
tingkat kepekaan konsumen terhadap kisaran harga yang dapat diterima konsumen dapat menggunakan alat analisis sensitivitas harga.
3.1.4  Konsep Kualitas